Sebelum membaca chapter ini, tolong dengarkan lagu "Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti"-Banda Naira
Lagu indah untuk chapter ini.
••
HELLOO!Ayo absennn di siniii!! Berikan '🔥' untuk yang udaa nungguin Chapter malam ini!
Ayoooo komenn yang banyak agar aku semangaaat! Aku senengg bangeet baca komen kalian hihih~
Ayoo vote dan komen!!
••
HAPPY READING!👽
●ᴥ●●ᴥ●●ᴥ●
Suara angin berhembus melewati wajahnya yang masih tertidur. Membuat mata yang terpejam perlahan mulai terbuka. Hal pertama yang dilihatnya adalah hamparan langit biru tanpa awan yang membentang luas di atasnya dengan beberapa koloni burung terbang entah ingin pergi kemana.
Gadis kecil itu mendudukkan dirinya, memandang bingung ke sekelilingnya. Hanya ada hamparan bunga yang membentang tak ada ujungnya. Gadis kecil itu, Meta, menyadari dia bangun di tempat antah berantah yang begitu indah.
Meta berdiri, membersihkan gaun putih gading nya dari beberapa kelopak bunga yang menempel. Lalu, dia menatap kedepan, memandang dengan wajah penuh memuja atas apa yang matanya kini dia lihat. Sebuah kebun bunga membentang sejauh mata memandang, warna-warni bunga berbagai macam menutupi tanah dengan warna indahnya, wangi manis tercium semerbak di bawa angin, membawa kupu-kupu indah berbagai warna datang kemari, terbang dengan lembut di antaran bunga-bunga. Seolah menyadari keberadaan gadis kecil itu para kupu-kupu indah menghampiri Meta, mengelilinginya dengan seolah mengajaknya bermain.
Meta tersenyum lebar, matanya berbinar bahagia. Seekor kupu-kupu bertengger di hidung kecil nya, membuat gadis kecil itu terpaku bahagia. Kupu-kupu terbang dari hidung Meta, membawa sayapnya ke punggung gadis kecil itu. Meta berbalik sambil terkekeh bahagia, lalu tiba-tiba melihat seorang wanita muda dengan rambut bergelombang terurai hingga pinggang sedang bersenandung kecil memetik beberapa bunga dan memasukkannya ke keranjang bambu. Dia menaruh rambut nya yang menjuntai di belakang telinga, memperlihatkan wajah putih bersih dengan pipi kemerahan sedang tersenyum lembut.
Senyum Meta menghilang, dia memerhatikan wajah wanita itu dengan seksama.
"Ibu...?"
Reflek Meta memanggil dengan lirih.
Dengan jarak yang cukup jauh, wanita itu sepertinya masih bisa mendengar suara lirih dari gadis kecil disana. Dia menatap arah suara, membuat wajahnya terlihat dengan jelas di mata Meta.
Gadis kecil itu membulatkan matanya, sedikit menganga menatap tak percaya pada apa yang dia lihat. Itu sungguh, ibunya.
Meta melihat, wanita diujung sana pun menampakkan wajah tak percaya, dia mundur perlahan dengan telapak tangan yang menutupi mulutnya yang menganga.
"IBU?!" Meta berteriak kencang, menggema di seluruh kebun ini. Gadis kecil itu tanpa berpikir panjang langsung berlari menuju wanita di ujung sana.
Wanita itu menatap kaget, berjalan semakin mundur. "Kenapa kau... Disini?" Tanyanya pelan.
Meta terhenti, mematung mendengar pertanyaan wanita sana itu. "Ibu..." Lirih Meta lagi.
"Kenapa.. disini? KENAPA KAU DISINI?!" Wanita itu membentak begitu keras hingga membuat beberapa kupu-kupu terbang ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wft! Papa?! |END
Genç Kurgu[TERBIT] "Bagaimana bisa pria iblis itu mengadopsi seorang putri?!" Begitulah Dunia mengatakan tentang keputusan gila seorang pria yang sangat berpengaruh didunia. Erlangga Saputra Dirgantara seorang pria kaya dan tampan tetapi memiliki sifat yang s...