"Aku mencoba yang terbaik untuk baik-baik saja."- Trying My Best
Hellooo~
Jangan lupa absen!Ayoo komen yang banyak! Aku bahagia bngt sama antusias kalian hehhehehe~
Ku tunggu komennya!●ᴥ●●ᴥ●●ᴥ●
Langit jingga yang mulai berubah menjadi semu gelap, membuat Erlangga memutuskan untuk kembali kedalam rumah sakit, membawa seorang gadis kecil yang melambaikan tangannya heboh kepada segerombolan merpati yang seperti menatap seperti kehilangan remahan roti yang diberikan gadis kecil itu.
Erlangga terus berjalan, mendorong kursi roda sambil memperhatikan bagaimana gadis kecil yang duduk ini bicara tanpa henti dengan wajah yang begitu berseri-seri.
Erlangga tertawa kecil.
Lucu sekali saat memikirkan ini sekarang. Bagaiman bisa dia terjebak dengan seorang bocah kecil seperti ini? Bocah yang sifatnya sangat ingin Erlan buang jauh-jauh dari matanya, bocah yang tingkahnya selalu saja merepotkan nya, bocah yang..
Yang merubah hidupnya.
Haha.., Entahlah harus di jelaskan seperti apa kondisi Erlan sekarang. Pria yang hatinya kosong penuh lubang tiba-tiba berubah demikian rupa menjadi pria manis penuh kelembutan.
Erlangga bahkan masih tidak percaya bahwa dia mau mendorong kursi roda dari seorang bocah yang dahulu sangat ingin dia singkirkan.
"Tuan, ada seseorang pria yang sudah menunggu anda sedari tadi."
Erlangga yang baru sampai dia depan ruangan Meta terpaku diam.
"Siapa?" Tanya Erlan penuh tekanan.
"Dia bilang namanya Ju-"
"Juna Abirata. Senang bertemu dengan anda tuan Erlangga."
Seorang pria muda bertubuh gagah tiba-tiba keluar dari belakang anak buah Erlangga sambil tersenyum manis menjulurkan tangannya.
PRIA INI?!
Tidak salah lagi, ini jelas pria yang waktu itu membawa Meta yang hidungnya berdarah-darah keluar dari rooftop.
Erlangga yang malam itu, tepat saat pesta kembang api dimulai Erlan menghampiri Meta untuk menunjukkan padanya betapa cantiknya kembang api. Tapi sayang, gadis kecil itu tiba-tiba hilang. Erlangga panik, dia mencari di setiap sudut rooftop dengan William juga ikut membantu, tapi Erlangga tidak menemukan nya hingga saat dia mencoba bertanya pada seorang pelayan penghantar minuman,
"Saya rasa tadi ada seorang pria yang membawa gadis kecil keluar menggunakan pintu belakang, hemm.. sepertinya gadis kecil itu berdarah-darah."
"DARAH?!"
Erlangga ingat jelas betapa panik dan marah dirinya saat itu. Erlan langsung berlari menuju pintu belakang, dengan tangan mengepal dan rahang yang mengeras jelas.
Saat itu pikirannya begitu acak-acakan, takut dan khawatir terpampang jelas di wajahnya. Jika dia melakukan sesuatu pada apa yang dimiliki seorang Erlangga, maka dia seharusnya sudah siap melihat seluruh jasad anggota keluarga nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/214684615-288-k476672.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Wft! Papa?! |END
Teen Fiction[TERBIT] "Bagaimana bisa pria iblis itu mengadopsi seorang putri?!" Begitulah Dunia mengatakan tentang keputusan gila seorang pria yang sangat berpengaruh didunia. Erlangga Saputra Dirgantara seorang pria kaya dan tampan tetapi memiliki sifat yang s...