70. TOLONG, DOA KAN DIA

6.3K 983 721
                                    

HELLOO!

Ayo absennn di siniii!! Berikan '🔥' untuk yang udaa nungguin Chapter malam ini!

Ayoooo komenn yang banyak agar aku semangaaat! Aku senengg bangeet baca komen kalian hihih~

Ayoo vote dan komen!!

••

HAPPY READING!👽

●⁠ᴥ⁠●●⁠ᴥ⁠●●⁠ᴥ⁠●

"METAAA!!!"

Erlangga berlari melewati sungai sekencang yang dia bisa. Jantungnya berdegup begitu kencang dengan napas tak stabil. Tubuhnya yang kini telah basah kuyup bergetar hebat, matanya mendelik tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Erlangga begitu ketakutan!

Saat sampai diujung sungai, Erlangga langsung merobek kemeja yang dia pakai. Menekan perut gadis kecil yang sekarang bajunya telah berubah merah darah.

"Tidak, tidak, tidak. Kumohon, kumohon." Panik Erlangga begitu ketakutan.

Dia langsung menggendong Meta ke dekapannya, membawanya keluar dari hutan ini dengan secepat yang dia bisa.

•• • •• • ••

Beberapa saat lalu, Joel melihat punggung Meta yang berlari menghampiri Erlangga dengan begitu bahagia.

Langkah kaki kecil itu berjalan dengan yakin tanpa rasa ragu sedikitpun. Seolah diujung sana, ada dunia indah yang dia idamkan. Dunia yang di idamkan Meta itu, sosok Erlangga.

Joel masih terpaku dengan luka tembaknya, lagi-lagi tak mempercayai apa yang dia lihat. Apa yang sudah terjadi? Apa yang sudah di lewati hingga membuat pria tiran itu memiliki empati? Bertahun tahun bekerja di kaki seorang Erlangga, baru kali ini Erlangga terlihat lebih manusiawi, terlihat begitu menyayangi.

Joel menghela napas pelan. "Kharaham, maaf. Aku tak menerima permintaan tolong mu untuk mencintai putri mu," Joel bergumam, air mata mengalir di pipinya. "Tapi pria itu, dia dapat menolong mu." Lanjut Joel lirih.

DOR!

Joel mendelikkan matanya, Meta terkapar di bawah sana. Pria itu langsung mengeluarkan senjata apinya, mencari dimana arah peluru itu berasal. Ujung matanya melihat pria yang telah menembak gadis kecil dibawah sana. Itu anak buahnya sendiri. Joel ingat, ucapannya adalah mutlak dan dia berkata untuk menembak anak itu.

Joel menggertakkan gigi nya marah. Dia mengarahkan senjata nya ke pria diujung sana, pria yang melakukan perintah sesuai dengan yang Joel bilang.

"Joel, mati lah kau ke neraka." Batin Joel dalam hatinya.

DOR!

Joel menembak pria itu dari jarak yang cukup jauh, membuat pria itu langsung tak bernyawa ditempat.

Pria itu bernapas ngos-ngosan, dia terlalu banyak kehilangan darah. Di akhir kesadarannya, dia melihat seorang pria berdiri tepat di depannya. Itu Miky.

"Tolong... sampaikan... pada Meta... aku minta maaf..." Ujar Joel tersengal-sengal.

"Akan ku sampaikan." Jawab Miky menembak dada Joel yang membuat pria itu tersentak kebelakang dan kehilangan hidupnya.

•• • •• • ••

Erlangga berlari tergopoh-gopoh ke arah IGD rumah sakit terdekat. Tubuh atasnya yang terbuka kini penuh darah. Para perawat yang menjaga di IDG dengan sigap membawa Meta untuk dilakukan tindakan.

Wft! Papa?!  |ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang