Pagi diakhir pekan yang mendung, Sungmin sudah kedatangan tamu spesialnya di rumah. Kim Baro, anak laki-laki dari pasangan kim yang sudah ia anggap sebagai keponakannya sendiri atau lebih tepatnya, yang Sandeul anggap sebagai suami masa depannya.
Baro datang pagi-pagi sekali diantar oleh Yesung ayahnya karena ibunya harus mengawal para murid yang sedang study tour di Jeju-do dan ayahnya yang harus menghadiri rapat penting jadilah bocah lucu itu dititipakan ke rumah.
Baro membungkuk memberi salam saat Sungmin menyambutnya dengan senyum sumeringah.
“Anyeonghaseyo imo” ucapnya manis dan sopan,
“Aigoo, uri Baro sudah datang” balas Sungmin mencubit pipinya yang memerah karena cuaca dingin. Bergegas ia pun menyuruh Yesung untuk masuk sebentar namun tampaknya pengidola Moon Gae yeong itu tengah diburu waktu.
Yesung membungkuk mensejajarkan tingginya dengan Baro, ia mencubit sekilas pipi anaknya, “ appa kerja dulu nde jangan nakal dan jadilah anak baik” nasehatnya,
Namun…
Baro tampaknya enggan untuk melepaskan tangan sang ayah, “appa” cicitnya takut-takut
“Hmm, wae?” tanya Yesung kembali berjongkok di depan Baro,
“Baro ikut appa saja ya, jebal appa!” rengeknya, “nanti Sandeul nakal lagi dengan Baro appa, hiks, Baro takut nanti Sandeul mengejar Baro dan memaksa untuk bermain rumah-rumahan lagi” rajuk bocah lelaki itu lagi.
Mendengar hal itu membuat Yesung malah melepaskan tawanya, “Bukankah bagus itu artinya uri Baro sangat digilaikan! Cha, appa sudah terlambat, nanti omma dan appa akan menelpon jangan nakal arachi!” Yesung mengusap rambut anaknya yang masih betah menunduk, berpamitan sebentar pada Sungmin,
“Loh, oppa tidak mau sekalian sarapan dulu? Kyuhyun masih mandi” ucap Sungmin
“Ani, salam saja” putus Yesung dan langsung meninggalkan Baro dengan gerakan menyemangati. Tidak tahukah jika sang putranya kini sedang mengatur nafas gugup.
“Baro-a kkaja” ajak Sungmin masuk.
“OPPA!” terdengar pekikan dari arah lantai atas, “Hei Cho Sandeul jangan berlari seperti itu, kau bahkan belum menyisir rambutmu!” itu Kyuhyun yang sedang kewalahan dengan tingkat keaktifan puterinya.
‘deg’
Bagai sebuah radar, insting Baro menyiratkan jika ia sedang dalam zona bahaya sekarang sekarang, dan langsung saja, bocah jiplakan Yesung itupun langsung bersembunyi di punggung Sungmin.
“Imo” rengeknya meminta tolong.
“ eh?” Sungmin hanya mengerjap saja saja melihat puterinya yang berlari di kejar Kyuhyun dengan membawa sisir.
“Jangan berlari-lari didalam rumah, aigoo coba omma lihat rambut Sandeul kenapa belum disisir begini oh?” dengan sigap entah bagaimana sekarang Sandeul ada di pangkuannya dan menyisir rambutnya. Kyuhyun yang tampak lelah lalu bersandar pada meja makan, dan menuju kulkas untuk mengambil air namun tiba-tiba saja,
“aigoo! Baro-a! kau mengagetkanku” ucap Kyuhyun terkejut saat melihat bocah itu bersembunyi dibalik kulkas,
“sssttt!samchon jangan bilang-bilang Sandeul aku disini” lirihnya berbisik
“Kenapa Baro-a?” tanya Kyuhyun dengan sengaja menguatkan suaranya, sedikit bersemirik juga rupanya ayah satu puteri ini.
“Baro Oppa” panggilan Sandeul barusan membuat kedua pria berbeda usia itu menoleh. Kyuhyun yang bersikap biasa saja dan tersenyum dan Baro yang sudah pucat setengah mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE Season 1 (KyuMin-Family)
FanfictionHanya sebuah cerita singkat tentang keluarga Cho bersama si kecil Sandeul dan si kembar dengan celotehan keseharian mereka. (Season 2 Up) Fanfiction Disclaimer fanfiction ini diterbitkan untuk hiburan pribadi para pembaca. Tidak ada keuntungan yang...