Tempat baru?

118K 11K 856
                                    

Meta mengerjap ngerjapkan matanya karna terkena sinar matahari yg mulai timbul. Tubuhnya seperti remuk. Sakit sekali.

"Aghh sakit.. Hiks" tangis kecil keluar dari bibir kecil meta.

Ia mulai merangsang tempat ini. Aneh?! Itu adalah hal yg pertama kali ia pikirkan. Meta sekarang ada di sebuah ruangan dengan tembok warna putih mulus dan hanya ada kasur dan meja kecil di samping kasur itu.

"ini tepat paman jelek itu ya?" ia langsung duduk dan melihat sekitar ruangan itu dengan tetapan seperti orang yg kehilangan uang 1 M.

Ditengah tengah perdebatan otak kanan dan kiri meta tentang tempat ini. Tiba tiba sebuah langkak kaki berjalan ke arah ruanganya.

"Eh.. Apa itu paman jelek?! Pura pura masih pingsan aja lah. Sapa tau kan percaya.. Hehehe" sebuah cengiran polos dari meta terbentuk karna idenya yg ia pikir sangat sangat blilian_-

"Bangunlah. Aku tau kau sudah bangun" ucap seorang pria yg suaranya berbeda dengan paman jelek itu.

"EH KOK TAU!" kagetnya meta dalam hati dan tentu saja masih dalam posisi berbohongnya.

"Bangun!" suara itu semakin ditekankan.

Meta mulai merasa ada aura membunuh dan ia cepat cepet duduk dari posisi berbohongnya.

Pria itu hanya diam tak melakukan apa apa.Meta memasang muka kebodohannya karna bingung. "Hallo? Paman aku sudah bangun." meta melambai lambaikan tanganya disertai cengiran khasnya yg tanpa dosa.

"Ikut aku" dingin dan mengerikan itu lah aura dari pria itu yg di rasakan pria itu.

Entah bangaimana meta mengikuti apapun yg dikatakan pria itu. Polos? Bukan! Itu lebih mirip ke bodoh_-

Pria itu terus berjalan dengan kaki lebarnya. Meta sulit menyesuikan jalanya karna kaki kacilnya itu. Dan tentu saja dia masih kesakitan karna hal yg mengerikan kemarin. Dia masih anak kecil,bro!

"Percepat langkahmu! Lambat sekali seperti siput!" pria itu berhenti dan menatap tajam meta.

"Maaf ya paman. Meta tuh bukan siput. Ga bisa liat emngnya?! Jelas jelas gadis manis gini kok. Dan paman juga kan kakinya panjang ga kaya meta. Ya mana bisa meta nyesuiin paman." ucap meta sambil berkacak pingang dan mendongokan palanya memasang muka yg dicelengek celengekin.

Pria itu sedikit terkejut dengan jawaban meta. Lalu ia hanya membuang napas kecil yg mirip seperti menyepelekan dan melanjutakan jalannya.
.

.

.

"Kita mau kemana sih paman?!" dumel meta untuk sekian kalinya.
Pria itu tak menggubris pertanyaan dari gadis kecil itu.

Tiba tiba ia berhenti di depan pintu besar yg sangatt besar bahkan kau bisa bawa dua mobil truk masuk kesitu. Bisa bayangin segede apaan?

Pintu itu tiba tiba terbuka sendiri. Lalu muncul lah ruangan besar dan orang orang yg memakai baju seperti dokter sedang berbaris seperti sedang menyambut pria itu sambil berbungkuk.Dan pria itu langsung masuk saja tanpa permisi terlebih dulu. 'Itu tidak sopan' batin meta.

Bukanya meta takut ia malah peduli dengan bagaimana pintu itu terbuka sendiri. Soalnya pintu itu sangat besar. Siapa yg sanggup membukanyanya?.Ia berjalan sambil menengok kebelakang dan berfikir keras. Meta benar benar penasaran.

"Apa ada hantu yg menarik pintu itu?Atau raksasa tak kasat mata?Atau pintu itu sudah disihir paman aneh itu jadi penurut? Hemm..Lain kali aku harus belajar darinya." kata meta yg terus berfikir keras.
.

.

.

Pria itu tiba berhenti di depan benda yg sangat besar,mirip seperti roket tapi ini lebih kecil lagi.

Wft! Papa?!  |ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang