[50] Brilian

305 54 0
                                    

--Happy reading--

🌸🌸🌸

Luna mendarat pada sesuatu yang lembut dan berpasir. Ia berbaring di sana sejenak, telentang menatap langit mendung di atasnya di mana awan kelabu berkumpul, bersiap menunggu badai. Ia mengerjap ketika merasakan tangan hangat di bahunya, menariknya ke posisi duduk.

"Luna, kau baik-baik saja?" Wajah khawatir Hermione mengintip ke wajah Luna, mata gadis itu mengamati wajah Luna dengan cepat.

"Ya," jawab Luna, membiarkan Hermione membantunya berdiri. "Oh! Oh tidak," bisiknya tiba-tiba, tangannya menutupi mulutnya saat ia menatap dengan mata lebar ke belakang bahu Hermione.

"Ada apa?" Hermione menoleh dan meninggalkan Luna, berlutut di samping Harry yang wajahnya sudah kembali normal. Harry berlutut di atas pasir basah, tubuh Dobby yang tidak bergerak dipeluknya dengan pelan.

Benda yang dilihat Harry dilempar Bellatrix, benda yang tidak sempat ia pikirkan adalah pisau perak kecil yang dilihatnya ditarik Bellatrix dari sepatu botnya untuk memotong tali Hermione. Pisau itu sekarang menancap di tubuh kecil Dobby, darah merah mengalir di sekitar luka dan menetes ke lutut Harry dan meresap ke pasir.

Hermione menyeka air matanya. "Kita tidak bisa hanya duduk di sini, Harry. Kita harus melakukan sesuatu." Ia berbalik, tongkatnya sudah siap ketika ia mendengar suara-suara memanggil mereka dan suara langkah kaki. Hermione menurunkan tongkatnya karena terkejut ketika ia melihat Bill dan Fleur Weasley berlari menuruni tebing ke arah mereka. "Di mana kita?"

"Shell Cottage," sahut Ron muram. "Bill tinggal di sini. Ini rumah yang aman, tidak ada yang bisa menemukan kita di sini."

"Well, itu kabar baik," kata Dean, melenturkan bahunya saat ia berdiri di samping Harry yang meringkuk.

Harry merasakan tangan kecil di bahunya tapi ia tetap tidak mendongak. "Kita harus menguburnya, Harry." terdengar suara lembut Luna, "Itu yang perlu dilakukan. Dia pantas mendapatkan itu."

Harry mengangguk, membaringkan Dobby di atas pasir. Ia berdiri dan menghadap Bill yang sekarang telah mencapai mereka dan memeluk adik laki-lakinya dengan erat. "Aku butuh sekop, Bill."

"Aku punya satu di rumah," kata Bill, matanya beralih dari Harry ke Dobby dan akhirnya tertuju pada Luna. Ia merasakan perasaan tenggelam di perutnya ketika ia melihat gadis itu.

Bersama-sama, mereka berjalan ke pondok dan Bill memberi Harry sekop yang pemuda itu perlukan. Harry segera berbalik, tidak mengatakan sepatah katapun pada siapapun dan kembali ke pantai, Harry bisa dilihat dari jendela, sosok Harry yang sendirian menggali pasir dengan marah, dengan bahu membungkuk dan kepalanya menunduk.

Fleur mengeluarkan selembar kain untuk membungkus Dobby dan Luna memetik beberapa bunga liar untuk diletakkan di kuburan peri rumah itu, dan begitu Harry selesai menggali, setelah bergabung dengan Dean dan Ron, mereka berkumpul di sekitar lubang dan menurunkan Dobby ke dalamnya.

Luna memeluk dirinya sendiri. Dobby telah menyelamatkan teman-temannya, ia akan berterima kasih untuk itu selamanya. Dobby peri rumah kecil pemberani, ia telah mengetahui semua tentang peri rumah itu dari Harry. Lucius pasti marah karena mantan peri rumah Malfoy itu telah mengalahkan Malfoy dan Lestrange. Luna menggigit bibir bawahnya, ia memikirkan Draco. Ia berharap Draco akan baik-baik saja setelah berbohong untuk Harry. Lucius pasti akan melindungi Draco, Luna tahu ia tidak perlu mengkhawatirkan keselamatan Draco, Lucius akan memastikan Draco baik-baik saja.

Setelah prosesi itu selesai, mereka berjalan kembali ke pondok tepat ketika rintik hujan pertama mulai turun. Angin bertiup kencang dan Luna menggigil. Begitu mereka semua masuk ke dapur Shell Cottage yang hangat, Luna sepertinya benar-benar memperhatikan sekelilingnya untuk pertama kalinya. Ollivander duduk di meja dapur memakan semangkuk sup yang mengepul dan goblin berwajah agak keras duduk di samping pria tua itu, matanya yang seperti manik-manik mengamati setiap gerakan Harry. Dean dan Ron juga duduk di meja dan berterima kasih pada Fleur ketika gadis itu memberi mereka semangkuk sup dari panci besar di atas kompor.

Gevallen Engel | Druna | END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang