YO! ABSEN DULUU DISINII!!KALIAN DARI KOTAAA MANA?
LAGII APAA PAS BACAA CHAPTER INI??
JAANGAANN LUPAA VOTE DAN KOMEEN YANG BANYAKK YAA!! KOMEN KALIAAN SEMANGATT HATI Q XIXIXI!
Happy Reading Warga Bumi!
●ᴥ●●ᴥ●●ᴥ●
"Bagaimana kabar anda, Profesor?"Pria di ujung sana terkekeh geli.
"Berhenti memanggil ku seperti itu, Juna."
Kedua pria itu berbincang dengan sangat akrab, secangkir kopi hitam panas disajikan pria paruh baya kepada Juna, tamu yang dia tunggu-tunggu.
"Apa kehidupanmu menyenangkan?" pria paruh baya itu bertanya dengan dengan santai sambil menyeruput secangkir kopi yang dia buat untuk dirinya sendiri.
"Biasa aja." Jawab Juna singkat sambil fokus mengaduk kopinya.
"Bagaimana dia? Bocah itu?"
Juna mengangkat dagunya, menatap pria diujung meja.
"Dia baik, sangat baik." jawab Juna lagi.
Pria paruh baya dengan rambut gondrong diikat menganggukkan kepalanya mengerti.
"Aku rasa semuanya berjalan dengan baik. Kerja bagus Juna."
Juna tak merespon. Dia menyeruput kopi hitam nya perlahan lalu menaruhnya kembali.
"Dan kau sendiri? Apa yang akan kau lakukan sebelum hari itu?" Juna bertanya dengan tenang.
Pria paruh baya itu mengangkat alisnya dan seolah memikirkan jawaban yang pas.
"Hmm... terus melarikan diri? Hahhahahaha" Pria itu tertawa cukup besar membuat ruang tengah villa ini bergema.
Juna menyeruput kopi nya lagi dengan tenang dan mengangguk mengerti.
"Ini benar-benar menyenangkan. Erlangga membuat permainan petak umpet ini menjadi hal yang sangat menyenangkan." Pria itu kembali tertawa terbahak-bahak.
"Apa sangat menyenangkan untuk mu?" Juna bertanya disela tawa pria itu.
Pria paruh baya itu menghentikan tawanya, wajah bahagianya berubah menjadi mengerikan menatap Juna dengan tajam.
"Tentu. Aku merasakan kebahagiaan di seluruh aliran darah ku karena membayangkan wajah bodoh yang akan di buat pria sialan itu karena mengetahui Profesor Adi-nya lah yang melakukan semua ini." Dia kembali tertawa terbahak-bahak.
Juna sama sekali tak merespon. Dia masih tenang dengan secangkir kopi di tangannya sedangkan keadaan pria di ujung meja sana sudah seperti orang gila yang berbahagia.
"Senang mendengar anda bahagia." ujar Juna.
Pria itu menghapus air diujung matanya karena tertawa terlalu banyak.
![](https://img.wattpad.com/cover/214684615-288-k476672.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Wft! Papa?! |END
Tienerfictie[TERBIT] "Bagaimana bisa pria iblis itu mengadopsi seorang putri?!" Begitulah Dunia mengatakan tentang keputusan gila seorang pria yang sangat berpengaruh didunia. Erlangga Saputra Dirgantara seorang pria kaya dan tampan tetapi memiliki sifat yang s...