Bunyi berisik yang berasal dari vacum cleaner terdengar mengaung di ruangan itu. Jam sudah menunjukkan pukul dua siang dan pekerjaan membersihkan rumahnya sebentar lagi selesai.
Ketika dirasa sudah bersih, ibu tiga anak itu pun mematikan vacum cleanernya. Dan sontak, suara bising yang tadi berubah menjadi hening. Kemudian setelah menaruh peralatan bersih bersihnya, langkah jenjangnya ia bawa ke ruang tengah. Di tempat dimana ketiga krucilnya berkumpul.
Senyumnya memgembang ketika melihat si kembar sedang bermain dengan robot-robotan mereka.
Keduanya tampak larut dalam imajinasi mereka masing-masing."Hiaaa, atu atan melawan mu montel... ciuw,ciuw,ciuw" Si bungsu Minghyun tampak sedang bermain dengan robot power rangersnya.
Sementara si sulung Sunghyun sedang berperan sebagai monster cookies. Soalnya saat ini balita tersebut tampak sedang mengunyah cookies coklat dan memegang dua cookiesnya kanan dan kiri.
"Huwaaaaaa, atu montel tutit huwa amnyam nyam...." Ucap Sunghyun yang tak seberapa jelas. Antara sedang mengunyah cookies dan bermain menjadi monster.
Ibunya yang melihat itu cuma tertawa saja. Setelah itu ia menuju dapur untuk mengambil air minum. Loh, tapi kenapa Sandeul belum juga memakan makan siangnya?
Terbukti makan siang Sandeul masih ada dan sudah dingin."Nuna" Ibunya memanggil Sandeul yang sedang nonton TV. Hah, ya ampun! Usia anak itu baru delapan tahun dan wajar kalau acara kartun di TV adalah hidupnya, tapi ibunya khawatir kalau Sandeul sampai lupa makan gara-gara TV.
"Nuna kok belum makan sih?"
"Nanti umma, masih seru"
Hanya balasan itu yang ibunya dengar. Bahkan fokus Sandeul masih di depan TV.
"Dari tadi bilangnya sebentar lagi terus. Memangnya kapan filmnya selesai?" Ibunya bertanya pada Sandeul, "Makan dulunya nak, nanti perutnya sakit" Bujuk ibunya lagi.
"Aish" Ucap Sandeul ketika sedang sebal, yang tentu saja ucapan itu ditirunya dari sang ayah, "Nanti umma bentar film ini" Nego Sandeul.
Ibunya pun menatap sebal TV nya. "Katanya habis princess Sophia mau makan, itu kan sudah habis" Tegur ibunya.
"Iya tapi habis Sophia ada Hi five umma" Sandeul berkilah.
Ibunya cemas sekaligus jengkel. Anak itu keras kepala sekali seperti ayahnya. "Umma hangatkan makanan Sandeul dulu ya, makan habis ini" Putus ibunya secara sepihak.
"Ndee" Sandeul sih cuma iya, iya saja tetap fokus matanya masih ke TV.
"UMMA TUTU" Nah, itu lagi satu si bos kecil. Dia mau minta susu lagi.
"Lah kan tadi barusan minum susu" Ujar ibunya pada si bungsu Minghyun.
"Lagi ma" Pinta Minghyun mengiba, "Nanti kalau perutnya ndut, karena kebanyakan minum susu, umma tidak mau elus-elus ya" Minghyun pun mengangguk tidak apa-apa deh nanti ndut perutnya yang penting dia minum susu coklat lagi.
Ndut disini sendiri adalah kekenyangan. Dan kebiasaannya Minghyun kalau dia kekenyangan, ia akan merasa tidak nyaman dengan perutnya. Dan minta dielus elus sama ibunya.
"Umma Cuyun do ma, mau tutu uga. Pate dot"
"Hyungnim pakai gelas ya, sudah besar malu pakai dot"
"Tilo!!!! Dot duteyo!!! (Shireo, dot juseyo)" Sunghyun tidak mau, maunya pakai dot.
Hah, ibunya lagi malas berdebat jadi langsung dituruti saja deh maunya mereka berdua. Oh! Ia jadi lupa kan untuk memanaskan lagi makanan Sandeul.
Tak berselang lama si kembar sudah dapat susu mereka. Kemudian tinggal satu lagi tugas wanita Januari itu untuk memberi Sandeul makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE Season 1 (KyuMin-Family)
Fiksi PenggemarHanya sebuah cerita singkat tentang keluarga Cho bersama si kecil Sandeul dan si kembar dengan celotehan keseharian mereka. (Season 2 Up) Fanfiction Disclaimer fanfiction ini diterbitkan untuk hiburan pribadi para pembaca. Tidak ada keuntungan yang...