Ada Apa Ini!?

63.3K 8.5K 746
                                    


Tak apa sekali kali kau memberontak pada otak.
Mungkin saja kali ini keputusan hati lebih baik.

❤❤❤


Sebuah Mobil Pajero hitam membelah rintikan hujan yang jatuh ditengah kota. Mobil seorang Pria berkarisma dan penuh wibawa. Erlangga Saputra Dirgantara.

Erlan membuka jendela mobilnya. Menadahkan tangannya merasakn rintikan hujan yang turun.

Pikirannya terus terkalut. Bertengkar dengan logikanya dan tentu saja dengan Prinsip yang ia junjung tinggi tinggi.

"Apa yang sedang ku lakukan? Kenapa sekarang aku ada disini menuju tempat bocah itu? Apa aku sudah gila!?"

"Kenapa sekarang aku jadi pedulian dengan seseoarang, apalagi dengan bocah itu!"

"Keparat sialan!" Erlan memasukan tanganya kembali. Mengelapnya dengan tissu. Lalu kembali memandang jendela.

Rasanya aneh ---Resah. Gelisa. Galau merana. Mungkin itu yang bisa diumpamakan untuk perasaan Erlan yang sekarang.

Pria yang biasanya hanya peduli dengan Saham, Uang, dan Perusahan itu sekarang benar benar seperti seorang anak Abg yang ingin mencari jati diri.

Kehidupan Erlan terlalu monoton untuk seorang manusia biasa. Tak ada kata 'Foya Foya' dikamus Erlan.
Kehidupanya hanya di isi dengan bekerja. Bekerja. Dan lagi lagi bekerja.

Biasanya seorang CEO yang ada di drama drama korea adalah seseorang yang hidup dengan sempurna. Tampan, Kaya, Kekuasaan, Wanita dan Kebahagian. Itu adalah kata kata yang sering melekat dengan seorang yang disebut CEO.

Tapi tidak untuk seorang CEO yang menyandang nama Dirgantara itu. Dia jauh dari kata kata itu. Erlan memang punya Kekuasaan, Uang, dan tentu saja dia tampan. Sangat bahkan.
Tapi dia tak memiliki Dua kata lainnya; Wanita dan Kebahagian.

Erlan tak terlalu tertarik dengan wanita. Ets.. Tapi Jangan berfikir kalau Erlan malah suka dengan sesama batangan. Jangan!
Dia tetap Lelaki Normal. Dia suka dengan body wanita yang aduhai. Dia juga suka dengan Film sekedipapap biskut ahoy.

Sayangnya tak pernah ada wanita yang tulus berada disamping Erlan. Mereka hanya melihat Erlan dari dua sisi---Tampan dan Kaya. Hanya itu.
Semua itu membuat Erlan muak. Makanya ia tak terlalu peduli dengan perempuan. Toh kalau memang Erlan mau cari pasangan. Dia tinggal berdiri di tengah kerumunan maka semua wanita akan menghampirinya. Bahkan bukan hanya menghampiri--Memaksa untuk dinikahi.

Dan soal kebahagian. Menurut pandangan Erlan.
Bahagia = Berkerja.
Jika dia melakukan pekerjaannya dengan benar dan mendapatkan hasil yang memuaskan itu sudah cukup membuat Seorang Dirgantara bahagia.

Jadi,

Tak ada yang Sepesial dikehidupan Erlan.

Setalah beberapa jam perjalan itu sampailah mereka di tempat yang diinginkan Erlan. Panti Asuhan Meta.

Erlan tak mau menunggu lama lagi. Setelah sampai ia langsung membuka pintu mobil--bahkan belum sempat ditutup. Dia berjalan cool kearah pintu masuk Panti itu. Dia sungguh menjadi pemandangan indah para wanita dewasa disana.

"Dimana Meta?" Tanya Erlan to the poin kepada seorang wanita disana. Wanita itu menatap kagum dengan lelaki yang sedang pertanya padanya.

"Me Meta siapa?" Tatap kagum luar biasa wanita itu saat menjawab Erlan.

Wft! Papa?!  |ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang