Lita menghapus make upnya saat Johan masuk ke kamar mereka. Wanita itu hanya melirik dengan ujung matanya kemudian melanjutkan kegiatannya. Johan juga tak menegur Lita, pria itu sibuk membuka pakaiannya dan tak lama kemudian mengambil handuk lalu masuk ke toilet.
Usai menghapus make up Lita juga mengambil bathrobe mandi dan pergi ke toilet yang ada di depan kamar mereka. Lita merasakan badannya terasa lebih rileks saat wanita itu berendam. Wangi lilin dari aromatherapy yang tadi Ia nyalakan membantunya lebih tenang.
Wanita itu menghabiskan waktu berendam lebih lama dari biasanya. Saat Lita kembali kamar ada Johan yang duduk di ranjang sambil bersandar sambil membaca buku. Lita membuka lemari baju milikmya dan mengambil gaun tidurnya. Wanita itu berganti pakaian dan kembali duduk di kursi meja rias.
Sebelum tidur dia ingin menyelesaikan sesi skincare malamnya terlebih dahulu."Waktu pulang tadi aku gak liat ada mobilnya Yangyang.. Dia kemana?"
Tanya Johan."Yangyang tadi nelfon Aku katanya lagi ngerjain tugas di rumah temen"
"Telfon dia suruh pulang.."
"Iyaa nanti. Abis ini"
"Sekarang"
Lita menghela nafas kemudian mengambil ponselnya yang ada di atas kasur lalu mendial nomor telfon anak tunggalnya. Panggilan pertama tidak di angkat dan Lita kembali mencoba panggilan kedua dan masih tidak di angkat juga. Lita sudah membunyikan jari-jari tangannya. Ini kalau sampai Yangyang belum mengangkat panggilannya juga bisa habis nanti anaknya itu kalau misalkan Johan yang menelfon.
📞Hallo Mam, kenapa sih? Aku ada di rumah temen lagi ngerjain tugas. Aku kan tadi udah ngomong
"Hhh ini Dad udah di rumah, kamu mending pulang dehh yaa??"ucap Lita membujuk Yangyang. Terdengar jelas anak tunggalnya itu menghela nafas kesal.
📞Yaudah iya aku pulang.
"Hati-hati.."
Setelah panggilan telfon selesai Lita lalu berbalik menatap Johan.
"Dia udah otw pulang"
"Hmm.."Johan hanya membalas dengan gumaman.
Lita lanjut menyelesaikan skincare malamnya. Setelahnya Ia berbaring di kasurnya sendiri. Lita menoleh sekilas ke arah ranjang Johan. Wanita itu jadi membayangkan jika seumpamanya mereka memiliki hubungan yang baik satu sama lain. Mungkin saja sekarang Lita duduk di sebelah Johan dan bersandar di dada bidang suaminya itu. Tapi semuanya tidak mungkin bahkan untuk menatapnya saja Johan terlihat enggan.
"Ada apa Lita"
Seperti tertangkap basah Lita yang sedang memperhatikan Johan langsung menatap ke arah lain.
"Kamu pengen omongin sesuatu? Soal Yangyang?"Tanya Johan. Lita menggeleng. Tapi setelahnya wanita itu buka suara.
"Aku boleh minta satu hal sama kamu?"
"Uang kamu kurang?"
"Ini bukan soal uang Johan. Aku juga gak pernah kekurangan uang"
Johan yang mendengar ucapan Lita langsung menutup buku bacaannya dan meletakannya ke atas nakas.
"Oh iya hampir aja lupa. Istriku ini punya penghasilannya sendiri. Gamau bergantung dengan uang suami"ujar Johan seolah-olah sedang sarkas padanya.
"Aku lagi gak pengen bahas itu.. Aku pengen kamu dengerin aku dulu"
"Yaudah ngomong. Aku ngantuk jadi jangan lama-lama"ucap Johan lalu menguap. Lita menarik nafas dan menatap serius ke arah pria itu.
"Aku udah tau dari lama kalau kamu punya perempuan lain dan aku sama sekali gak masalah. Tapi akhir-akhir ini kamu udah keterlaluan.. Kenapa kamu harus bawa selingkuhanmu ke rumah kita? Kalau Yangyang liat gimana?! Kamu gak mikirin Yangyang hah!?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[GS] MAMA GULA✔
FanfictionMark, Jeno, dan Lucas tiga orang mahasiswa rantau yang jadi sugar babynya Mama Gula. Gimana mereka bertiga nutupin pekerjaan itu dari pacar mereka masing-masing?