●︿●●︿●●︿●●︿●Pagi ini rumah kediaman Tuan Erlangga tampak berpenghuni. Tidak seperti tiga hari yang lalu saat gadis kecil yang ada di rumah itu terserang demam. Ya, selama tiga hari terakhir rumah besar itu terlihat seperti sebuah istana tanpa orang didalamnya, bahkan burung pun tidak berani berkicau di sekitarnya.
Tapi pagi yang agak mendung ini semua nya berjalan dengan agak ramai. Mulai dari pembersihan seluruh rumah hingga pembersihan mebel. Ya, kalian tau? Ini pembersihan yang agak berbeda artinya, jadi Erlan membersihan seluruh mebel yang menurutnya sudah membosankan di pandang, lalu diganti dengan yang baru. Hemm, Erlan bilang ini adalah kegiatan untuk mengurangi uang yang berlebihan.
Baiklah, pria itu memang aneh.
Sekarang mari kita lihat halaman depan rumah Erlan, entah bagaimana ceritanya belasan mobil mewah sudah santuy berjejer dengan pita indah di atasnya.
Tidak tidak, hari ini hanya hari pembersihan Mabel rumah saja tidak sampai membersihkan kendaraan Erlan yang baru Minggu lalu ia membeli lagi.
Lalu ada apa?
Ahh, rupanya besok adalah hari dimana sosok pria muka lempeng itu dilahirkan. Iya, besok adalah hari ulangtahun nya. Dan jika kalian menebak kalau seluruh kendaraan mewah itu adalah hadiah, ya kalian benar. Tapi lebih tepat nya hadiah itu diberikan oleh seluruh kolega dan rekan kerjanya yang dari berbagai macam negara. Tapi entah kenapa para hadiah mewah itu malah di kirim lebih cepat dari hari ulangtahun nya.
•
•
Sebuah langka kecil menuruni tangga, terlihat seorang gadis kecil berjalan dengan terburu buru. Gadis kecil itu baru bangun, rambutnya diikat alakadarnya, dia bahkan masih memakai pakaian tidurnya, tapi tenang saja kali ini dia sudah menyikat giginya dan mencuci muka, hanya belum mandi saja. Lagipula siapa orang rajin yang mandi di pagi hari saat hari libur? Argh pasti dia psikopat.
Gadis kecil itu berhenti lalu berdiri mematung didepan jendela besar, bertanya tanya apa rumah yang sekarang ia tinggali berubah menjadi tempat penjualan kendaraan Mewah.
"Ada apa ini?"
Ya dia Meta, gadis kecil yang baru sembuh dari demamnya itu dipaksa oleh otak untuk mencerna apa yang terjadi di pagi hari yang berisik ini.
Tentu saja dia bingung, sekarang lihatlah para orang orang yang sibuk membawa barang keluar lalu memasukan barang lainnya, dan beralih ke halaman depan yang berubah menjadi penampungan mobil mewah. Arghh itu membuatnya pusing.
"Nona! Hahh.. Seharusnya anda tidak hahh.. boleh lari lari seperti itu. Anda kan baru sem hahh.. buh" Kata Melisa terengah engah.
Rupanya dia mengejar meta dari lantai atas karna gadis kecil itu tidak mau menunggu lama untuk melihat apa yang terjadi di bawah.
"Maaf Bibi besar.." ucap Meta menyesal. "Soalnya aku penasaran banget sii!" Lanjutnya antusias.
Melisa hanya tersenyum manis dengan jawaban polos seorang gadis kecil didepanya itu.
Meta menunjuk kearah halaman yang terisi oleh mobil itu.
"Bibi, itu mobil asli ya?" Ucap Meta penuh tanya."Apa itu terlihat seperti tumpukan upil dimata mu?"
Kalimat yang terdengar tidak ada akhlak itu meluncur dari mulut seseorang yang baru datang dengan setelan jas rapi serta sosok pria yang terlihat sangat tertekan dibelakangnya. Ya, dia tuan Erlangga.

KAMU SEDANG MEMBACA
Wft! Papa?! |END
Fiksi Remaja[TERBIT] "Bagaimana bisa pria iblis itu mengadopsi seorang putri?!" Begitulah Dunia mengatakan tentang keputusan gila seorang pria yang sangat berpengaruh didunia. Erlangga Saputra Dirgantara seorang pria kaya dan tampan tetapi memiliki sifat yang s...