[Yudis]
Aku berangkat ke Jepang
Seminggu disana.Wendy menghela nafasnya usai membaca pesan yang di tuliskan Yudis, suaminya. Wanita yang tahun ini berusia 39 tahun itu sudah kelewat sering ditinggalkan Yudis seperti ini. Bahkan pernah sampai dua bulan lamanya suaminya itu tidak pulang karena ada urusan bisnis di negara sakura.
Wendy bangun dari posisi berbaringnya diatas kasur. Wanita itu mengikat cepol rambutnya lalu masuk ke toilet lalu segera mandi. Tak lama dari sana wendy berpakaian dan bersiap-siap untuk segera pergi. Hari ini Ia akan menghadiri Grand Opening cabang restorannya yang baru. Yudis dan Wendy memiliki kerajaan bisnis mereka sendiri-sendiri. Mereka berdua juga tipe orang yang sama-sama suka bekerja. Makannya intensitas bertemu menjadi kurang. Apalagi sekarang suaminya juga semakin melebarkan bisnis otomotifnya di luar negeri.
Wendy sudah siap untuk segera berangkat sampai bunyi suara telfon membuatnya berhenti.
"Hallo, ada apa?"
📞Tante Wendy, udah liat belom foto yang aku kirimin di line pagi ini?
"Belum, emang foto apa ya?"
📞Ya ampun tante! Kamu harus liat pokoknya!
"Yaudah iya nanti.."
📞Jangan nanti-nanti sekarang!
"Ya ampun bawel banget sih kamu. Iyaaa tante bakalan liat.
📞Hmm Oke!!
Setelahnya panggilan telfon langsung di matikan dan Wendy hanya menggelengkan kepalanya. Keponakannya itu memang kebiasaan apa-apa suka heboh. Padahal nanti paling-paling yang dia kirimkan hanya link ke toko belanja ataupun ada barang-barang keinginannya yang ingin Ia beli dan meminta pada Wendy untuk pergi menemaninya. Ia sudah kelewat hapal! Makanya tak begitu serius menanggapi ucapan keponakannya.
"Ibu gak sarapan dulu?"
"Saya buru-buru Bi.. Nanti saya sarapan pas nyampe di resto ajalah"
"Baik"
"Itu makanannya kamu sama yang lainnya aja yang makan.. Nanti malam gak usah masak banyak-banyak saya mungkin gak pulang"
"Iyaaa baik Bu"
Setelah memberitahu asisten di rumahnya Wendy berjalan ke teras depan.
"Pak Ansar mobilnya sudah siap?"
Pak Ansar yang tengah menikmati kopi hitam di teras langsung terkejut dengan kedatangannya. Pria berumur lima puluh lima tahun itu merupakan supir pribadinya.
"Ehh siap Bu sudah dari tadi.. Kita mau berangkat sekarang?"
"Hmm.. Saya takut telat kena macet di jalan. Gak enak sama yang udah nungguin di sana"
"Baik Bu"
Pak Ansar dengan sigap berjalan lalu membukakan pintu untuk Wendy. Setelahnya mobil hitam milik wanita itu keluar dari garasi rumah.
Dalam perjalanan Wendy mengecek pesan-pesan yang di kirimkan teman-temannya di grup arisan. Wanita itu terkekeh saat ada salah satu teman arisannya yang mengusulkan ide konyol tentang arisan berondong. Ada-ada saja. Wait--Bicara soal berondong hari ini dia juga akan bertemu si sugar baby! Astaga! Hampir saja Wendy lupa!
"Pak, nanti saya gak usah di tungguin. Bapak jalan-jalan aja dulu kemana kek saya mau quality time sama temen-temen saya.. Nanti kalau saya telfon baru bapak jemput yaa"
"Ah iya baik bu"
Dua puluh menit kemudian Wendy akhirnya sampai di restorannya yang hari ini sudah di hadiri oleh semua karyawan serta kenalan Wendy yang juga turut hadir untuk acara Grand Opening. Tak lupa Ia juga mengundang para influencer maupun mukbang blogger yang akan membuat konten mereka di restorannya. Hal itu bisa menjadi teknik marketing untuk membuat Restoran milik Wendy biar semakin di kenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
[GS] MAMA GULA✔
FanfictionMark, Jeno, dan Lucas tiga orang mahasiswa rantau yang jadi sugar babynya Mama Gula. Gimana mereka bertiga nutupin pekerjaan itu dari pacar mereka masing-masing?