Cho Kyuhyun menguap lebar, rasa lelah mendera tubuh ayah tiga orang anak tersebut. Pagi-pagi buta seperti ini, ia baru saja mendarat dengan selamat selepas melakukan perjalanan bisnisnya di China.
Empat hari tidak bertemu istri dan anaknya sudah tentu membuatnya dilanda rasa rindu. Apa kabar si kembar sekarang ya... Benak pria Febuari itu menerawang. Dan putri kecilnya? Lalu istri menggemaskannya.
Ya ampun, membayangkan wajah mereka saja sudah membuat senyum cerah terpancar di wajahnya yang kuyu.
"Selamat pagi tuan Cho" Sapa pak Kim. Seorang supir yang sudah menunggu kedatangannya dari tadi. Pria berumur itu pun membukakan pintu untuk Kyuhyun masuk.
"Perjalanan anda menyenangkan?" Tanya pak Kim lagi bersiap untuk menjalankan kemudinya.
Sebelum menjawab pertanyaan itu, Kyuhyun lebih dulu merenggangkan ototnya yang kaku karena terlalu lama di perjalanan.
"Tidak semenyenangkan jika tidak bersama anak-anak" jawabnya.
Pak Kim tersenyum dan mengerti kalau bosnya yang satu ini sangatlah merindukan keluarganya. Resiko orang sibuk, lantaran banyak pekerjaan jadilah ia sering meninggalkan keluarganya di rumah.
Mobil mulai melaju, Kyuhyun menyandarkan kepalanya di kursi penumpang. Lima menit ia memejamkam matanya, guna mengusir kantuk.
Lalu ia duduk kembali, menegakkan tubuhnya. Dan mengambil ponsel pintarnya. Menonnaktifkan mode penerbangan yang belum sempat ia ubah tadi saat masih di pesawat.
Menunggu beberapa saat hingga sinyal di ponselnya muncul. Dan jari panjangnya mendial kontak wanita yang ia cintai di dunia ini setelah ibunya.
'Tut...tut...'
"Umma!" Terdengar suara pekikan Sandeul saat pertama kali panggilan videonya dijawab.
"Appa telpon" Kata gadis kecil itu.
"Nunna Nunna, appa tidak bisa lihat wajah nunna. Ini video sayang bukan telpon" Kata Kyuhyun ketika hanya melihat layar gelap saja.
Eiguu...
Kyuhyun terkekeh dibuatnya.
"Appa!"
"Pa/Pa!"
Seru ketiganya berkumpul jadi satu di depan layar ponsel.
"Ish, Minghyuni sana jangan dusel-dusel nunna"
"Yuuung pa yuung..."
"Nah jangan dilihat sendiri nunna dan Hyung kan juga mau lihat appa"
Loh, loh, loh, kenapa mereka bertiga jadi berebut sekarang. Ponsel ibunya di kuasai oleh Minghyun. Terbukti ketika Kyuhyun hanya dapat melihat hidung Minghyun saja disana.
"Anak-anak!" Panggil Kyuhyun, "Harus saling berbagi arachi, Minghyuni bisa kasih ponselnya sama nunna biar nunna yang pegang" Pinta Kyuhyun.
Si Maknae pun menurut dan ketiga krucil kecil itu melakukan video call dengan ayah mereka.
"Umma mana?" Tanya Kyuhyun.
"Lagi masak" Jawab Sandeul.
"Matak/ Ma Matak" Kour si kembar meniru jawaban nunna nya.
"Appa kapan pulang? Kami rindu" Rengek Sandeul, "Bawa oleh-oleh tidak appa?" lanjutnya.
"Kkkk" Kyuhyun tersenyum lagi, karena belum sempat menjawab pertanyaan Sandeul, ketiga anaknya itu kembali berdebat. Entah kali ini ia tidak bisa mendengar dengan jelas bahasa bayi si kembar.
Eiguu...
"Appa akan pulang, sedang di jalan menuju rumah. Saat appa pulang harus jadi anak baik arachi" ucap Kyuhyun dengan berirama.
"Anak nakal tidak dapat oleh-oleh"
Dan,
Ssst....
Ketiga anaknya itu seketika berhenti ribut ketika dengar kata oleh-oleh. Eiguuu, bisa ya seperti itu mereka.
.
.
.
Fin
.
.
.
sign
hyejinpark©
13012018.07:06
.
SEE YA ^^
…
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE Season 1 (KyuMin-Family)
FanfictionHanya sebuah cerita singkat tentang keluarga Cho bersama si kecil Sandeul dan si kembar dengan celotehan keseharian mereka. (Season 2 Up) Fanfiction Disclaimer fanfiction ini diterbitkan untuk hiburan pribadi para pembaca. Tidak ada keuntungan yang...