Panti Asuhan

66.6K 8.3K 153
                                    

Aku nulis tapi kek ga ada yang baca:'(

Makanya kalian Vote dulu dong
👉👈
Vote kalian itu semangat aku buat bikin tulisan ini terus👉👈
Okehh^^ makasih udah mampir
👉👈

Let's go!

Happy Reading~

Setelah sekian jam Mereka mencari Panti Asuhan yang di cari cari keberadaanya,akhirnya mereka menemukan Panti Asuhan itu. Panti Asuhan yang tak terlalu kecil dan tak terlalu besar-- Sedang dan sederhana lebih tepatnya.Tapi tak mudah mencari Panti Asuhan Meta,Mereka harus memutar mutar kota kecil tempat kelahiran Meta itu dan harus beberapa kali memutar arah karna salah tempat.

Kenapa Meta tak memberi tahu arah jalanya? Ya karna Meta juga tidak tau! Dia tak pernah pergi jauh dari panti asuhannya itu. Meta bilang kalo dia tidak pernah pergi keluar--Lebih tepatnya tidak boleh menampakan diri keluar Panti Asuhan. Bibi Panti Asuhan bilang,nama baik Yayasan mereka akan tercoreng kalau masyarakat sekitar tau kalau Meta adalah salah satu 'Penghuninya'.

Makanya,Meta yang menjadi pokok utama pencarian 'Menjengkelkan' itu tidak bisa memberi tau apa apa. Alhasil muter muter lah mobil Pajero Hitam Erlan yang sempat menjadi bahan cuci mata para kaum Hawa di kota itu.

Karna kejadian itu jugalah Erlan kesal setengah mati. Biasanya Erlan adalah orang yang terperancang. Setiap dia ingin pergi ke mana mana atau ingin melakukan sesuatu semua sudah di atur dengan baik. Dan liat ini,untuk mencari Sebuah Panti Asuhan saja mereka harus berjam jam memutari kota kecil itu bahkan sempat harus bertanya dimana Panti Asuhan Meta.

Shit! Merepotkan!-Erlan

"Tuan saya rasa kita sudah sampai ditempat yang benar"

Erlan melirik ke luar dari dalam mobil lalu menaikan sebelah alisnya.

"Miky aku tidak mau kita salah lagi seperti yang tadi tadi. Tanya anak ini dulu apa benar disini tempatnya" tegas Erlan.

Kenapa Erlan bilang 'yang tadi tadi' karna Mereka juga sempat salah Panti Asuhan,bukan sekali bahkan berkali kali. Itu juga yang hampir membuat kepala Miky pindah keselangkangan kalau dia tidak menenangkan Tuanya itu.

"Nona Meta apa disini tempatnya?" lembut Miky. Dan Meta hanya diam menunduk sambil memainkan jari jari kecilnya. Mukanya tampak begitu suram, seperti seseorang tertekan dengan suatu hal. Itulah sebabnya kenapa Miky merasa tidak enak dari tadi.

Itu benar benar bukan seperti Meta yang Miky ketahui. Ia juga tidak tau harus berpendapat seperti apa,tapi tiba tiba..

"Heh bocah.. Tidak usah sedih. Aku akan datang lain kali." datar Erlan yang bicara tanpa melihat Meta. Malah lebih tepatnya buang muka.

Miky yang mendengar ucapan spontan dari tuanya itu pun menatap Erlan seperti bertanya 'Serius tuan?!'.
Masalahnya bukan hanya Miky yang bingung dengan ucapan itu,yang berbicara pun bingung kenapa ia bicara begitu! Kalimat itu muncul begitu saja.

Mungkin Hati dan Logika Erlan sedang perang dunia ketiga.

Dan liat Meta. Setelah mendengar kalimat seperti itu dari Erlan, Meta benar benar kembali menjadi Meta yang asli. Ia menunjukan cengegesannya pertanda bahwa ia benar benar bahagia. Sepertinya Meta terlalu mudah percaya.

"Beneran paman?!"

"Paman bakal dateng lagi kesini?!"

"Paman bakal nemuin Meta disini?!

"Beneran Pamannn?!"

"Heum."

"Hehehehe." cengenges Meta yang bahagia walaupun pertanyanya hanya di jawab dengan gumaman.

Wft! Papa?!  |ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang