Permulaan

217K 13.6K 1K
                                    

Hello gaisss^^
Ini cerita pertama ku and maaf banget klo ga jls😭. Typo is my boyfriend^^. Ga usah lama lama so cek'kidot (Lama b*go!) ya mahapp^^"

________________   😽     _______________

    Di sebuah pinggiran kota kecil dengan langit gelap gulita ditemani hujan deras dan guntur dimana mana terlihat gadis kecil dengan pakaian lusuh sedang berjalan di tengah derasnya hujan tanpa menggunakan alas kaki.

     Ia memeluk tubuhnya sendiri sambil berjalan tak tau arah tujuan.
Tak ada satupun orang disana yg peduli dengannya.

    "Dingin" guman ia sambil berjalan.
Akhirnya gadis kecil itu memilih untuk berteduh di sebuah gang yang dempetan dari rumah rumah warga.

    "Dimana para bibi itu?Katanya hanya pergi sebentar,knp sampai sekarang belum menjemputku?Aku kedinginan." dumel gadis kecil itu hampir menangis.

    "Huftt.. Seharusnya aku membawa sendalku tadi. Kaki ku sakit" ia berbicara sendiri sambil memegang kakinya.

    Gadis kecil ini tidak berfikir bahwa ia sekarang sedang di buang.
Dia hanya berfikir bahwa bibi bibi panti asuhan itu pasti akan menjempunya tetapi nanti setelah ujan mereda.

    Ya.. Dia adalah Meta itulah orang orang memanggil dia. Dia adalah gadis kecil periang yg sangat cerewet dan ingin tau segala hal.

     Tapi kehidupannya tak sebahagia sifatnya. Ia tak mememiliki teman bahkan tak ada satupun kerabat yg mau menganggapnya. Hingga akhirnya ia harus masuk ke panti asuhan.

     Walaupun ia sudah dipanti asuhan tetapi meta tak mendapatkan kasih sayang yg seharusnya.

     Itu karna kesalahan orang tuanya.
Semua berfikir bahwa gadis kecil ini adalah sebuah kesalahan. Pahadal ia tak tau apa apa tentang kehidupannya.

    Cplak
    
    Cplak

    Bunyi langkah kaki yg melewati genangan air yg mendekat ke arah meta.
    Meta langsung menatap ke arah bunyi itu sambil terseyum gembira. Ia berfikir bahwa itu adalah bibi panti asuhan yg akan menjemputnya.

    Tetapi seketika senyum meta menghilang. "Itu bukan bibi.Mau apa mereka kesini?Apa mereka suruhan bibi panti asuhan?!" batin meta kebingungan.

     "Hey paman! Apa kau disuruh bibi untuk menjemputku? Lama sekali! Aku kedingian tauuu. Udah aku ga pakek sandal lagi. Liat geh kaki ku kegores gores.Sakittt!" dumel meta sambil menunjuk nunjuk kakinya.

      "HEY!" kata pria itu sambil berteriak. Sontak saja meta yg awalnya bicara panjang lebar kali tinggi diam seketika.

     "Kurang ngajar sekali kau ya gadis kecil! Kau tau aku siapa?! Kau ingin mati ya?! Aku bisa menjualmu dengan harga kira kira berapa ya?" kata pria itu sambil memasang muka mengerikannya.

      Entahlah.. Meta sudah tidak terlalu tabu dengan kalimat "Mati Kau" hingga sepertinya gadis kecil itu tak nampak takut sama sekali.

      "HEY PAMAN JELEK,DEKIL,BAU INGUS! DENGER YA! META GA TAKUT MATI TUH! DAN META GA MAU DIJUAL SAMA ORANG JELEK KAYA PAMAN" teriak meta di depan pria itu.

      Pria itu sudah kehabisan kesabaran. Ia mengeluarkan pisaunya dan merangkul meta.
"Jika kau tidak diam kau akan mati!"kata pria itu yg sudah mau berjalan ke arah mobil dan tentunya dia juga membawa meta bersama nya.

     Walaupun meta gadis kecil yg polos tetapi dia bukanlah gadis kecil yg bodoh. Ia tau bahwa ia sedang dalam bahaya. Dan dia tak bisa diam saja.

       "AGHHH" pria itu menjerit seketika ketika meta menggigit tangan pria itu dengan kuat. Dan dalam kesempatan itu meta melarikan dia. Meta masih sempat sempatnya mengolok ngolok paman jelek itu. Ya.. Dia memang jelek.

       "AKU KAN SUDAH BILANG AKU TIDAK MAU IKUT ORANG JELEK SEPERTI PAMAN.HWLEEE" teriak meta sembari lari dan mengeluarkan lidahnya untuk meledek pria itu.

        Setelah menyadari bahwa meta melarikan diri. Pria itu langsung memanggil kawan kawannya yg ada di dalam mobil. Sekitar ada 5 orng.

       Mereka mengalami kejar kejaran beberapa saat. Dan bodohnya meta salah memilih tempat untuk dia melarikan diri. Hingga akhirnya dia terkepung di ujung tembok gang itu.

      Sebenarnya meta sangat takut tetapi entah malaikat keberanian apa yg merasuki meta.

"Yahh.. Paman jeleknya makin banyak" kata meta yg mengendus kesal.

      "Hey gadis cantik gmna klo kamu ikut paman ajaa.. Paman punya bannyakkk banget permen dirumah" kata salah satu paman jelek eh bukan salah satu pria itu.

     "Kan meta udh bilang,meta ga mau ikut paman jelek." kata meta sambil cemberut

       "Wah wah wah.. Berani sekali gadis kecil ini. Dan liat itu,sepertinya kalung mu emas." kata pria yg lain sambil menunjuk kearah leher meta.
"Coba paman liat." lanjutnya.

        "GA! SANA DEH PAMAN JELEK META GA SUKA LIAT PAMAN." teriak meta. Pria pria itu benar benar merah dengan apa yg dikatakan anak umur 5 tahun tersebut.

        Bukg

      Sebuah tendangan dari belakang mendarat ke tubuh meta membuat gadis kecil itu menggrusuk kedepan.
Meta benar benar kesakitan. Dan liat pria yg menandang meta tertawa terbahak bahak dengan apa yg sudah ia lakukan.

       Pria berfikir itu pantas untuk gadis kurang ngajar seperti meta.
"Kau sudah liat?Aku tak main main."kata pria yg menendang meta sambil menjambak rambut meta kebelakang.

        "De.. Denger ya.. Meta ga suka sama paman jelek dan meta ga bakal kasih kalung meta ke kalian. In.. Ini sa.. Sangat berharga" kata meta terbata bata kerna menahan tangis.

        "HA.. KAU MINTA MAAF SEKARANG ATAU MATI?!"sambil berteriak ke arah meta. "Ak..aku su.. Sudah bilang kan.Ak.. Aku tidak ta.. Takut MATI!"kata meta yg menakankan kata mati dibelakangnya
        

       "Wah gadis kecil ini benar benar ya.. Apa kita habisi saja dia?! Lalu kita ambil kalungnya." kata pria itu sambil melepaskan jambakannya.

       Dan...

      Bukg
      
      Bukg

      Bukg

     Berkali kali pria pria itu menendang meta. Memukulnya dengan kayu yg ada disitu. Bahkan sempat membanting meta.Meta tak melawan karna percuman saja. Ia tak akan bisa.

      Meta tak bisa memgerakan badannya. Semuanya sakit. "Apa aku akan benar benar mati? Apa aku akan bertemu ibu?" kata meta dalam hati.
Dia masih bisa mendengar suara pria pria itu yg tertawa terbahak bahak.

      Badan meta mulai lemas. Ditengah hujan itu matanya mulai buram. Ia ingin meminta tolong tetapi sangat sulit baginya untuk berteriak.

      Mata meta yg mulai rabun lama kelamaan semakin gelap. Di detik detik terakhir ia tiba tiba merasakan ada cahaya terang dengan sebuah sosok bayangan besar. Ia tak tau pasti apa itu, tapi entah mengapa ia merasa aman.

     Dan semua tampak gelap....
   

                          -----oOo----
 
Mohon dukungannya ya gaisss^^
Klo kalian suka pencet bintang kalo ga ya ga maksaiin.. Hhehe 
And aku pingin saran dan kritikan dari kalian^^
20 Febuari 2020
Autorrrrrrr^^

    

    
 
    

Wft! Papa?!  |ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang