46. JANGAN PERGI, KU MOHON!

26K 4.4K 1.2K
                                    

Ini musik yang manis, aku jatuh cinta. Kalian bisa baca chapter ini pakai lagu Up-Married life.

•• • ••

Hello! Absen disini, dari kota mana!
Dan tolong spam komen yang banyakk ya!! Aku tungguuu semangat kalian!!

●ᴥ●●ᴥ●●ᴥ●●ᴥ●

"Ayo ibu! Nanti kita ketinggalan kembang apinya, ayoo!"

"Sabar sayang, hati-hati dengan jalannya."

Seorang gadis kecil menatap lirih segerombolan keluarga dari atas jendela loteng yang kusam. Dia tersenyum manis sambil memeluk erat-erat boneka kelinci lusuh yang dia punya.

Pipi gembulnya tersipu, membayangkan bagaimana kalau dia dan ibunya akan pergi ke alun-alun kota dengan penuh kebahagiaan di malam tahun baru ini.

Teng

Teng

Teng

Gadis kecil itu menatap lalu langsung menghampiri arah suara lonceng, itu adalah tanda dari ibunya bahwa dia telah selesai dengan pekerjaannya dan menyuruh gadis kecil itu untuk turun ke bawah.

Gadis kecil itu tersenyum sangat bahagia, dia akhirnya bisa pergi dari loteng berdebu, suram dan bahkan terkadang bisa menemukan tikus disana.

"Ibuu!~"

Gadis kecil itu berlari kecil menuju meja makan.

"Ibu, paman-paman itu sudah pergi, kan?"

Gadis kecil itu bertanya dengan antusias, sedangkan seorang wanita yang terlihat masih muda dengan wajah yang pucat dan lingkaran mata hitam yang jelas hanya diam tak bergeming, menyiapkan makanan di dapur kecil mereka.

"Ibu hari ini tahun baru, kita tidak pergi ke alun-alun kota? Ayo lihat kembang api, Bu! Hehhe~"

"Kembang api itu pasti cantik sekali, seperti ibu ku hehhehe~"

BRAK

Huh?

Wanita itu menyajikan satu mangkuk besar bubur kacang hijau dengan keras.

Gadis kecil itu perlahan-lahan kehilangan senyum merekahnya setelah melihat tatapan datar yang menatapnya seolah tak ada kehidupan di netra hitamnya, itu ibunya.

Gadis kecil itu langsung sadar bahwa tahun ini akan sama. Itu sudah pasti penolakan jelas yang ibunya berikan. Dia hanya akan disini, di apartemen tua lusuh di lantai tiga sendirian.

Gadis kecil itu tersenyum lagi,
"Tidak apa-apa kok kalau tidak pergi, aku sudah senang disini bersama ibu, ibu ku. Hehheehe~"

Lagi-lagi gadis kecil itu hanya bicara sendiri dengan gembira, sedangkan wanita itu bahkan rasanya tidak menganggap gadis kecil itu ada. Seperti sekarang, dia pergi meninggalkan gadis kecil itu sendirian di meja makannya.

"Woah! Kita akan makan bubur kacang hijau buatan ibu! Ini pasti lezatt sekalii!" Ujarnya gembira.

Wanita itu keluar dari ruangan sambil membawa borgol dan segulung tali tambang.

"Ibu sini! Ayo kita makan bareng, ini enak banget loh hehhe~" Panggil nya riang.

Wanita itu dengan tatapan nanar menghampiri gadis kecil itu. Setelahnya dia langsung memborgol pergelangan kaki gadis kecil itu dengan kaki meja makan yang menyatu dengan tembok.

Wft! Papa?!  |ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang