Aku mau ingetin ke kalian... Kalo chapter ini mengandung perasaan greget wkwkw. Pokok nya sebelum kalian baca kudu pencet Tanda bintang di bawah, habis itu komen tentang chapter yg bikin greget ini:v Satu lagi... Semangat buat kaliann yg sekolah online❤️❤️❤️
Happy reading!!![][][][]
Emosi Raga sudah meluap-luap sejak tadi, bahkan ia sudah menahan nya sangat lama. Ingin sekali ia menghabisi Arthur sekarang juga, namun Katya masih berada di sekitar nya. Di dalam mobil Raga kini tengah diisi dengan Katya, Arthur, dan Raga yang mengendarai tentu nya.
Sementara Arthur yang duduk di bangku belakang sedang mengantur napas nya agar tidak terlihat panik. Jujur Arthur sangat tidak tenang berada di sekitar Raga, yang sudah ia ketahui adalah kakak sepupu Katya.
Sial nya bagi Arthur kalau rumah Katya sudah dekat, hal itu membuat Raga dan Arthur untuk berbincang berdua saja. Kini mobil yang dikendarai Raga sudah sampai tepat di depan gerbang rumah mewah milik keluarga Katya.
"Aku bantuin turunin barang kamu ya," tawar Arthur pada Katya yang baru saja ingin turun dari mobil dan juga ia berniat menjauh dari Raga.
"Boleh.... kak Raga juga harus bantuin kamu." Arthur meneguk kasar saliva nya ketika medengar ucapan Katya.
"Iya tenang aja, gue bakal bantuin pacar lo ini." Raga menyeringai tepat di depan wajah Arthur ketika mengucapkan kata tadi.
Namun mau bagaimana lagi. Arthur tidak bisa menolak nya agar Katya tidak mencurigai nya. Satu per satu barang dari bagasi mobil di ambil oleh Arthur dan Raga, lalu di bawa masuk ke dalam rumah Katya.
Tepat ketika di depan bagasi hanya ada Arthur dan Raga, Raga menahan tangan Arthur lalu berbisik tepat di telinga Arthur, "Urusan lo sama gue belom kelar. Gue harap lo jangan pulang dulu sehabis ini."
Arthur mengepalkan kedua tangan nya guna melampiaskan semua rasa gelisah yang ia rasakan saat ini. Ia sangat tahu apa yang akan Raga lakukan padanya, tentu nya cara pada pria menyelesaikan masalah nya. Sementara itu Arthur hanya bisa menghela napas berat dan hanya pasrah, ia menganggap ini adalah hukuman untuk nya.
"Tenang aja, gue bakal hadepin lo dengan siap," balas Arthur santai pada Raga, meski ia sangat merasa gelisah. Arthur bukan takut pada Raga, namun ia merasa bersalah karena telah menyakiti hati adik sepupu nya itu.
"Gue pegang omongan lo," pungkas Raga dengan tegas. Jujur Raga sudah tidak sabar ingin menghancurkan wajah tampan Arthur, namun ia harus menahan nya di depan Katya sang adik sepupu yang sangat ia sayangi.
Sungguh Raga tidak akan mengira kalau dunia akan se-sempit ini. Bahkan ia juga tidak mengira kalau pacar adik sepupu nya itu adalah pria berengsek yang sudah mempunyai istri dan akan mempunyai anak kembar sebentar lagi.
Tidak lama setelah perbincangan kecil mereka, Katya pun datang menghampiri mereka dengan wajah yang berseri-seri.
"Cie udah akrab," ucap Katya dengan semangat ketika melihat Arthur dan Raga saling berbincang tadi, walaupun ia tidak mendengar percakapan di antara mereka berdua.
"Kalian ngomongin apa sih?" lanjut Katya.
"Urusan cowok, kamu gak perlu tau," jawab Arthur seraya tersenyum kecil pada Katya.
"Kepo aja lo!" ledek Raga pada Katya.
"Ish!" rengek Katya.
"Cengeng banget sih lo... mending masuk sana, gue sama Arthur mau pulang," ujar Raga yang memerintahkan Katya untuk masuk ke dalam rumah nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOLITUDES
RomanceHighest rank: #1 in Fiksiremaja #1 in Cerita #3 Pregnant #5 teenfiction #8 in Benci #8 in Pregnant ...