"Pakai bajunya dulu Sunghyunie! Aigoo Minghyun jangan kesana bahaya nak!" pekik ibunya yang sudah keburu panik lantaran bayi lima belas bulan itu sangat aktif bergerak.
Sungmin langsung berlari, menghampiri si bungsu terlebih dahulu. Takut kalau ia terpeleset di ruang cuci.
"Nah kena kau!"
Huft, Minghyun sudah digendongannya sekarang tinggal mencari Sunghyun untuk dipakaikannya baju. Padahal cuaca dingin, tapi anehnya si sulung itu tidak merasa kedinginan.
"Aigoo!" desah wanita itu ketika melihat si sulung sekarang tengah mengacak-ngacak keranjang yang berisi mainan nunnanya.
Sunghyun tampak anteng, bermain masak masakan di sana. Tangan gemuknya memasukkan apa saja ke dalam rice cooker mini, mainan milik kakak perempuannya.
Manik rubahnya kini menelusuri ruangan di rumahnya kini. Semuanya berantakan. Tidak pernah rapih setiap hari. Kalau pun rapih, itu hanya sebentar. Saat mereka tidur. Dan setelah bangun, pasti rumah akan kembali lagi bak kapal pecah.
Hah...
Ibu tiga anak itu menghela napasnya, lelah. Pekerjaannya makin bertambah sekarang. Dulu saja, ia mengeluh saat bobot tubuhnya bertambah gemuk. Tapi sekarang, ia jadi semakin kurus lantaran di buat sibuk oleh segudang pekerjaan mengurus anak-anak, Kyuhyun dan rumah.
Wajar memang, karena kan sekarang si kembar sudah bisa berjalan meskipun masih tertatih tatih. Belum lagi sekarang mereka sedang nakal-nakalnya. Terlebih lagi mereka anak laki-laki. Jadi wajar kan...
"Maa" panggil Minghyun dengan kening yang bertaut. Tidak tidak, jika si bungsu sudah pasang ekpresi begini maka artinya, "eee"
Tuh kan benar. Baunya saja sudah tercium sekarang. "Arraseo kita urus hyung mu nanti!" katanya. Lalu membawa si bungsu ke toilet.
Kalau di ruang tengah Sunghyun masih anteng bermain sendiri. Lain halnya dengan Minghyun di toilet. Selesai pup, dia tidak mau beranjak untuk bermain air.
"Omona, basah sayang. Sudah yuk keluar kita!"
Minghyun menggeleng, ia merancau tak jelas saat tubuhnya di gendong sang ibu untuk berhenti main air yang diisi di baskom kecil. Sedang Minghyun masih berontak dalam gendongan ibunya.
" Nah kan basah semua!" Katanya.
Yah, padahal kan Minghyun masih mau main air. Tapi sudah dipaksa keluar sama ibunya. Makanya sekarang ia menangis.
Lalu ia bawa Minghyun yang menangis kejar itu ke kamar.
Untuk mengganti bajunya yang basah terlebih dahulu."Minghyuni coba sini lihat umma punya apa?" Kata ibunya mencoba mengambil alih perhatiannya.
Manik bulat yang basah itu mengerjap saat melihat mainan karet berbentuk bebek kuning yang sering ia gigiti.
"Nah selesai" Kata sang ibu. Melihat Minghyun sudah anteng dengan mainannya lantas Sungmin pun pergi sebentar untuk mengecek si sulung yang sedari tadi tidak ada suaranya.
"Umma mau lihat Sunghyun hyung dulu ya" Ucapnya. Lalu pergi.
Akan tetapi belum semenit ibunya meninggalkannya dikamar, atensi Minghyun sudah teralihkan lagi oleh sen, si kucing belang temannya hyaku."Puss, puss", panggil Minghyun gemas. Lalu ia berusaha untuk turun dari ranjang tempat tidur yang tak terlalu tinggi. Mengejar kucing itu sampai ke kamar mandi.
Oh Tidak! akan terjadi bencana sepertinya...
.
.
."Pakai bajunya Sunghyuni!"
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE Season 1 (KyuMin-Family)
FanficHanya sebuah cerita singkat tentang keluarga Cho bersama si kecil Sandeul dan si kembar dengan celotehan keseharian mereka. (Season 2 Up) Fanfiction Disclaimer fanfiction ini diterbitkan untuk hiburan pribadi para pembaca. Tidak ada keuntungan yang...