42. LENTERA DAN HARAPAN

21K 3.3K 534
                                    

"Aku melihat monster dalam dirimu, aku tau rasa sakit mu.
Ceritakan masalah mu, aku akan mengusirnya."
-Monster

Hayoo! Baca ini jam berapa? Jan begadang, udah tau darah rendah nyari penyakit. Btw kita sama whehe..





●ᴥ●●ᴥ●●ᴥ●●ᴥ●

Banyak hal yang sudah terjadi di kehidupan Erlangga. Pria yang bahkan rasanya hanya bernapas untuk bekerja dan berjalan hanya untuk dirinya.

Percayalah, pria itu bahkan bisa dengan tidak pedulinya membiarkan seorang gelandangan sekarat di depan matanya. Menurutnya itu merupakan tindakan yang biasa, Erlangga selalu berfikir orang semacam itu adalah orang yang tidak pernah mau mengambil keputusan untuk dirinya sendiri, mereka orang-orang yang tidak pernah mau berusaha. Maka nya, takdir memberikan mereka kehidupan menyedihkan.

Tapi rupanya, pola pikir nya salah, salah besar.

Pola pikir Erlan langsung hancur begitu saja, saat dia mulai mengerti bagaimana takdir memberikan hidup pada gadis kecilnya, Meta.

Setalah Erlan sadar, dia tau rupanya tidak semua orang memiliki kesempatan dan keberanian. Orang-orang menyedihkan di mata Erlangga itu tidak pernah diberi kesempatan untuk mengambil keputusan oleh dunia dan semesta, mereka dipaksa menerima kenyataan yang ada tanpa boleh menentang segalanya. Walau itu menyakitkan, walau itu menyedihkan, semuanya hanya boleh diterima.

Dan lagi, apa kalian percaya? Erlangga tidak pernah meminta maaf pada siapapun kecuali ibunya. Lagi-lagi tentang pola pikir nya, mungkin karena Erlangga di besarkan seperti sebuah permata berkasta. Walau dijaga oleh iblis tak berhati dan di kurung seperi hewan tak berguna, Erlangga tidak pernah sekalipun hidup tanpa orang yang selalu menunduk patuh padanya. Menurut nya, walau dia membunuh orang tidak bersalah sekalipun, dunia akan memaafkannya, karena apa? Karena dia dan keluarganya punya kuasa dan segalanya.

Pria itu memang dibesarkan seperti itu. Kata 'maaf' sepertinya tidak pernah ada dalam kamus nya. Tapi Minggu kemarin, dia seolah kehilangan ego paling besar di dalam dirinya. Pertama kali dalam hidupnya, dia benar-benar meminta maaf dengan setulus yang dia bisa.

Terdengar lucu, tapi rupanya meminta maaf tidak seburuk yang Erlan pikir. Dia kira, semua orang akan menganggapnya tidak punya wibawa setelah berani meminta maaf pada seorang bocah kecil merepotkan, tapi rupanya rasanya malah begitu lega dan.. orang-orang tidak menganggap nya sebelah mata.

"Oh?"

Erlan tersadar dari lamunannya, dia cukup tersentak kaget saat melihat sebuah notifikasi dari layar handphone yang sedang di pegang nya.

Dia menekuk alisnya tajam, mencerna isi dari notifikasi itu. Rupanya, itu notifikasi dari agenda acara yang dibuat Erlan di aplikasi kalendernya.

Besok ulangtahun cecunguk kecil.

Tertulis begitu, Erlan terkekeh kecil mengigat bahwa saat itu dia sengaja membuat peringatan lebih awal agar bisa membuat sesuatu. Dan untungnya, dia masih punya waktu untuk melakukannya besok.

Hmm, Erlan tidak suka ulangtahun dan tidak mengerti bagaimana cara kerja hari ulangtahun itu. Tapi karena ini Meta, Erlangga akan memberikan sebuah hari yang spesial untuk bocah satu itu.

Jangan menyepelekan Erlan, walaupun dia selalu terlihat lempeng dan bertingkah seperti manusia purba, Erlangga pasti sudah merencanakan sesuatu di kepalanya. Pasti, mungkin seperti..

Wft! Papa?!  |ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang