Semuanya! Absen dlu kalian baca ini jam berapa??
SUDAH SIAP UNTUK KOMEN YANG BANYAK DI CHAPTER INI?! URAAAAAA
●ᴥ●●ᴥ●●ᴥ●
"Perusahaan atau gadis kecil itu?"
Erlangga mengerutkan dahinya tidak suka.
Disaat seperti ini seharusnya dia memberikan solusi bukan malah memperkeruh keadaan yang ada.
Ah sial, Erlangga hampir lupa. Sejak awal memang inilah yang dia mau, gadis kecil itu pergi dan perusahaan hanya berdiri dibawah kakinya.
Erlangga mulai berpikir apakah pria tua ini sedang berkerja sama dengan pria sialan itu, tapi untuk apa? Apa hanya karena tidak ingin seorang pun hidup dikeluarga ini tanpa adanya ikatan darah sedikitpun? Tapi bukankah ini keterlaluan?
Erlangga terus berbatin sampai seorang pria bawahan Tuan Juanda menghampiri nya, membisikkan sesuatu ditelinga pria tua itu.
"Persilahkan dia masuk." Ujarnya.
Pria itu mengangguk lalu keluar dari ruang tamu tanpa sekat itu.
Erlangga melirik kepergian pria itu sampai ujung matanya melihat seorang pria muda berjalan tanpa ragu mendekat kearah mereka.
Dia?!
"Silahkan duduk, Tuan."
"Terimakasih."
Erlangga terbelangak, matanya tidak bisa lepas dari pria yang sedang menduduki dirinya tepat di sebrang kursi sana.
Mata gelap Erlan bertatapan langsung dengan pria yang beberapa jam lalu baru diketahui identitasnya. Pria yang begitu terlihat lembut dengan rambut agak ikalnya. Pria yang, baru saya mengatakan bahwa dia ayah kandung dari putrinya.
Dia, Juna Abirata.
"Kau..!"
Kalimat Erlan terpotong.
"Senang bertemu dengan anda kembali, Tuan Erlangga." Pria itu menyapa dengan senyum kecil, memotong seruan Erlan yang penuh amarah.
Erlan menghela napas tidak percaya, mendengar sapaan ramah dari pria sialan yang membuat nya ada diposisi ini.
"Erlangga dia Juna Abirata, ayah biologis dari—"
"Apa mau mu?"
Erlangga menyela, bertanya dengan tatapan dinginnya.
Dia tidak suka pria ini disangkutpautkan dengan bocah kecil nya itu. Sama sekali tidak suka.
Pria itu menyilang kan kakinya, duduk santai menatap Erlan dengan dagu yang diangkat tegas.
"Putri saya."
"Saya mau putri saya."
Pria itu menjawab tanpa ragu. Dan, tanpa rasa malu.
Erlangga mendelik, dia sudah mengetahui itu. Tapi saat mendengar langsung dari mulut pria sialan yang meminta hal semacam ini, rasanya ubun-ubun nya mulai berasap.
Erlangga tertawa renyah.
"Heh, putri mu? Kau bilang putrimu? Hey Bagun, ini masih siang." Ujar Erlan mengejek.Pria itu tak terlihat tersinggung sedikit pun, dia malah tersenyum kecil mendengar ucapan Erlan barusan.
Dia menghela napas sambil dikit tertawa. Wajahnya seolah mengejek pria yang sekarang ada di depannya.
"Saya datang kesini tidak untuk berdebat dengan anda Tuan Erlangga. Saya datang hanya untuk bernegosiasi dengan mu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Wft! Papa?! |END
Teen Fiction[TERBIT] "Bagaimana bisa pria iblis itu mengadopsi seorang putri?!" Begitulah Dunia mengatakan tentang keputusan gila seorang pria yang sangat berpengaruh didunia. Erlangga Saputra Dirgantara seorang pria kaya dan tampan tetapi memiliki sifat yang s...