Asya memarkirkan mobilnya di parkiran lalu turun dari dalam mobil sambil membawa sebuah kotak di tangannya. Begitu sampai di lantai yang di tujunya Asya mengetuk pintu beberapa kali dan tak lama kemudian pintu dibuka.
"Haii.."
"Aina mana?"
"Di dalem lagi nonton. Kamu baw--"
"Sstt.. Aku mau kasih kejutan. Kamu gak bakalan lupa kalau hari ini ulang tahunnya Aina kan Fahri?"
Mark melebarkan mata dan membuat Asya melengos. Tipikal lelaki itu bakalan lupa sama hari-hari penting termaksud ulang tahun anak sendiri.
"Udah nebak sih makannya aku bawain dia cake! Tega banget.. Tuh pake topi ultah juga aku udah bawa"
Mark menurut lalu memakai topi ultah gambar princess Moana di kepalanya hal yang sama juga di lakukan oleh Asya.
"Sekarang?"tanya Mark dan Asya mengangguk. Selagi Asya memegang kue cake ada Mark yang menjaga agar lilin ulang tahun itu tidak padam.
"Happy Birthday to you~Happy Birthday to you~Happy Birthday, Happy Birthday.. Happy Birthday to youu~"Mereka berdua bernyanyi bersamaan.
Aina yang saat itu tengah fokus menonton acara kartun di depannya langsung menoleh dan anak perempuan itu seketika berdiri dan bertepuk tangan heboh.
"Tiup lilinnya dulu dong sayang, ehh berdoa dulu"ujar Asya.
Aina mengangguk paham lalu menutup matanya dan mulai berdoa. Tapi dengan suara yang keras.
"Semoga.. Aina gak sakit, terus kak Riri juga gak sakit.. Seneng terus, makan jelly sama permennya di banyakin.. Ibu juga gak sakit.. Kak May juga gak sakit.. semuanya deh!!"
Mark dan Asya terkekeh pelan mendengarkan doa Aina.
"Ayo sekarang tiup lilinnya.."
Aina lalu mengumpulkan nafasnya dan meniup lilin dan di bantu oleh Mark juga.
"Yeayy..👏😄"Ujar mereka bertiga bersamaan.
"Waktunya potong kue tapi di pegangin sama kak Riri kalau kamu sendiri yang ada ntar potongannya gak bagus"
"Tapi ini kuenya Aina!"
"Iya kan kak Riri bantu.. Lagian itu pisau. Bahaya kalau kamu yang megang sendiri"
"Iya deh"
Asya sudah menggelengkan kepalanya. Mark memegang tangan Aina untuk memotong kue tapi tetap saja potongan kue mereka tampak miring.
"Suapan pertama buat siapa Aina?"tanya Mark. Ia sih sudah berharap tapi balasan dari Aina malah.
"Buat kak May dong! Aaaa"Aina menyuapi kue cake itu untuk Asya tapi Aina juga ikut membuka mulutnya membuat Mark terkekeh.
"Kak Riri juga Aaa..."
Mark membuka mulutnya dan memakan sisa kue yang di berikan Aina untuk Asya tadi.
"Aina kak Asya udah nyiapin kado buat kamu loh!"
"Apaa??"
"Ada tapi masih di mobil, Kakak gak kuat kalau harus bawa kesini"
"Nanti biar kak Riri yang ambil"
"Fahri kunci mobilku tadi ku letakin di meja"
"Iyaaa.."
Selagi Mark pergi buat ambilin kado untuk Aina.
"Kak May Aaa lagii..."
Mau tak mau Asya membuka mulutnya padahal dia sendiri suka eneg sama kue apalagi yang banyak creamnya kayak kue ulang tahun Aina ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[GS] MAMA GULA✔
FanfictionMark, Jeno, dan Lucas tiga orang mahasiswa rantau yang jadi sugar babynya Mama Gula. Gimana mereka bertiga nutupin pekerjaan itu dari pacar mereka masing-masing?