Fly away with Me🕊

1.6K 172 16
                                    

Sejak pulang dari rumah sakit untuk cek rutin tadi Wendy terus memandang hasil usg miliknya. Wanita itu tersenyum melihat gambar janinnya meskipun masih sangat kecil. Dia memang menyesal karena sudah menyakiti Asya tapi dia tidak menyesal memiliki bayi ini bersamanya.

Meskipun terkadang Wendy masih suka kepikiran soal Leon. Wajahnya, senyumnya dan kelakuannya yang apa adanya. Wendy jadi teringat soal Leon yang sempat sakit dan ingin yang aneh-aneh. Dia sempat menanyakan hal itu pada dokter kandungannya dan memang benar ada hal seperti itu. Suami--Ayah bayi ada yang mengalami ngidam. Penyebabnya bisa berupa stress, tidak siap menjadi Ayah, ataupun rasa empati antara keduanya. Ayah dan Ibu bayi.

Wendy tidak tau yang mana benar antara itu yang terjadi pada Leon. Dia tidak tau apa Leon juga merasakannya atau tidak yang jelas Wendy ingin menjaga bayinya dengan sebaik-baiknya. Dia sudah menunggu perasaan bahagia ini selama bertahun-tahun.

Wendy juga baru tau kenyataan dari Yudis jika Pria itulah yang tidak bisa memberikannya keturunan. Dia yang tidak mampu tapi selama ini semua orang seolah-olah menyalahkannya kenapa mereka di sepuluh tahun pernikahan masih belum memiliki keturunan.

Yudis akar masalahnya dan Wendy yang di tuduh pria itu akhirnya mencari pelampiasan lain hingga akhirnya dia hamil anak Leon. Jujur saja Wendy masih menyimpan rasa kesalnya karena kenyataan yang di sembunyikan Yudis darinya. Tapi wanita itu juga harus memikirkan rumah tangga mereka. Ada Lili dan anak lainnya yang akan lahir nanti. Dan bagaimanapun Wendy juga salah.

Cklek

"Gimana tadi pemeriksaannya? Hasilnya baik kan? Sorry gak bisa nemenin kamu.. Aku tadi ada kerjaan"

Itu Yudis yang barusan pulang. 

"Baik kok.. Dokter bilang semuanya sehat"

Yudis kemudian mengangguk dan mengusap pelan rambut Wendy.

"Ntar malem aku mau ngajakin kamu sama Lili buat makan malam di luar.. Kita gak pernah pergi bertiga kan? Kamu mau?"tanya Yudis dan Wendy tidak punya pilihan lain selain mengangguk.

Sejujurnya dia malas keluar selain untuk pergi bekerja apalagi jika malam hari. Tapi jika menolak dia merasa tidak enak pada Yudis terlebih pada Lili.

"Yaudah aku mau mandi dulu"

Wendy mengangguk sekali lagi. Setelahnya Yudis pergi ke kamar mandi.

"Hhhh... Aku capek"Ujarnya pelan dan mengusap keningnya yang terasa pening.

Dia tidak boleh stress, tidak boleh telat makan dan sampai kecapean.

*****

Malamnya Wendy bersama dengan Yudis dan Lili makan malam di sebuah restoran yang sudah di reservasi oleh Yudis sebelumnya. Mereka menikmati makan malam dengan view indah dari lantai paling atas.

"Banyak lampu-lampunyaa~"Ujar Lili. Anak perempuan itu sejak tadi tidak terlalu peduli pada makanan di depannya. Dia lebih tertarik berjalan-jalan melihat lampu kerlap-kerlip yang ada di restoran.

"Iyaa iya lampunya bagus.. Lili sini dulu dong. Mama gak bisa ngejar kamu buat makan. Ayo sinii"Ujar Wendy dari tempat duduknya.

"Biar aku.. Kamu makan aja"Ucap Yudis lalu berdiri dan menangkap Lili dan setelahnya membawa anak itu kembali duduk di tempat mereka.

[GS] MAMA GULA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang