"Aku hamil Fahri"
Mark yang saat itu tengah belajar di ruang kosannya langsung terhenti mendengar ucapan Asya. Pacarnya.
"Kamu beneran? Udah periksa?"tanyanya untuk memastikan dan Asya memberikan testpack kehamilan.
"Tiga.. Dan hasilnya sama.. Aku gak berani periksa kerumah sakit. Aku takut kalau ntar ketemu sama kenalan Papi atau Mami.."Ujar Asya. Matanya bengkak dan perempuan itu menangis semalaman. Dia takut untuk pergi ke rumah sakit. Meskipun orang tuanya juga punya rumah sakit sendiri belum lagi kalau misalkan dia pergi memeriksa di tempat lain Ia takut bertemu dengan kenalan kedua orang tuanya atau bahkan ketemu sama Om dan Tantenya.
Sedangkan Mark masih diam.. Ia sibuk berpikir.
"Kita harus gimana? Kalau orang tuaku tau mereka pasti kecewa banget. Aku takut Fahri.."Ujar Asya lagi kali ini perempuan itu sudah kembali menangis.
"Aku bakalan tanggung jawab"
"Aku gak mau.. Aku gak bisa"
"Yah trus gimana? Cara satu-satunya itu Sya.."
"Aku mau masuk kuliah tahun ini.. Aku gak mau nunda. Ayo kita gugurin dia Mark"Ujarnya putus asa.
"Gila! Gak mau.. Jangan. Apapun itu kamu jangan sampe mikir buat gugurin anak kita"
"Tapi Aku takut!! Aku takut sama Papi Mami... Aku takut sama orang tuaku kamu ngerti gak sih?!"Ujar Asya. Tahun ini orang tuanya sudah mempersiapkannya untuk masuk Kedokteran. Tentu jika tahu kondisinya yang sekarang hamil mereka pasti akan kecewa dan bahkan mengusirnya. Mark sudah mengacak rambutnya frustasi.
"Syaa, dengerin Aku yaa.. Apapun yang terjadi, jangan pernah gugurin anak ini. Aku janji, kalaupun Kamu emang gak kepengen ngerawat dia, biar Aku.. Biar Aku yang bakalan rawat dia.."Ucap Mark setelah beberapa saat lelaki itu berpikir.
Sedangkan Asya masih diam.. Perempuan itu lalu menghapus air matanya.
"Kamu janji?"
"Yaa.. Jadi jangan lakuin apapun.. Aku bakalan pirikirin caranya Syaa"
"Trus kalau gitu Kamu gak bakalan kuliah? Kamu udah belajar mati-matian Fahri"
Sama seperti dia Mark juga sedang mempersiapkan dirinya untuk masuk kuliah tahun ini.
"Soal itu.. Nanti. Yang penting soal Kamu dulu.."
Mendengar ucapan Mark, Asya lalu mendekati lelaki itu dan memeluknya.
"Aku sayang kamu Fahri.. Maafin kata-kataku tadi yaa"
"Hmmm asal janji jangan lakukan apapun Syaa.. Aku bakalan cari cara buat kita berdua"
*****
Asya kembali ke rumahnya dan langsung mengernyit bingung melihat Papi dan Mami yang memasang wajah serius mereka. Biasanya kedua orang tuanya itu akan tersenyum melihat kedatangannya tapi sekarang terasa berbeda.
"Mi--"
"Kamu duduk disini, Papi mau ngomong"
Entah bagaimana Asya tiba-tiba merasa gugup. Ia lalu duduk di depan kedua orang tuanya tak lama kemudian Papinya membuang sesuatu dengan kasar di atas meja.
"INI GIMANA BISA ADA DI TONG SAMPAH TOILET KAMU!!"
Asya terkejut bukan main. Dia betulan lupa tentang yang satu itu.
"JELASIN!!"
Asya menggigit bibirnya menahan tangis. Selama sembilan belas tahun dia hidup ini pertama kalinya Papinya membentaknya seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[GS] MAMA GULA✔
FanficMark, Jeno, dan Lucas tiga orang mahasiswa rantau yang jadi sugar babynya Mama Gula. Gimana mereka bertiga nutupin pekerjaan itu dari pacar mereka masing-masing?