Minghyunie itu maknae kesayangan keluarga. Anak paling bontot yang kesukaanya makan telur rebus dan minum susu coklat. Minghyunie anaknya sangat periang dan suka membantu. Dia juga tidak pelit dan suka berbagi.
"Yuung mau ini ndak?" Tuh kan baiknya Minghyun kita, dia mau berbagi permen coklat miliknya untuk sang kakak.
Kalau Sunghyun sih jangan di tanya, yasudah pasti mau lah. Padahal dirinya kan juga sudah punya permen coklat. Tapi sudah habis duluan. Eh, pas habis di kasih Minghyun. Rezeki ya hyungnim...
"Dongsangie" Itu Sandeuli nuna memanggil mereka berdua. Gadis kecil yang memakai rok tutu itu berlari kecil menghampiri keduanya.
"Una pelan pelan!" Oh, si sulung Sunghyun mengingatkan nuna agar berjalan saja rupanya dan bukan berlari.
"Oh" si bungsu lantas mengangguk, "Una pelan pelan" ujarnya kembali.
"Hehehehe. Nuna kan sudah besae jadi jalan lari lari tidak apa-apa" Sandeul malah bilang begitu pada adiknya. Ah! Gadis kecil itu lantas menepuk dahinya. Tanda jika ia ingat akan sesuatu.
Kemudian ditunjukkannya sebuah kotak permainan yang sejak tadi ia pegang. "Dongsangi main ular tangga yuk!" Ajak Sandeul.
Ular? Ular katanya Nuna? Si kembar mendadak takut. Masa mereka diajak main sama ular. "Tatut una, ulalna didit" Ucap Minghyun dengan mata yang membola takut.
Sunghyun pun mengangguk kemudian memainkan tangannya seperti ular yang berjalan dan hap! Sunghyun memegang tangan si bungsu, "Ulal didit" Ularnya mengigit, katanya penuh takut.
"Hiiiiii" Kini malah si kembar yang saling berpelukan dan merasa ketakutan.
Sandeul jadi bingung, sungguh. Apa adik-adiknya ini mengira jika ia mengajaknya bermain dengan ular betulan?
"Aigoo" Seru Sandeul, meniru ucapan ibu dan ayahnya. "Ini bukan ular betulan kok. Hihihihu dongsangie katrok ih. Masa sama ular tangga takut, hihihi" Gayamu Sandeulie, ucapannya sudah sepertu anak jaman jigeum saja. Hahaha.
"Ini namanya permainan ular tangga loh, kini mainnya begini" si cantik kesayangan keluarga Cho itu pun mulai menjelaskan pada kedua adiknya.
"Kita kocok dulu dadunya kalau mau jalan. Kayak nuna nih kocok kocok... uwah angkanya satu, dua, tiga, empat, lima. Nah nuna jalan lima kotak, eh berenti di tangga. Assa! Naik tangga"
Sementara sang nuna menjelaskan atau yang sebenarnya lebih kepada sibuk bermain sendiri, si kembar malah makin bingung. Fokusnya mereka berdua malah bukan terpaku pada cara permainannya. Akan tetapi mereka malah fokus pada gambar-gambar hewan yang ada di papan ular tangga tersebut.
Minghyun melihat ada banyak sekali gambar ular yang panjang dan yang pendek yang bergantung di pohon. Lalu ada juga gambar tangga disana. Oh, Minghyun melihat ada gambar burung sedang bertengger di dahan pohon.
"Banana Minyun, banana" Sunghyun antusias ketika melihat ada gambar binatang monyet di sana. Sedang makan pisang.
"Ih, dongsangie ini kita mainan ular tangga loh. Awas badannya Nuna mau jalan" Sandeul kesal, padahal sedang asik main tapi badan gembul mereka berdua malah maju dan menutupi papan ular tangganya.
Mendengar keributan itu lantas membuat sang ayah yang baru pulang kerja mendekat. Dan pas kebetulan sekali karena Kyuhyun baru saja membeli buku cerita bergambar yang baru untuk mereka bertiga.
"Appa banana, appa, ulal, bulun, maen tini pa. Puna nuna ada ni pa @$&*#"
"Appa, dongsangienya nakal. Diajak main ular tangga tapi pada rusuh. Uh, Sandeulkan jadi gak bisa jalan..."
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE Season 1 (KyuMin-Family)
FanficHanya sebuah cerita singkat tentang keluarga Cho bersama si kecil Sandeul dan si kembar dengan celotehan keseharian mereka. (Season 2 Up) Fanfiction Disclaimer fanfiction ini diterbitkan untuk hiburan pribadi para pembaca. Tidak ada keuntungan yang...