Appa marah

1K 208 136
                                    

"Nuna tidak boleh pelit nak, adiknya cuma mau pinjam sebentar kok" Lagi, suara ibunya terdengar ketika si bungsu Minghyun mulai merengek. Lantaran ingin pinjam mainan milik Sandeul.

"Ih, tapi kan itu kan punyanya Sandeul loh umma. Masa cowok maen karet gelang!"

"Iya sayang, tapi adiknya kan cuma penasaran. Uri Minghyunie mau coba bikin bentuk bintang seperti nuna tadi. Iyakan Minghyunie?"

Sandeul kesal ih, kesal sama ibunya, kesal sama adik bungsunya. Kesal sama semuanya. Padahal kan Sandeul belum puas bermain karet gelang. Dia lagi belajar membuat bentuk menara dari itu. Tapi lagi asik-asiknya bermain, karetnya malah di rebut Minghyun.

"UH, ngalah lagi, ngalah lagi, ngalah terussss!!!!" Sandeul yang sedang kesal itu pun menghentakkan kakinya di lantai.

Sementara si bungsu yang sedang duduk di sofa tampak cuek dan asik sendiri dengan mainan nuna nya itu. Tanpa mengerti jika Sandeul sedang kesal padanya.

"Sandeulie nuna, cantiknya umma kalau marah jelek loh. Bukan anak baik ya!!!" Ujar ibunya dengan nada yang lembut.

Tapi sekali lagi Sandeul tetap cemberut. Dia lantas menunjuk mainannya yang sedang di mainkan si bungsu.

"Punyanya Sandeul itu umma!" Sandeul berseru, membentak ibunya. Lalu kaki nya kembali menghentak lantai. Ya ampun! Tabiatnya kalau sedang kesal begini nih...

"Cho Sandeul" Itu suara ayahnya yang memanggil. Dan keadaan hening seketika.

"Appa tidak pernah mengajarkan anak-anaknya appa untuk bersikap seperti tadi, arachi. Apalagi sampai berbicara dan membentak umma"

'Deg'

Sandeul jadi kaget ketika melihat ayahnya marah. Apalagi sampai menegurnya seperti itu. Tidak! Ayahnya yang marah adalah hal yang paling Sandeul takuti.

"Sandeulie appa" Sungmin pun mencoba mengingatkan suaminya itu agar tidak berlebihan. Mengingat kondisi Sandeul yang teramat perasa. Lantaran Gadis delapan tahun itu adalah tipikal anak yang harus di nasehati dengan kelembutan.

Tapi bagi ayahnya, mungkin sesekali terasa perlu baginya untuk bersikap agak tegas. Agar Sandeul juga tidak tumbuh menjadi anak yang manja dan berpikir bisa bersikap seperti tadi.

"Hiks, appa nakal sama Deulie. Hiks, appa enggak sayang lagi sama Deulie. Hiks, hiks, itu kan karetnya Sandeul. Hiks, tapi yang, yang rebut-"

"Sandeulie nuna" Ayahnya kini mendekat lalu memanggilnya dengan lembut. Lantaran tidak tega kalau harus berlama lama marah.

"Sandeulie kan anak baik. Kalau anak baik itu tidak boleh berteriak seperti tadi sama umma" Kata Kyuhyun lalu mengusap air mata di pipinya.

Iya, Sandeul tahu dia salah. Karena sudah marah dan kesal seperti tadi. Gadis kecil itu tampak menunduk dalam dekapan ayahnya.

"Sama adik-adik juga. Uri Minghyunie kan cuma mau pinjam sebentar. Nuna kan kakak yang baik. Kalau jadi kakak itu maka harus-"

"Sayang sama adiknya" Cicit Sandeul meneruskan ucapan sang ayah.

"Pintar" Puji Kyuhyun yang mengusak rambutnya.

"Umma maafin Deulie ya" Sesal Sandeul. Ibunya pun lantas mengangguk dan mendekat ke arah Sandeul dan ayahnya.

"Aigooo, cantiknya umma kalau lagi nangis jelek ih. Nanti air matanya umma buat cuci piring mau?" Katanya berkelakar. "Nuna kan sudah besar, mengalah sedikit ya sama Minghyunie. Dia kan cuma mau tahu. Uwah! Kok tadi nuna bisa ya buat bentuk bintang dari karet. Tuh lihat Minghyun lagi bingung. Dari tadi enggak bisa-bisa" Ujar ibunya lagi.

"Ndee, umma benar tuh Deulie. Ah! Nuna kan pintar, ayo kita ajarkan Minghyunie yuk" Ajak Kyuhyun agar kedua anaknya itu bisa berbaikkam dan bermain bersama.

"Ih, Minghyunie mah payah. Masa gitu aja enggak bisa. Oke deh! Deulie akan ajari. Hihihi" Sandeuli yang tadinya badmood langsung jadi goodmood karena di puji pintar oleh ayahnya.

"Dongsangieee sini Nuna ajarin!" Sandeul pun menghampiri Minghyun yang sedang asik mengutak-atik karet gelang di sana.
Hah, setidaknya masalah Minghyun dan Sandeul selesai. Baik Kyuhyun maupun Sungmin pun tersenyum ketika melihat keduanya akur kembali. Namun masalah lain datang lagi.

"CHO SUNGHYUN!" Pekik ibunya yang langsung berlari keluar untuk menangkap si sulung.

Ya ampun si sulung itu tidak ada kapoknya untuk menyelinap keluar dan bermain hujan hujanan.

"Cuyun mao maen ujan ma!!! Mao mandi ujan!!!"

Nah kan...

"Aigoo dia mulai berguling guling lagi di rumput!" Kyuhyun cuma bisa menepuk jidatnya.


.
.
.
fin
.
.
.
sign
hyejinpark©
20181305.15:31
.
.
.
See Ya^^




LIFE Season 1 (KyuMin-Family)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang