Kyuhyun sedih, ayah tiga orang anak itu di landa rasa cemas bercampur takut. Pasalnya Cho Sandeul, si putri cantiknya kini tengah kesakitan. Untuk bernapas saja ia musti di bantu dengan selang oksigen. Belum lagi jarum infus yang ada di kakinya.
Kemeja kerja Kyuhyun jadi kusut dan bau karena kena muntahan si cantiknya itu. Ia tidak jadi ke kantor pagi lantaran pagi tadi kondisi Sandeul memburuk.
Yang dikira orang tuanya hanya demam karena mau flu tapi berlanjut dengan asma Sandeul yang kambuh dan gejala mual muntah. Tapi untung saja dokter keluarganya cepat datang menangani Sandeul.
"Hoek"
"Muntah lagi nak!"
Kyuhyun tampak mengusap punggung Sandeul yang bergetar hebat setelah menaruh baskom muntahan Sandeul di ranjangnya.
Kyuhyun tak tega melihat putrinya itu menangis merasakan pusing dan rasa mual di perutnya. Sungmin pun datang sembari berlari membawakan air hangat untuknya minum. Jujur saja melihat Sandeul yang kesakitan seperti ini membuat hati kedua orang tuanya itu teriris.
Kondisi fisik dan imun Sandeul itu tergolong lemah. Apalagi dulu ketika masih bayi dia punya riwayat sakit yang cukup parah. Sungguh keajaiban gadis kelas dua Sekolah Dasar itu dapat sembuh dan bertahan sampai sekarang. Walaupun sudah sembuh dan tidak sakit lagi, tapi Sandeul punya pantangan makan.
Gadis kecil itu dilarang makan makanan dan minum minuman yang mengandung banyak pengawet, bahan pewarna, dan sebagainya. Pasalnya sedikit saja ia salah makan akan berakibat fatal seperti ini.
Selama ini baik Kyuhyun maupun Sungmin pun ikutan mengontrol apa-apa saja yang boleh dan tidak boleh di komsumsi olehnya. Namun karena meleng sedikit, jadinya mereka tidak tahu kalau Sandeul sempat makan permen warna-warni.
Sandeul mengaku jika ia sempat makan permen lolipop berwarna biru bersama Sunghyun kemarin saat pulang sekolah. Nah kan ketahuan kalau ia habis jajan sembarangan jadi sakit deh sekarang.
Kalau Sunghyun sih tidak apa-apa. Balita itu bahkan kini masih sangat aktif bermain bersama kembarannya bersama bibi Kim. Namun lain hal dengan kakaknya, Sandeul yang imunnya lemah harus rela kesakitan seperti ini.
"Hoekk" Sandeul muntah lagi, kali ini muntahannya sampai ke selimut.
"Hiks, hiks" Pecah sudah tangisan Sandeul lantaran ia tak sengaja membuat selimut kesayangannya kotor.
"Aigoo, Tidak apa-apa nuna sayang. Tidak apa -apa sayang" Ucap ibunya yang lantas memeluk Sandeul. Sementara ayahnya membawa selimut kotor itu ke keranjang cuci.
"Masih pusing sayang?" Tanya ibunya dan diangguki oleh Sandeul.
"Umma" Cicit Sandeul. Sepasang manik bulat gadis itu terpejam dan tubuhnya lemas sekali.
"Iya sayang, umma disini. Makan ya sedikit saja. Sandeulie suka bubur jamur kan. Umma suapi ndee" Bujuk ibunya, "biar bisa minum obat" Katanya lagi.
Tapi Sandeul diam dan tak merespon. Lantaran badannya yang lemas dan kepalanya pusing, Sandeul cuma diam saja dan memilih tidur.
"Sandeulie, cantiknya appa. Makan sedikit saja ya nak. Nanti kalau tidak makan gimana minum obatnya" Bujuk Kyuhyun yang menghampiri mereka di ranjang.
Tapi Sandeul memilih diam saja dan memilih memejamkan matanya dalam pelukan sang ibu.
Otomatis hal tersebut mengundang helaan napas dari orang tuanya."Apa kita bawa ke Rumah Sakit saja?" Tanya Sungmin. Pasalnya ini sudah dua jam ketika pertama kali dokter Oh yang dipanggil untuk menangani Sandeul di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE Season 1 (KyuMin-Family)
FanfictionHanya sebuah cerita singkat tentang keluarga Cho bersama si kecil Sandeul dan si kembar dengan celotehan keseharian mereka. (Season 2 Up) Fanfiction Disclaimer fanfiction ini diterbitkan untuk hiburan pribadi para pembaca. Tidak ada keuntungan yang...