Sekalipun saat ini kamu ada di titik paling rendah.
Tolong tetap percayalah,
Percaya bahwa keajaiban itu pasti ada.
❤❤❤"Hahh~ Aku ingin semuanya selesai besok, mengerti Miky?" Ucap Erlan sambil turun dari mobil Pejero hitamnya.
Ya, sekitar jam 20.21 Erlan baru pulang dari kantornya, biasanya lebih lama dari itu. Tapi entah karna hari ini ia sangat lelah atau sedang tidak mood saja, Erlan memutuskan untuk pulang lebih awal.
"Baik tuan, saya akan bicarakan dengan yang lain juga." Jawab Miky.
"Heum" ucap Erlan malas.
Miky tersenyum simpul.
"Sampai jumpa tuan" Erlan hanya manjawab dengan anggukan kecil. Lalu pergi meninggalkan Miky begitu saja.Seperti biasanya, sampai didalam rumah para pelayan datang untuk menyambut Erlan. Lagi lagi Erlan menolak tawaran Melisa untuk makan malam, dan langsung pergi kekamarnya.
Akhir akhir ini Erlan tidak nafsu untuk makan malam.
Erlan sudah siap dengan baju santainya--Hanya kaos polos dan celana bokser selutut. Kebiasaan Eran sebelum tidur adalah minum air putis satu gelas, itu sudah mendarah danging dari dia kecil. Tapi entah kesialan dari mana, Air yang biasanya selalu ada di nakas samping tempat tidurnya habis tak tersisah.
Erlan benar benar malas untuk marah malam ini. Ia mencoba memaklumi para pelayannya yang lupa untuk mengisi air minumnya. Hingga pada akhirnya Erlan memutuskan untuk mengambil air sendiri di dapur.
"Hahh~ Merepotkan sekali." Erlan berjalan menuruni tangga dengan malas.
Astaga! Demi kerang sakti mimi peri.
Erlan tersontak kaget melihat bayangan anak kecil di dalam dapur yang cahayanya remang remang, bayangan itu sedang mencoba mengambil sesuatu dari dalam lemari yang cukup tinggi. Percaya atau tidak Erlan adalah seorang yang penakut soal yang seperti ini. Bahkan tanganya saja sudah penuh keringat saat ini, tapi bukan Erlan jika tidak pintar mengatur Ekspresinya. Jadi ia terlihat biasa biasanya, tapi nyatanya tidak.
Glub
"Tuyul?" Batin Erlan. Erlan menyipitkan matanya untuk melihat lebih jelas bayangan itu.
"Wahh, kenapa ada tuyul dirumah ku?" Dengan keberanian yang masih tersisah, Erlan membawa teko minumnya seperti tongkat penjaga dan mencoba pelan pelan mendekati bayangan itu.
Erlan berhenti beberapa meter dari bayangan itu.
"Emang ada tuyul yang nyuri makanan? Kenapa ga minta aja sih! kan aku orang kaya. Cih, ini pasti pemiliknya bener bener ga ada modal" Erlan mengerutu dalam hati.Tiba tiba bayangan itu menengok menatap Erlan. Remangnya dapur dan situasi yang sepi mendukung mencekamnya didapur itu.
"Apaan! Kenapa nengok aku?! Wahh malu lah kalo misalnya teriak, harga diriku sebagai Erlan kemana!?" Benarkan, sebenernya sekarang Erlan benar benar ketakutan.
Bayangan itu masih terus menatap Erlan.
"Gila kaki ku tidak bisa bergerak!"Kaki Erlan tidak bisa bergerak saking gugupnya ia. Ingin minta tolong tapi terlalu gengsi, akhirnya Erlan masih berdiri kokoh dengan teko minum sebagai alat pertahanan diri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Wft! Papa?! |END
Teen Fiction[TERBIT] "Bagaimana bisa pria iblis itu mengadopsi seorang putri?!" Begitulah Dunia mengatakan tentang keputusan gila seorang pria yang sangat berpengaruh didunia. Erlangga Saputra Dirgantara seorang pria kaya dan tampan tetapi memiliki sifat yang s...