Aku pulang ketika hari sudah mulai larut. Lampu rumah juga sudah di matikan. Dengan derap langkah pelan aku memasuki rumah. Menyalakan lampu dan menuju dapur untuk mengambil minum.
Ku rebahkan sebentar tubuh ku di sofa dan memijit kepala ku yang nyeri. Mungkin efek kelelahan yang ditambah mengantuk.
Ku tengok jam dan baru sadar jika ini sudah pukul sebelas malam. Anak-anak dan istri ku pasti sudah tidur. Setelah mencuci muka ku sebentar aku pun beranjak ke kamar tidur Sandeul.
"Eh..."
Dahi ku mengerinyit ketika mendapati kamarnya kosong. Lalu bergegas lah aku menuju kamar. Dan benar saja, keempat orang sumber kehidupan dan kebahagiaan ku tengah terlelap di sana.
Cantiknya ayah begitu terlihat pulas tidurnya. Putri ku itu pasti sangat kelelahan bermain dan menjaga adik-adiknya tadi. Aku bisa tahu, karena suara dengkuran halus yang keluar dari mulut mungilnya.
"Hahaha"
Dasar Sandeul, ada-ada saja tingkahnya. Bagaimana aku tidak tertawa jika saat ini si cantik tapi cengeng ini tengah pulas di dalam kasur bayi.
Aku ingat, ayah ku bahkan sampai memesan tiga kasur bayi untuk mereka, lantaran Sandeul menginginkannya juga. Ingin tidur bersama adik katanya.
Atensi ku pun beralih kepada si kembar yang tidur dalam box bayinya. Mereka suka sekali tidur saat aku di rumah. Dan ketika aku sudaj berangkat ke kantor mereka baru bangun.
Sunghyunie itu favoritku ketika dia tidur. Jagoan sulung ku ini tidak akan bangun meski pun aku hujani pipinya dengan ciuman. Beda dengan si bungsu Minghyun yang akan langsung terbangun dan meminta ASI ibunya.
Makanya ketika dia tidur akau tidak berani untuk menciumnya, cukup dengan mengelus pipinya yang mulai berisi. Dan melihat si bungsu yang sudah lebih sehat, aku tak pernah berhenti mengucap syukur.
"Kyu"
Ups.... keberadaan ku membangunkan tidur pulas si induk kelinci manis itu rupanya.
"Kau sudah pulang, sudah makan malam? Ingin ku masakan sesuatu?" tanya serak, Sungmin tampak kepayahan untuk duduk lantaran terkadang bekas operasi sesarnya masih terasa sakit jika ua banyak bergerak.
"Gwancanha tadi aku sudah makan di rumah umma", ucap ku padanya. Dan membuat manik foxy mendelik.
"Apa terjadi sesuatu?"
"Tidak terjadi apa-apa kok, hanya mengambil beberapa berkas yang tertinggal di rumah appa tadi. Oh ya ming, tadi saat di rumah aku menemukan ini"
Lalu ku perlihatkan selembar photo yang ku ambil dari rumah ibu ku tadi kepadanya. Yang terang saja langsung mengundang decakannya.
"Uwah!!! ini kan... bagaimana mungkin ini masih ada" serunya menatap ku yang berjalan ke kamar mandi.
"Ku pikir photo ini hilang" lanjutnya lagi.
Aku yang baru keluar dari kamar mandi dan mengambil baju di lemari hanya terkekeh melihatnya yang fokus menatap photo lama tersebut.
Aku yang baru saja berganti baju tidur lalu beringsut ke tempat tidur dan memeluk istri ku yang semakin berisi ini.
Uh, nyamannya...
Setelah melahirkan si kembar tubuh Sungmin jadi makin montok, aku jadi suka memeluknya, hihihi....
"Aku menemukannya di album lama, di tumpukkan buku-buku sekolah di lemari kamar." jelas ku padanya.
"Tadinya aku pikir photo itu hilang, tidak tahunya masih ada. Aigoo lihatlah betapa tampannya suami mu ini nunna" ujar ku narsis.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE Season 1 (KyuMin-Family)
FanfictionHanya sebuah cerita singkat tentang keluarga Cho bersama si kecil Sandeul dan si kembar dengan celotehan keseharian mereka. (Season 2 Up) Fanfiction Disclaimer fanfiction ini diterbitkan untuk hiburan pribadi para pembaca. Tidak ada keuntungan yang...