Manik rubah yang diturunkan oleh ibunya itu mengerjap. Tampak ke dua tangan mungilnya kini mengucek dua keping hitam yang masih setia terpejam. Sandeul menggeliat bagai ulat kemudian hidung bangirnya mengendus aroma aneh.
Kemudian gadis kecil itu menyadari ini bukan kamarnya yang beraroma stroberri. Selimut yang Sandeul pakai juga bukan selimut stroberri shortcake nya.
Sandeul pun berguling ke sisi sebelahnya, dan menemukan ibunya masih terpejam di sampingnya dengan di bungkus selimut biru, dan oh... jangan lupakan gundukan besar yang menyembul dari balik selimut.
"Umma..." panggil Sandeul serak, ia pun beringsut memeluk sang ibu tak begitu erat karena takut melukai adik kecilnya yang masih di dalam perut.
Pikirannya membayang, teringat kejadian semalam lantaran panik Sungmin yang kontraksi tiba-tiba saat makan malam. Padahal usia kandungannya belumlah masuki usia delapan bulan.
Kehamilan si kembar kali ini sangatlah berbeda dengan Sandeul. Jika dulu saat hamil Sandeul, ia diharuskan minum obat berjumlah banyak dengan dosis tiga hari sekali beserta suntikan di perut atau di pahanya.
Tentu kehamilan bagi Sungmin menjadi perjuangan yang ekstra keras untuknya, pasalnya wanita itu mengalami kekentalan darah sehingga zat antibodinya menyerang hal asing (janin) di tubuhnya. Makanya saat kehamilan Sandeul menjadi hal yang paling membuatnya berjuang ekstra keras.
Lain hal nya pada kehamilan si kembar, Sungmin akan mudah sekali lelah dan kerjanya hanya tidur saja. Tidak banyak kendala berarti di kehamilan ke duanya ini.
Namun tampaknya Tuhan masih ingin menyelipkan sedikit krikil kecil menjelang kelahiran si kembar. Sejak semalam, Sungmin kontraksi dan mengalami pendarahan kecil.
Satu rumah panik dan langsung memboyongnya ke rumah sakit. Kyuhyun yang biasanya bisa mengendikan suasana tak kuasa menahan tangis ketika tak tega melihat istrinya begitu kesakitan. Belum lagi Sandeul yang ikutan menangis melihat ibunya yang meraung kesakitan.
Setelah tiba di rumah sakit, hasil diagnosa dokter bilang jika kontraksi yang di alami oleh Sungmin karena tekanan darahnya yang naik. Dan hal ini sungguh berisiko terhadap ibu dan janin nya. Maka dari itu juga kelahiran si kembar harus di percepat.
"Eh, cantiknya umma sudah bangun, aigoo Sandeulie kenapa menangis hm?"
Sungmin terkejut ketika bangun mendapati bajunya basah karena air mata putrinya.
"Umma jangan sakit lagi ya..." isak Sandeul mendekap ibunya erat, "Sandeul sedih liat umma sakit, hiks, adik bayi jangan buat umma sakit ya..." lanjutnya lagi.
"Ssst, uljima sayangnya umma.... maafkan umma ya membuat Sandeul takut semalam. Nunna uljima... "
"Semalam adik bayi bergerak lincah sekali, Sandeulie tahu tidak kenapa?"
Sandeul menggeleng, menatap ibunya dengan mata sembab penuh ingus dan air mata, " karena adik bayi ingin segera bertemu dengan nunna"
Jawab Sungmin sembari mengelap wajah putrinya. "Jeongmal?" keping hitam Sandeul membeo lalu tangan mungilnya meraba dan mengelus perut besar Sungmin dengan kasih sayang.
"Dongsaengi... nunna juga mau cepat bermain dengan kalian, tapi... kalau mau keluar nanti jangan membuat umma kesakitan ya. Hiks"
"Lho lho lho kok nangis lagi?" tanya Sungmin panik."Habisnya perut umma ditendang adik bayi, huweee"
"bwahahahhahahahaha"
Dan sontak saja, jawaban itu mengundang gelak tawa Sungmin.
'Duk
Bayinya menedang lagi namun kali ini lebih keras. Keringat dingin kembali menghiasi dahinya. dirematnya sprai ranjang inapnya itu, sembari menahan sakitnya.
"Sandeulie... appa kemana?"
"Hhh, Sandeulie tidak mau beli sarapan? di kafetaria rumah sakit jual chiken wing yang super enak lho" bujuk Sungmin.
Lalu wanita itu pun memencet bel darurat yang tersedia di sana. Tak lama kemudian gemuruh kaki dokter, perawat, serta ibu dan ibu mertuanya terdengar.
"Umma" pangil Sungmin pada ibunya, "Kyuhyun mana?" tanyanya terengah.
Mendengar ibunya kesakitan lagi, membuat Sandeul berteriak takut, lalu menangis meraung mencemaskan ibunya.
"Aigoo, aigoo... Sandeulie sama nenek yuk kita telepon om Sungjin, kita beli ayam goreng ya..." bujuk Heechul dan Leeteuk.
Lalu dengan tiba tiba saja, sosok Kyuhyun muncul dari bawah ranjang. Dengan gontai dan nyawa belum sepenuhnya terkumpul Kyuhyun yang ternyata tidur di kasur bawah ranjang Sungmin, masih berusaha mengumpulkan nyawanya.
Namun tahu-tahu di hadapannya Sandeul sudah meraung raung meronta di gendong Heechul, tidak mau dilepaskan dari ibunya.
Sedangkan dokter dan perawat terlihat sedang memeriksa kondisi Sungmin yang terlihat begitu kesakitan.
"Kyu, hhhhhh.... ssakit" adu istrinya tersebut.
satu
dua
tiga
"ASTAGA!"
"MING!!!!"
"DOKTER"
Kyuhyun malah ikutan panik...
"Kyuh...."
"Hiks, sayangku Sungmin... "
"Hiks, ssakit Kyu!!"
"Tuan Cho kita punya masalah"
.
.
.
TBC
.
sign
hyejinpark
22:37.13082017
.
A/n: Sesekali ini saya buat tegang ya... biar ada tegang2 nya dikit... Next chapter Sandeulie resmi jadi nunna... be ready untuk moment yg penuh air mata haru dan kebahagian ya.... ^^See ya
.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE Season 1 (KyuMin-Family)
Fiksi PenggemarHanya sebuah cerita singkat tentang keluarga Cho bersama si kecil Sandeul dan si kembar dengan celotehan keseharian mereka. (Season 2 Up) Fanfiction Disclaimer fanfiction ini diterbitkan untuk hiburan pribadi para pembaca. Tidak ada keuntungan yang...