Pinggang Heechul rasanya remuk. Sadar juga akhirnya dia sudah terlalu tua untuk mengasuh anak-anak. Terlebih si kembar kalau sudah main di luar, aktifnya bukan main.
Mereka akan berlarian. Kemudian bisa sampai membuat neneknya cemas dan senam jantung. Lantaran terkadang ketika mereka berlari terlalu cepat.
Ingatkan Heechul untuk menelpon menantunya agar cepat pulang untuk mengurus si kembar dan menyuruh mereka tidur siang. Tapi bagaimana, ini masih pukul sebelas.
Sesuai perjanjian, Sandeul dan ibunya akan pulang sebelum makan siang, tandanya masih ada waktu dua jam lagi sebelum mereka pulang.
Aigoo, bukannya apa-apa. Bukan karena Heechul tidak mau menjaga cucu cucunya lagi. Tapi karena Heechul mulai lelah, diajak main berlari kesana dan kesini. Apalagi ketika tadi, Sunghyun ingat ibunya.
Si sulung itu menangis mencari ibunya tangisannya menular pada sang adik, Minghyun yang juga ikutan kangen pada ibunya.
Hah...
Punggungnya sudah tidak bisa diajak kompromi lagi. Wanita paruh baya itu butuh koyo untuk sekedar meredakan nyerinya.
Dan disaat dirinya sedang membutuhkan bantuan, muncullah anak bungsu dari besannya. Ia kemudian menawarkan diri untuk menjaga si kembar sementara menyuruhnya istirahat. Merebahkan dirinya, agar punggungnya tidak bertambah sakit.
"Ya, anak nakal. Bukannya kau dikirim ayah mu ke Jepang untuk kerja. Kenapa kembali lagi ke Korea. Kau kabur lagi ya?" Tanyanya.
"Eiguu, omonim cantik. Penerbangannya di cancel. Aku tidak kabur kok. Lagi pula, aku masih kangen si dua krucil ini. Aku kan bakalan lama di Jepang." Katanya berlebihan.
"Makanya biarkan aku saja yang menjaga mereka sebentar. Omonim istirahat saja sebentar, hehe" Lanjutnya lagi.
Tapi Heechul juga merasa ada yang aneh. Ketika Sungjin tiba-tiba datang dengan sukarela menawarkan dirinya. Apalagi pemuda itu membawa tas ransel besar sekali.
"Hehe, aku ikhlas kok omonim. Lagian mereka kan keponakan ku. Aku tidak akan berbuat yang macam-macam." Katanya sembari membuat tanda 'peace'.
Dan kecurigaan Heechul itu terbukti lantaran melihat, ternyata si kembar malah di jadikan model photo oleh pamannya itu.
Tuh kan benar. Rupanya saat Heechul rebahan sebentar tadi, Sungjin sudah memakaikan si kembar dengan berbagai macam model pakaian.
Entah apa lagi yang akan anak nakal itu perbuat. Sungjin memang nakal sih, maksudnya nakal dalam artian, anak itu tidak mau menurut untuk bekerja dan membantu bisnis ayah dan hyungnya.
Padahal setahu Heechul, Donghae sudah cukup lelah menangani semua bisnis ayahnya sendiri. Lagi pula Sungjin sudah dewasa. Tapi anak itu masih senang bermain main.
"Jelaskan pada ku ini yang kau bilang menjaga mereka?" Salak Heechul galak pada Sungjin yang masih berusaha memotret si kembar.
Habisnya dari kejauhan sang paman tampak memotret si kembar dengan berbagai gaya dan kostum. Dan rupanya, saat ini bungsu keluarga Lee itu sedang iseng, mengikuti kontes photographi yang temanya anak-anak. Hadianya juga lumayan besar $1000.
Harusnya dia juga sudah terbang ke Jepang buat belajar mengurus usaha ayahnya disana. Tapi akhirnya Sungjin mengaku pada Heechul, kalau ia memang kabur... lagi, hehe....
"Eiguuu... ckckc Leeteuk unnie pasti sedih melihat putranya nakal begini" Gumam Heechul.
"Heehehe..." Sungjin sih cuma nyengir kuda saja.
"Tapi, omonim ngomong-ngomong kalau aku menang. Bukankah jadi peluang bagus buat si kembar" Katanya.
"Huh?" Heechul bingung, tidak mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE Season 1 (KyuMin-Family)
FanficHanya sebuah cerita singkat tentang keluarga Cho bersama si kecil Sandeul dan si kembar dengan celotehan keseharian mereka. (Season 2 Up) Fanfiction Disclaimer fanfiction ini diterbitkan untuk hiburan pribadi para pembaca. Tidak ada keuntungan yang...