62. DIA PUN BERPURA-PURA

3.9K 612 50
                                    

YO WARGA BUMI! INI ALIEN RIYUU!

AYOO ABSEN DISINII!
LAGII APAA PAS BACAA INI?

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENNN YAAAAA!
COMEN KALIAN PENYEMANGAT Q!

HAPPY READING WARGA BUMI!

●⁠ᴥ⁠●●⁠ᴥ⁠●●⁠ᴥ⁠●

Juna berjalan dengan sempoyongan masuk kedalam rumah. Dia tampak berantakan dengan wajah lelah dan pakaian acak-acakan.

Seorang wanita paruh baya menghampiri, dia mengambil jas yang Juna serahkan padanya.

"Nona Meta bilang anda akan pulang cepat Tuan, dia menunggu anda berjam-jam hingga tertidur. Tapi kenapa sudah malam begini anda baru datang, Tuan? Apa ada yang terjadi?" Wanita itu bertanya tampak khawatir.

Juna tersenyum simpul.
"Tidak ada apa-apa. Aku hanya tiba-tiba ingat memiliki pekerjaan dadakan, jadi aku harus mengerjakan. Hanya itu."

Wanita itu menggangguk mengerti,
"Baik tuan, air panas sudah saya siap kan. Jadi anda bisa langsung mengistirahatkan diri." Wanita itu berucap sambil menunduk, meninggalkan Juna.

"Terimakasih banyak." Senyum Juna berjalan pergi.

Dia melangkahkan kakinya menuju kamarnya. Kepalanya benar-benar sakit sekarang. Dia hanya ingin mandi lalu tidur, melenyapkan semua pikiran itu di kepalanya.

Tiba-tiba saat dia sudah ada di ambang pintu kamar nya, sesuatu menarik ujung pakaiannya. Juna berbalik, menemukan gadis kecil dengan muka bantal ada di belakangnya bersama Hubi si anjingnya.

Gadis kecil itu mengucek matanya yang masih terkantuk.
"Dari mana paman baik? Kau bilang akan pulang lebih cepat." Dia bertanya dengan suara khas bangun tidur.

Juna berjongkok lalu tersenyum lembut, dia mengusap rambut Meta yang berantakan.

"Maaf ya, rupanya ada beberapa pekerjaan yang harus aku lakukan. Maaf, karena aku lupa menghubungi mu Meta~" Juna berucap lembut.

Meta terdiam sesaat sambil menatap Juna dalam, "Apa kau baik-baik saja?" Meta tiba-tiba bertanya.

Juna tertegun. Dia mengangguk pelan.
"Tentu. Aku baik-baik saja. Apa aku terlihat tidak baik?" Juna terkekeh kecil.

"Mn." Meta mengangguk. "Kau terlihat seperti bekicot, begitu lepek." Jujur Meta dengan serius.

Juna sedikit kaget dengan ucapan Meta, dia lalu tertawa cukup keras.
"Apa aku benar-benar terlihat gitu? Hhahahahahhaa~"

Juna tertawa dengan lebar, menangkup pipi tembam Meta hingga membuat bibinya monyong


"Kau ini benar-benar mengatakan apapun yang ada di kepala mu yaa, lucu sekalii~" Juna terkekeh.

Meta yang masih di tangkup gemas oleh Juna bicara dengan bibir yang masih monyong.

"Twidak jwugaa."

Lucu. Juna reflek melepaskan tangkupannya lalu tertawa terpingkal-pingkal. Wajah itu benar-benar menggemaskan.

"Apa yang kau tertawa kan?!" Tanya Meta berkecak pinggang.

Juna menstabilkan tawanya, dia menggendong gadis kecil itu ala koala. Membuat Meta dapat mengayunkan kaki kecilnya di dalam gendongan itu.

"Sudah~ Ayo kembali tidur sekarang~" Juna melangkah menuju kamar Meta di ikuti Hubi yang ekornya ikut bergoyang bahagia.

Meta di tidurkan di kasurnya dengan lembut.

Wft! Papa?!  |ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang