--Happy reading--
🌸🌸🌸
"Well, jadi begitu ceritanya," kata Xenophilius. "Aku tahu ini akan menarik. Ibumu selalu menarik."
"Menarik?" ulang Luna.
"Sangat menarik," jawab Xenophilius. "Ini juga menjelaskan mengapa ibumu menikah denganku. Aku selalu bertanya-tanya, tapi aku tidak ingin mencari tahu dan malah menikmati keberuntungan."
"Tidak ada yang salah dengan itu, Daddy."
Alis Draco berkerut, ia mengamati Lovegood selama beberapa menit. "Apa kau tidak punya kecurigaan sama sekali?"
"Itulah kehidupan rahasia, Malfoy muda, itu rahasia," kata Xenophilius. "Bukan berarti dia tidak mencintaimu, Luna. Dia memuja tanah yang kau pijak."
Luna berbicara dengan tenang, seperti biasa, tapi ada nada pengkhianatan dan kebenaran dalam kata-katanya. "Tapi untuk alasan apa?"
"Karena kau putrinya," kata Xenophilius sederhana. "Kurasa kau mungkin satu-satunya orang yang pernah benar-benar dicintainya. Coba pikirkan kembali, Luna, ingat saja semua waktu yang kau habiskan bersamanya. Sebanyak apapun hal yang menyakitimu sekarang, kau tahu satu kebenaran tentang ibumu; dia mencintaimu."
Luna ingat. Ia ingat saat memanggang kue peri dan roti jahe dengan ibunya. Ia ingat saat ibunya menyisir rambutnya dan membuat aksesoris bersama-sama dan melukis dan berjalan di sepanjang sungai dan berpiknik di depan pintu dan bernyanyi, meskipun tidak penting, dan ibunya menidurkannya di tempat tidur dan membacakan cerita-ceritanya. Pandora mungkin menjalani kehidupan ganda, wanita itu mungkin memendam keyakinan yang tidak pernah bisa disetujui Luna, tapi ayahnya benar, Luna tahu yang sebenarnya; ibunya mencintainya dan itu sudah cukup bagi Luna untuk terus melangkah ke depan.
"Sayang sekali," Xenophilius melanjutkan, "Kau tidak tahu tentang kebenaran sebelumnya dan memiliki kesempatan untuk mengenal Rodolphus dan Rabastan lebih baik. Pasti sulit bagi Rodolphus berada jauh darimu begitu lama, dan ketika kalian berdua akhirnya di bawah atap yang sama, kau tidak tahu siapa dia sebenarnya. Menjadi begitu dekat dengan anakmu dan mengetahui bahwa anak itu tidak menyadari identitasmu yang sebenarnya pastilah memilukan."
"Aku memanggilnya Daddy," kata Luna pelan. "Tapi hanya sekali, tepat sebelum dia meninggal."
Xenophilius tersenyum. "Aku yakin dia menyukainya."
Draco hampir tidak bisa mengalihkan perhatiannya dari pembicaraan ini. Ia bertanya-tanya apakah Lovegood hanya memasang wajah tegar untuk Luna, tapi bagian lain dari dirinya mengenal Lovegood memiliki belas kasih yang sama seperti yang dimiliki Luna dalam diri gadis itu.
"Aku tidak ingin membuatmu marah, Daddy, tapi aku merasa aku harus mengatakan yang sebenarnya."
"Tentu saja, Luna. Kita selalu jujur satu sama lain, tidak ada alasan untuk hal itu berubah," kata Xenophilius, memberikan tatapan sayang pada Luna. "Sekarang, waktu berkunjung sudah hampir habis, bisakah kita membicarakan sesuatu yang lebih menyenangkan?"
Luna tersenyum dan mengangguk. "Ya, ayo, Daddy."
"Ceritakan tentang Quibbler," saran Xenophilius.
Draco menghela napas. "Kurasa kau tidak akan menganggap topik pembicaraan itu menyenangkan."
Bibir Luna mengerucut. "Kurasa Draco benar, Daddy. Pelahap Maut mengambil alih dan aku harus menulis beberapa artikel mengerikan yang memuji undang-undang baru di Kementerian. Quibbler harus mengeluarkan permintaan maaf penuh untuk banyak hal."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gevallen Engel | Druna | END✔
Fanfiction[LENGKAP] Perjanjian telah dibuat, pernikahan harus terjadi, Luna Lovegood dan Draco Malfoy terikat bersama karena secarik perkamen. Tak satu pun dari mereka pernah mengira bahwa pernikahan mereka akan membongkar tumpukan kebohongan dari masa lalu o...