BAB 27

2.7K 148 11
                                    

Pagi ini Anna mengenakan celana training abu-abu panjang, kaus hitam polos, jaket olahraga berwarna putih, sepatu sneakers hitamserta rambut cokelat nya yang panjang di kuncir kuda. Di pukul lima dini hari, Anna memang sudah bertekad untuk lari pagi, guna menguruskan tubuh nya yang bagi dirinya gendut, serta mengisi waktu luang di hari minggu nya ini.

Sedari malam ia memikirkan bagaimana tubuh nya tetap kurus, walaupun ia sedang mengandung. Anna tidak menyukai jika tubuh nya membesar, karena ia memang sudah bersusah payah untuk diet dahulu kala. 

Sengaja ia tidak memberi tahu Arthur tentang ini, ia takut jika Arthur akan melarang nya. Arthur akhir-akhir ini sangat sering melarang Anna untuk melakukan ini itu, hal itu membuat Anna jengkel tentu nya.

"Oke... kita berangkat sekarang!" ucap nya seraya mengelus pelan perut nya itu.

Anna keluar dari kamar nya, ia berjalan mengendap-endap, supaya Arthur tidak terbangun ketika mendengar langkah kaki Anna. Ia pun mengambil kunci pintu di atas nakas, lalu membuka pintu yang terkunci secara perlahan. 

Setelah pintu nya tidak terkunci, Anna menaruh kembali kunci tersebut ke atas nakas, lalu ia keluar dari apartment nya itu untuk lari pagi, seraya menghirup udara pagi yang segar. Dengan cepat ia menutup pintu kembali, dan pergi secepat mungkin dari luar pintu Apartment  nya itu.

Anna menghela napas lega ketika ia sudah benar-benar sampai di taman sekitar Apartment nya. Ia melihat banyak sekali penghuni Apartment yang sedang lari pagi seperti nya di sekitaran taman tersebut.

"Semangat Anna!" Anna menyemangati diri nya sendiri, lalu ia mulai ber-joging pelan, karena ia juga memikirkan kandungan nya itu. Ia berjaga-jaga agar bayi yang di dalam perut nya tidak ada masalah.

Ia pun dengan semangat ber-olahraga mengitari sekitaran Apartment nya. Anna sendiri juga tidak berani untuk olahraga jauh-jauh, takut jika ia akan nyasar.

[][][][]

Sangat berat yang Arthur rasakan ketika ingin membuka mata nya, namun cahaya matahari memaksa nya untuk membuka mata. Arthur mengerang kesal ketika sinar matahari nya sangat bersinar dan tepat mengenai mata nya. Pria tampan itu masih merasa sangat mengantuk.

"Nghh... hoam!" Arthur mengulat untuk menyadarkan diri nya dari rasa kantuk, seraya mengerjapkan mata berulang kali. Dilihat waktu pada jam dinding kamar nya, sudah pukul sembilan pagi. 

Arthur sendiri tidak mengira akan tidur selama itu, biasanya ia akan terbangun ketika mendengar suara Anna yang membuat sarapan di dapur, atau suara televisi yang di nyalakan oleh Anna, namun ia tidak mendengar semua itu pagi ini. Ia berpikiran apa mungkin Anna masih tidur?

"Tumben," gumam nya ketika menyadari keadaan di luar kamar nya sangat hening.

Karena penasaran, Arthur  langsung keluar kamar untuk memeriksa. Dan ia melihat tidak ada seorang pun di sana, televisi tidak menyala, dan juga dapur sangat rapih seakan belum ada yang memakai dapur sama sekali pagi ini. 

Kemudian ia memutuskan untuk memeriksa Anna di kamar nya. Setelah di buka pintu kamar Anna, isi nya kosong. Hanya ada kasur yang rapih dan tidak terdapat Anna di atas nya, dan hanya ada ponsel nya saja.

"Anna?" panggil Arthur di dalam kamar Anna. Ia pun berpikiran kalau Anna berada di kamar mandi. "Anna?" panggil nya sekali lagi dari luar pintu kamar mandi. Namun Arthur tidak mendengar suara gemercik air dari dalam, dan juga tidak ada balasan dari dalam.

Rasa curiga pun muncul di benak Arthur, akhirnya ia memutuskan untuk membuka pintu kamar mandi untuk memeriksa keberadaan Anna.

Cklek!

SOLITUDESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang