"Huweee"
Masih pagi tapi si sulung itu sudah menangis. Ya ampun! Akhir-akhir ini memang si sulung itu bersikap lebih cengeng seperti biasanya. Bahkan si bungsu Minghyun juga jadi lebih jahil. Padahal kan biasanya dia itu anak yang kalem.Belum lagi si kembar sekarang lebih sering berantem. Biasanya ribut soal mainan. Padahal mereka itu sering berbagi sebelumnya. Apalagi kalau Sandeul sudah berkumpul dengan kedua adiknya.
Hem, jangan harap rumah bakalan tenang. Lantaran ketiganya pasti akan saling membuat suara. Entah Sunghyun yang menangis, atau Minghyun yang kalau sudah kumat kesalnya bakal memanting mainan. Dan Sandeulie nuna mereka yang akan marah-marah.
Astaga! Kalau sudah begitu seisi rumah bakal kerepotan menangani ketiga anak itu. Karena kan sifat mereka berbeda beda. Maka penanganannya pun juga berbeda- beda.
Perubahan sikap si kembar itu bukan tanpa alasan. Wajar malahan. Lantaran usia mereka yang sudah akan menginjak empat tahun. Dan di fase ini lah mereka sedang nakal-nakal nya nih.
Biasanya anak di usia tiga sampai empat tahun, mereka akan mulai belajar untuk mengekspresikan emosi mereka. Entah itu marah, sedih, senang. Semua bakal mereka ekspresikan. Dan perubahan sikap mereka pun akan terlihat.
Seperti Minghyun nih yang tadinya kalem dan pasif kalau di jahili oleh si sulung, kini dia sudah berani melawan. Contohnya ketika mainannya di rebut atau di acak-acak oleh hyungnya. Hem, dia berani melawan dan berkacak pinggang lalu bilang, "Yuung danan natal! Ih Tubiit nih!"
Dan sudah pasti bakal berakhir dengan tangis si cengeng Sunghyun. Atau seperti keributan lain ketika si kembar itu saling berebut mainan. Padahal mereka sudah punya masing-masing. Tapi yang namanya anak-anak kan. Walaupun mainannya sama tapi selalu ada hal yang berbeda di mata mereka berdua.
"Punana Cuyun!"
"Minyun mao maen itu juga Yuuung!"
"Ndak boleh!"
"YUUNG PELIT!"
Kalau sudah ribut begitu, pasti ibunya bakal bingung harus membela siapa... Belum lagi kalau ributnya ketambahan Sandeulie nuna.
"Ih Dongsangie sekarang ngeyel ya sama Nuna. Kan biasanya nurut sama Nuna. Ayo pakek topinya. Kita kan mau show!"
Sandeul emosi deh sama kedua adiknya yang tak mau nurut di ajak buat jadi dancernya lagi. Padahal kan biasanya kalau libur begini mereka bakal main jadi idol idol-an (?). Tapi ini, si kembar malah cuek bebek lalu bilang, "Wleee una jelet tayak Tuweek-tuweek. Pantatna lobet ditium tuweek-tuweek"
"IH MINGHYUNIE BIKES IH, IH, IH!"
Sandeul sabar dong, jangan emosi... Eh, tapi ngomong-ngomong dari mana si bungsu dapat kata-kata begitu? Gara-gara TV nih kadang-kadang.
"Hihihi Una jelet, tayak Tuweek-tuweek hihihi" Kini malah giliran si sulung Sunghyun yang bilang.
"UMMA SANDEULIE ENGGAK MAU JELEK KAYAK BEBEK!"
Hah!
Ya ampun!
Pusing tujuh keliling deh kepala ibu mereka bertiga itu. Tapi mau bagaimana lagi, semakin anak-anak itu di marahi, di bentak dengan keras, atau di larang. Maka semakin menjadi kelakuannya. Cara satu-satunya sih dengan memberi pengertian yang baik-baik pada mereka.
Nah ini bagian sulitnya. Sungmin bukan pawangnya mereka. Biasalah kalau ibu-ibu. Karena lelah dengan pekerjaan di rumah bisa terbawa emosi. Jadinya tidak sabar deh menangani anak-anak.
Huh! Iya deh, yang anaknya ayah...
Tuh lihat, begitu Kyuhyun datang lalu menyuruh ketiga bocah itu untuk diam. Mereka langsung diam.
"Minghyunie kata siapa nuna Jelek? Sandeulie nuna itu cantik seperti Princess-"
"Sophia, appa, Deulie maunya cantik kayak Purincess Sophia" Sahut Sandeul dengan semangat.
"Iya. Tuh dengar kan Hyungnim, Minghyunie kalau uri nuna itu cantik. Dan pantatnya tidak robek. Aigoo... enggak sopan ih ngomong begitu. Bicaranya yang baik-baik saja ya" Ujarnya memberi pengertian.
"Tuh dengerin appa!"
"SST! Sandeulie nuna. Katanya mau seperti Princess Sophia. Sophia tidak pernah loh ngomongnya bentak-bentak begitu. Ya ampun. Kalau matanya sampai keluar gimana?"
Sandeul mendadak takut, lalu menggeleng. Pasti kalau matanya keluar bakalan seram. Ih, Sandeul takut. Enggak cantik lagi dong. Terus Baro oppa jadi lari ketakutan."Dengar ya yang appa bilang tidak boleh bicara seperti tadi arachi. Hyung juga sama adiknya berbagi, Minghyunie juga musti nurut sama Nuna dan Hyungnim ya" Dan ketiga krucil itu pasti akan mengangguk di depan ayah mereka.
Kan benar, Kyuhyun itu pawangnya mereka bertiga. Sungmin bahkan sampai angkat tangan deh kalau mereka sudah ribut. Tapi meskipun sudah tenang. Pasti belum juga ada lima menit ada suara lagi.
"HIKS HUWEEEEEEE"
Nah kan benar...
.
.
.
Fin
.
.
.
sign
hyejinpark©
20180520.15:11
.
.
.
See ya^^
…
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE Season 1 (KyuMin-Family)
FanficHanya sebuah cerita singkat tentang keluarga Cho bersama si kecil Sandeul dan si kembar dengan celotehan keseharian mereka. (Season 2 Up) Fanfiction Disclaimer fanfiction ini diterbitkan untuk hiburan pribadi para pembaca. Tidak ada keuntungan yang...