Kembali

72.8K 8.5K 922
                                    

Lalu disinilah mereka. Dimeja makan besar dan panjang khas meja makan orang orang berada yg ada di film. Makanan dimeja itu bagaikan makanan yg akan dimakan oleh orang sekota.

Bagaimana tidak? Dimeja yg hampir penuh dengan berbagai macam makanan itu sekarang hanya duduk dua sosok manusia yang sama sekali tak menunjukan akan memulai pembicaraan. Sedangkan para pelayan hanya berdiri tegak di sekitar ruang makan yang megah itu. Ruang makan yg luar biasa.

Luar biasa sunyinya.

"Hmm.. Paman?"Panggil meta.

"Apa"

"Untuk siapa makanan ini?" meta melihat sekeliling meja dengan wajah bertanya tanya.

"Untuk babi"

Sontak mata para pelayan melotot kaget dengan ucapan Tuan mereka itu. Siapa lagi kalau bukan Erlan.

"Ohhh.. Jadi paman melihara babi"Angguk Meta mengerti.

"Tapi paman.."

"Apa lagii?!"

"Bukan kah ini terlalu mewah untuk makanan babi?"

"Kau bodoh atau bagaimana?"

"Tentu saja aku tidak sungguh sungguh mengatakan kalau itu untuk makanan babi?"

"Lalu kalau bukan untuk babi untuk siapa makanan sebanyak ini?" Meta memiringkan kepalanya seperti sedang perfikir serius.

"Untuk ku" ucap angkuh Erlan.

"Hah?! Untuk paman?" Anggukan Erlan adalah jawabannya.

"Jadi paman ini salah satu jenis babi yg bagaimana?"

"Apa?!" Erlan menaikan suaranya.

"Berani sekali kau bilang aku babi?!"

"Tapi paman, tidak ada manusia yg makan sebanyak ini?"

"Kecuali....."

"Paman adalah jelmaan babi" ucap Meta dengan nada mengejeknya.

Seisi ruangan makan itu pun tertawa mendegar ucapan tamu kecil tuan nya itu. Gadis kecil itu benar benar telah mengoyak ngoyak harga diri yg selalu di junjung tinggi oleh Erlan.

Erlan yg merasa sedang di injak injak itu melirik setiap pelayan yg tertawa dengan tatapan pembuhunya. Sontak seluruh pelayan yg tertawa diam seketika seperti sedia kala. Mereka tidak mau dipatahkan lehernya oleh Tuannya sendiri karna tuanya tak terima jika ia dipanggil babi dengan anak berusia 5 tahun. Benar benar tidak mau.

Dilain sisi Erlan mengumpati dirinya sendiri soal 'Sialan. Mengapa aku membawa gadis kecil ngelunjak ini ke rumah ku. Astaga'

Erlan menarik napas pelan dan membuangnya perlahan.

"Dengar. Aku tak suka ada tamu asing yg lama lama datang ke rumah ku." ucap erlan langsung.

"Maaf Paman. Tapi kan Paman yg bawa Meta kesini."

"Bukan Meta yg Dateng kesini"

"Ahh.. Liat gadis ini semakin ngelunjak saja"

Erlan benar benar harua sabar biacara dengan gadis kecil ini.

"Begini aku tidak tau makhluk apa yg merasuki ku sehingga aku bisa membawamu kesini."

"Dan Karna rumahku bukanlah tempat penampungan Para.Kucing.Liar"

"Aku tak suka kau ada disini."

Benar saja Erlan bukanlah seorang pria yg akan mengijinkan seseorang untuk datang,masuk,atau bahkan duduk dirumahnya tanpa seijin nya.

Wft! Papa?!  |ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang