"Teruslah jalan. Terus berjalan. Kaki mungilku yang terus menahan beban." - Jalan Pulang
Ayo dengarkan chapter ini dengan lagu indah ini, btw ada yang suka sama lagu ini?? Aku suka bngt btw xixixi
•••
Ayoo absen duluuu!
Kirim emot untuk perasan kalian malam ini yaaa! Yaaang bnyak!!HAPPY READING!👽
●ᴥ●●ᴥ●●ᴥ●
Meta menatap keluar jendela, pepohonan bergoyang dengan lembut di terpa angin.Hari ini, harinya akan pergi. Dia telah siap. Siap untuk berhenti berjalan. Dia telah menyakinkan diri untuk kembali menerima apapun yang akan terjadi padanya.
Dia tak akan lagi memberontak untuk hidup, dia akan diam. Dia akan berhenti berjalan.
Gaun putih gading di pakainya hari ini, rambut terurai sepundak dengan pita merah muda bertengger disana dengan manis. Meta tersenyum lembut, mengelus kepala Hubi yang akan di tinggal di rumah ini.
"Jangan nakal Hubi. Hiduplah dengan baik. Aku menyayangimu." Meta memeluk anjing itu dengan erat.
Hubi menurunkan ekornya, anjing itu terlihat begitu sedih.
Meta melangkahkan kakinya keluar kamar, dia berjalan menuju tangga untuk turun menemui semua orang. Rasanya dejavu, setahun yang lalu hal yang sama terjadi, datang untuk mengucapkan selamat tinggal. Tanpa bisa bertanya akan dibawa setelah ini.
Meta menarik napas pelan sambil menutup mata, dia menghembuskannya pelan. Menarik ujung bibirnya terlebar. Meta berjalan dengan langkah pasti turun dari tangga.
"Selamat pagi semuanyaa!~" Meta menyapa dengan senyum merekah, begitu terlihat bersemangat hari ini.
Juna berdiri disana, sedang bicara dengan beberapa pelayan rumah seketika menatap ke arah suara. Menatap seorang anak manis yang sudah berdandan rapi seolah akan pergi bertamasya. Dia bersenandung ria, menyapa semua orang dengan senyum merekahnya.
Juna terpaku, dia memalingkan mukanya cepat. Matanya sedikit berkaca dengan wajah yang terlihat begitu suram.
"Haaaallooo~ bagaimana tidur mu paman? Hehheheh~"
Juna menatap gadis kecil yang datang menyapanya dengan begitu ceria. Dia tak menjawab lalu menjauh pergi.
Meta menatap bingung pada punggung yang berjalan menjauhinya. Tapi sebelum memikirkan kemungkinan lain, para pembantu rumah mengajak Meta untuk sarapan, gadis kecil itu dengan senang hati mengikuti para bibi-bibi itu sambil bersenandung kecil.
Jam menunjukkan pukul setengah sembilan, memperlihatkan dua mobil mewah sudah terparkir manis di depan rumah ini. Juna berdiri di sana, menyambut seseorang yang baru saja turun dari salah satu mobil itu. Itu Joel.
Joel menghampiri sambil melihat jam di pergelangan tangannya.
"Sebentar lagi kita akan berangkat. Apa semua sudah siap?"Juna mengangguk sebagai jawaban. Dia mempersilahkan Joel masuk ke ruang tamu, duduknya sambil menunggu waktu.
"Dimana anak itu?" Joel bertanya. "Aku akan membawanya turun." Jawab Juna berjalan meninggalkan Joel.
Pria itu datang menemui Meta, gadis kecil itu sedang memakan es krim di meja makan bersama Hubi menemani di sampingnya. Juna tanpa basa-basi menggendong Meta, membawanya tanpa bicara.
![](https://img.wattpad.com/cover/214684615-288-k476672.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Wft! Papa?! |END
Teen Fiction[TERBIT] "Bagaimana bisa pria iblis itu mengadopsi seorang putri?!" Begitulah Dunia mengatakan tentang keputusan gila seorang pria yang sangat berpengaruh didunia. Erlangga Saputra Dirgantara seorang pria kaya dan tampan tetapi memiliki sifat yang s...