Modus

1.7K 231 109
                                    

Dingin-dingin begini enaknya minum secangkir coklat panas ditemani pumpkin bar coklat sebagai cemilannya.

Seperti yang dilakukan Sungmin malam ini, ia duduk dengan tenang sembari menikmati cemilan yang tadi ia buat. Duduk di dekat perapian dengan TV menyala. Ini baru yang namanya hidup, santai....

Rasanya sudah lama sekali ia tidak merasakan yang namanya begini. Tetapi baru saja ia ingin melahap cemilannya lagi, panggilan tugas sudah menunggunya untuk dikerjakan.

"Umma Minghyun mau pup, Uuh, kentutnya bau sekali!!!"

Sandeul berteriak dari kamarnya. Baru saja ia mau santai, tapi sudahlah ia tidak mau membuat si cengeng menunggunya terlalu lama.

"Astaga ada apa ini?"

Sungmin kira tugasnya hanya membersihkan Minghyun saja, namun saat ia masuk ke kamar Sandeul, ia melihat betapa berantakannya kamar putrinya itu.

"Sunghyun yang acak-acak umma. Sandeul cuma menggambar dari tadi"

Baiklah-baiklah, masalah beres-beres bisa dilakukan nanti, sekarang prioritasnya ke Minghyun dulu.

Bayi sepuluh bulan itu tampak duduk sembari mengejan. Pipinya memerah, dan sudah merengek merasa tak nyaman.

"Hm,,, bau ee" ucap ibunya jenaka, mengangkat Minghyun, membawanya ke toilet.

Sementara ibu dan si bungsu di toilet. Kini giliran Sunghyun yang berulah. Ia yang tadinya sibuk dengan mainannya kini beralih merecoki sang kakak yang asik mewarnai dengan krayon.

Mata bulat Sunghyun berbinar, melihat penampakan krayon yang warna warni. Ia jadi penasaran bagaimana rasanya.

Lalu ia pun merangkak. Ia tempatkan dirinya di depan sang kakak. Menindih buku gambar Sandeul.

"Ih, Sunghyunie rusuh deh.... Jangan di duduki, nunna tidak bisa mewarnai kalau begini" ucapnya.

Sunghyunie yang baru tumbuh giginya di depan itu ngences, ia merasa gatal pada gusinya. Lalu membawa telunjuk tangannya untuk dimasukan ke mulut.

"Eh, jangan di makan itu tidak boleh. Nanti cacingan" larang Sandeul. lalu memberikan sebuah batang krayon sebagai gantinya.

"Ini pegang ini saja, ayo mewarnai bersama nunna. Sini!"

Niat Sandeul ingin mengajak adiknya mewarnai malah disalah artikan oleh Sunghyun. Pemilik mata bulat itu malah tergelak senang saat melihat tampilan batang krayon di tanganya.

Warnanya merah muda, dan aromanya persis seperti buah stroberi. Dan Hap! bukannya menggoreskannya di kertas, Sunghyun malah memasukkannya ke mulut.

Kamut-kamut....

Krayonnya ia emut. Sunghyun merasa pahit, tidak ada manis-manisnya. Sunghyun merasa dibohongi oleh warna dan aromanya.

Lalu ia lempar saja sampai masuk ke kolong. Melihat masih ada beberapa warna lain membuat Sunghyun tertarik untuk mencoba lagi.

Hijau, merah, ungu, coklat, dan hitam telah ia coba. Namun tak satu pun yang berhasil ia gigit dan berasa manis.

"ASTAGA SUNGHYUNIE!!"

"UMMA SUNGHYUNIE SEKARANG MAKAN KRAYON SANDEUL"

Sandeul berteriak, sampai-sampai mengagetkan si bungsu yang masih mengedan.

Sungmin bingung yang mana yang harus dia lakukan duluan. Minghyun masih belum selesai, sepertinya anak ini sembelit.

"Nunna, bantu umma bisa? Buang jauh-jauh krayonnya dari Sunghyunie nde... periksa di mulutnya apakah ada potongan krayon disana!"

Mendengar apa yang ibunya perintahkan, Sandeul tanggap. Ibunya menyuruh buang jauh-jauh krayonnya. Oke, jumlah krayon yang tersisa ia langsung kumpulkan lalu ia lempar begitu saja ke luar jendela.

Lalu tinggal mengecek Sunghyun yang mulutnya masih kamut-kamut.

"Sunghyunie aaaa nunna mau lihat boleh yah..."

Sandeul berjongkok, ia bahkan menyoroti mulut adiknya dengan senter. Untunglah krayonnya tidak sampai tergigit atau termakan olehnya, namun tetap saja membuat salivanya berwarna warni.
"Ewh..." Sandeul mengerinyit jijik, "Umma..."

Syukurlah ibunya sudah ada di belakangnya, meletakkan Minghyun yang sudah merasa lega, dan langsung memangku Sunghyun.

"Aa sayang sini coba umma lihat!"

Sungmin lalu mengambil tissue basah dan mengelap tangan Sunghyun yang kotor. Lalu memberikan bayi itu minum air putih, mengajaknya untuk ke kamar mandi untuk melepehkan kalau-kalau ada sisa-sisa krayon di mulutnya.

"Minghyunie sudah wangi lagi?" tanya Sandeul pada si bungsu yang sudah tersenyum ceria lantaran habis buang air besar.

Minghyun tersenyum, menampakkan dua lesung pipitnya yang manis. Sandeul jadi gemas dan ingin menciumnya.

Dan disaat mereka sedang tertawa bersama, sang ayah datang. Sandeul sudah akan memekik minta gendong, sedang si bungsu juga ikut-ikuttan.

"HOP! tahan dulu appa mau tanya krayon siapa ini?"

Langkah Sandeul berhenti, lalu melihat kotak krayon miliknya yang tadi ia lempar ke jendela.

"Lho kok bisa sama appa, kan sudah Sandeul buang tadi" jelas putrinya jujur.

"Apa dibuang?" Kata Kyuhyun.

Sandeul mengangguk, lalu melihat ibunya bersama Sunghyun keluar dari kamar mandi, lalu ia bilang begini, "Iya, umma yang suruh"

Lalu manik obsidian Kyuhyun beralih kepada istrinya itu, "Kau menyuruh Sandeul untuk menimpukku dengan krayon?"

"Huh?"

Sungmin bingung, kenapa tiba-tiba Kyuhyun menuduhnya begitu...

.
.
.
FIN
.
Sign
hyejinpark©
20171019.20:20
.
.
.

Omake_

.

"Yeobo, kau masih marah ya padaku" rayu Sungmin pada Kyuhyun.

Sedang Kyuhyun masih diam, dia berbaring menyamping dengan tangan terlipat di dada. Kesal si Kyuhyun, lantaran waktu baru akan masuk rumah, kepalanya malah terkena lemparan kotak krayon dari atas. Dan itu cukup membuatnya kaget sekaligus pusing.

Kyuhyun bahkan sempat terhuyung, lalu terbengong, mencerna apa yang barusan menimpa dirinya.

"Kyu~ aku minta maaf ya soal yang tadi. Aku kan tidak tahu jika Sandeul benar-benar akan membuang krayonnya jauh-jauh. Mana aku tahu juga kalau pas lewat dan kepala mu jadi korbannya"

Istrinya masih mencoba minta maaf. Sebenarnya sih Kyuhyun sudah tidak merasa sakit. Namun yah, ia sudah lama tidak mendengar suara imut istrinya ini.

"Kyuhyunie.... "

Hehehe, Kyuhyun dibalik sana tersenyum. Ia menahan dirinya agar tidak langsung goyah, tahan Kyuhyun, tahan....

"Kepala ku sakit tahu Min, baru pulang sudah ditimpuk begitu" ucapnya bernada pura-pura marah.

"Ya maap, itu kan tidak sengaja. Lagi pula Sandeul dan aku juga mana tahu kau lewat"

"Jadi sekarang bagaimana. Kau masih marah padaku? Maunya apa sekarang ?"

Nah ini yang Kyuhyun tunggu, hehehehe.

Langsung saja, pria itu berbalik dan membuat istrinya kaget, "mau ku.... hem.... bercinta?"

"YA!" salak Sungmin kemudian dan Kyuhyun cuma bisa mengerling nakal padanya.

.
.
.
SEE YA^^

LIFE Season 1 (KyuMin-Family)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang