Sandeul and Baro

794 170 50
                                    

"Yeobo ini kopinya"

"Kan sudah dibilang aku tidak suka kopi!"

"Ttapi biasanya kau suka kopi. Kenapa tiba-tiba marah padaku, hiks..."

"Astaga! Kenapa Sandeulie malah menangis sih. Kan sudah aku bilang, aku tuh tidak suka kopi loh. Sukanya bubble tea. Ayok ah main yang lain saja. Tidak suka main rumah rumahan seperti ini!"

Kim Baro protes. Bocah lelaki keluarga Kim itu semakin dia besar. Semakin dia berani protes untuk tidak ditindas Sandeul lagi ketika bermain.

"Uh, oppa mah enggak seru" Sandeul menyeka air mata pura puranya kemudian berkacak pinggang. Dia lagi mode galak sekarang.

"Sandeul yang enggak seru" Balasnya.

Ya ampun, kedua bocah itu kini malah ribut. Saling menuding siapa yang tidak seru kalau sedang bermain.

"Uuh, oppa bikes. Bikin Kesel" Sandeul menghentakkan kakinya. Dia mulai kesal.

"Sandeulie juga bikes!" Sahut Baro membalas.

Mendengar ribut ribut itu lantas membuat ibunya Baro datang menghampiri.

"Eh, ini kenapa pada ribut? Kim Baro sama adiknya tidak boleh begitu ah. Main yang akur sama Sandeulie" Perintah Ryeowook.

Namun alih alih tersenyum senang karena di bela ibunya Baro. Sandeul malah mewek. Gadis kecil yang cantik itu mencebikkan bibirnya. Ketika Ryeowook bilang, 'sama ADIKnya'

A D I K!

Bahkan ibunya Baro pun bilang dan menganggap kalau dirinya cuma sebatas adik buat Baro. Padahal selama ini tuh Sandeul menganggap jika dirinya dan Baro pacaran.

Ini gara gara si Sinbi, teman sebangkunya Sandeul yang juga suka nonton drama sama ibunya. Sinbi bilang jika ada sepasang laki laki dan perempuan selalu bersama setiap waktu maka mereka itu pacaran. Dan Sandeul pikir jika dia dan Baro juga pacaran. Soalnya dari kecil kan mereka selalu bersama.

Tapi ketika ibunya Baro pun bilang kalau Sandeul itu adiknya Baro. Dia kan jadi kecewa. Meski tidak sepenuhnya mengerti apa arti pacaran.

"Sandeulie kenapa menangis sayang? Baro oppa nakal ya sama Sandeul?" Ryeowook mendadak dibuat kaget melihat gadis kecil yang sudah dia anggap sebagai putrinya sendiri itu tiba tiba menangis.

"Tidak umma, Sandeul yang nakal. Mengajak Baro terus main rumah-rumahan"

"Kim Baro! Apa yang umma bilang tadi!" Ibunya berseru padanya dan lantas membuat Baro terdiam menunduk.

"Kenapa sayang, cantiknya eomonim kok menangis. Hilang loh nanti cantiknya" Ryeowook mengelus pipi putih gadis kecil itu dan memberikannya pelukan.

Kita semua tahu jika semuanya sayang sekali dengan Sandeul. Sandeul itu ibarat angin segar yang berhembus. Ryeowook tahu bagaimana kuatnya gadis kecil yang sedang dalam pelukannya itu bejuang dan bertahan. Sandeul itu begitu kuat.

Dulu ketika usianya baru delapan bulan. Cho Sandeul di vonis dokter mengidap penyakit kanker. Dokter bilang jika Sandeul tidak akan bisa bertahan selama setahun. Tapi ternyata Tuhan berkehendak lain. Dia dapat bertahan dan melewati semuanya. Ryeowook pun bersyukur kini Sandeul bisa tumbuh dengan baik.

Sandeul kini telah sembuh dan tumbuh menjadi gadis kecil yang sehat. Sandeul juga pintar, tapi cengeng dan manja. Tapi tidak masalah, karena semua orang suka memanjakannya.

"Hiks, habisnya Sandeul bukan pacarnya Baro oppa. Eomonim bilang Deulie adiknya oppa"  Jawabnya sembari terisak.

Tunggu sebentar dan biarkan nyonya Kim itu berpikir sejenak.

"Ih! Sandeul ini masih saja mengingat yang kemarin. Kan sudah ku bilang jangan percaya apa katanya Sinbi heuh!" Ujar Baro.

"Sebentar, maaf ya umma memotong Baro. Ini ada apa? Memang apa katanya Sinbi?" Tanya Ryeowook tak paham.

"Hiks, hiks, Sinbi bilang kalau ada anak cowok yang suka main dan bareng sama anak cewek itu artinya pacaran. Berarti Sandeul sama Baro oppa pacaran kan ya eomonim. Hiks, tapi kenapa oppa sama eomonim bilangnya Sandeul itu adik, huweeee"

Ya ampun! Anak-anak jaman sekarang. Ryeowook menepuk dahinya.

"Cup cup cup. Cantiknya eomonim uljima~~ Memangnya Sandeul tahu pacaran itu apa?"

Dengan wajah sembab dan hidung memerah Sandeul pun menggeleng, "Molla" Katanya.

"Baro ah, memang tahu pacaran itu apa?"  Tanya ibunya.

"Molla, tapi teman temannya Baro suka bilang kalau Sandeul itu pacarnya Baro umma." Kim Baro mulai bercerita pada ibunya,

"Memangnya pacaran itu apa sih umma? Kan Baro itu oppanya Sandeul bukan pacarnya"

Memang begitulah pengertiannya Baro tentang hubungannya dengan Sandeul. Lantaran posisi bocah lelaki keluarga Kim itu sebagai seorang kakak. Bagi adik adiknya. Adiknya Baro kan banyak, ada Sandeul dan si kembar juga. Baro juga bangga dia punya dua panggilan, Baro oppa dan Baro hyung.

Ditanya begitu oleh putranya lantas membuat otak Ryeowook musti berpikir keras mencari jawaban yang jujur.

"Dengarkan umma ya! Kalau masih kecil itu dilarang pacaran. Pacaran itu buat orang dewasa" Ujarnya.

"Dan Sandeulie kenapa harus menangis? Kan memang Sandeulie adiknya Baro oppa. Itu karena Baro oppa kan lebih tua, makanya Sandeul jadi adiknya. Lagi pula kan Baro sayaaaaaaaaaang sekali sama Sandeul, iyakan nak?"

"Ndee, oppa sayaaaaaaaaaaaaaaaaaaaang Sandeulie" Ujar Baro jujur dari hati yang paling dalam.

"Sandeul juga sayaaaaaaaaaaang oppa, sayaaaaaaaaaaaang eomonim juga" Jawab Sandeul kemudian.

"Eiguu, menantu masa depan ku ini manis sekali sih" Ryeowook pun gemas, tak tahan untuk menghadiahi Sandeul dengan ciuman sayang. 

"Jinja! Sandeulie sekarang jadi menantunya eomonim" Tiba-tiba sepasang keping hitamnya berbinar. Oh! Tidak sepertinya Ryeowook salah bicara.

"Tsk, memangnya Sandeul tahu menantu itu apa?" Tanya Baro.

"Molla" Jawab Sandeul tapi yang jelas dia senang karena Baro oppanya juga sayaaaaaaaaaaang dengannya.

"Oppa memang tahu menantu itu apa?" Gantian Sandeul yang bertanya tapi Baro pun menggeleng. Jadi ketika dia mau tanya lagi arti menantu itu apa. Ibunya malah bilang pada mereka berdua kalau anak-anak itu tidak boleh pacaran. Untuk mengganti topik.

"Sudah ya jangan berantem lagi. Ayo sekarang main lagi"

.
.
.
fin
.
.
.
sign
hyejinpark©
20180419.15:07
.
.
.
SEE YA^^

LIFE Season 1 (KyuMin-Family)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang