Hanya sebuah cerita singkat tentang keluarga Cho bersama si kecil Sandeul dan si kembar dengan celotehan keseharian mereka. (Season 2 Up)
Fanfiction Disclaimer
fanfiction ini diterbitkan untuk hiburan pribadi para pembaca. Tidak ada keuntungan yang...
"ITAN!" Si sulung Sunghyun bersorak girang ketika melihat ikan yang ia suka terlihat lezat di dalam piring. Ya ampun balita itu sampai melonjak kegirangan melihat cemilannya hari ini.
Bagaimana tidak girang jika sang nenek yang dengan tangan ajaibnya telah menyulap roti panggang dan buah yang sudah lezat menjadi seperti seekor ikan yang sedang berenang. "Uri Sunghyunie senang?" Tanya neneknya kemudian.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Si sulung itu pun mengangguk dan sudah tidak sabar untuk menghabiskan 'itan' nya itu...
"Halmo, halmo Cuyun boleh matan itana?" Tanya nya sembari melompat lompat.
Leeteuk yang melihat itu gemas dan memangku si sulung lalu memberikan sepotong buah stroberi yang berfungsi sebagai sisik ika itu untuk Sunghyun makan.
"Aam, enak tidak?"
"Hemmmm umami itana umami" Komentar Sunghyun yang masih saja menganggap itu adalah ikan.
Hari ini memang si kembar ada bersama neneknya. Sementara kedua orang tua mereka sedang sibuk masing-masing. Kyuhyun yang harus pergi ke luar negri lagi untuk urusan pekerjaan. Dan Sungmin yang harus ke sekolah Sandeul lantaran ada acara pertemuan orang tua disekolah.
Orang tua Kyuhyun juga sibuk, mereka lebih banyak menghabiskan waktu di China akhir-akhir ini. Dan lagi hanya Leeteuk sendirilah yang menganggur di rumah. Kedua anak lelakinya serta suaminya juga sibuk semua.
Hah...
Jadi sepi kan, tapi untunglah dia tidak jadi ikutan sibuk seperti yang lainnya. Coba kalau dia juga sibuk, siapa yang akan menjaga dan menemani si kembar yang kiwoyo ini.
"Eiguu, rotinya umami juga tidak?" Leeteuk terkekeh lagi melihat pipi Sunghyun yang menggembung penuh dengan makanan. Sunghyun bertepuk tangan dan terus makan.
Eh, tapi...
"Loh kok Minghyunie tidak makan?" Tanya neneknya ketika sadar si bungsu Minghyun cuma melihat piringnya saja.
Si bungsu itu lantas menggeleng dan merasa ikannya terlalu lucu untuk dimakan.
"Itana lutu halmonie" Jawabnya yang terus melihat 'ikan' yang sesungguhnya hanya susunan roti dan buah itu di piring.
"Oh" Leeteuk lupa. Minghyun kan paling tidak tega kalau melihat makanan yang bentuknya lucu. Balita itu pasti enggan memakannya. Pasalnya kalau makanan yang lucu itu dimakan dia akan menangis karena tidak tega.
"Huweee Yuuuung natal matan itan Minyun"
Nah kan baru saja dibilang, sudah nangis saja si Minghyun. Lantaran makanannya di makan kakak kembarnya itu.
"Hem, buntut itan umami~" Komentar Sunghyun yang habis menjahili adiknya. Balita itu terlihat cuek dan terus makan dengan perasaan riang.
Ya ampun Hyungnim, suka sekali sih membuat adiknya menangis. Tuh lihat Minghyunnya jadi sedih. Habis ekor ikannya hilang.
"Halmonie buntut itana dimatan yuung. Hiks..." Minghyun mengadu pada neneknya itu sembari menunjuk piringnya.
Ini Leeteuk yang berada di tengah mereka dibuat bingung, dia harus tertawa, pura-pura memarahi Sunghyun yang terlihat cuek cuek saja, atau ikutan sedih ya...
