--Happy reading--
🌸🌸🌸
Ketika Draco dan Luna kembali ke tempat Harry dan yang lainnya, mereka menemukan Dean bertumpu di bangku di samping Narcissa saat wanita itu mengarahkan tongkatnya di atas lutut pemuda itu. Sedangkan Hermione menggendong bayi mereka dan tersenyum pada bayi itu, sementara Ginny memelototi Hermione, tangan berada di pinggulnya. "Kau sudah menggendongnya lama, Hermione. Sekarang giliranku."
"Aku baru menggendongnya sekitar tiga menit," gerutu Hermione.
Blaise berdiri di samping Hermione untuk melihat bayi itu. "Jangan galak, Granger."
"Aku berikutnya," bentak Ginny. "Antrilah, Zabini."
"Terima kasih, Mrs Malfoy. Rasanya jauh lebih baik." Dean meletakkan kakinya kembali ke lantai dan menekuk lututnya. Ia kemudian menatap Blaise, "Ya, antrilah, Zabini. Aku sudah di sini sebelum kau."
Menyeringai, Blaise menoleh pada Luna. "Kau memberinya nama apa, Luna?"
"Rodolphus Rabastan Malfoy," kata Luna bangga.
"Itu bagus, Luna," kata Hermione.
"Aku suka itu." Lucius mengangguk setuju.
"Itu pas," Narcissa juga setuju.
Hanya setengah mendengarkan mereka, Luna tiba-tiba duduk di bangku di samping Narcissa saat gelombang kelelahan melanda dirinya. Sikunya bertumpu di atas meja, ia membiarkan kepalanya jatuh ke tangannya, dan matanya terpejam. Ia sudah bertanya-tanya dari sebelumnya kapan semuanya akan berakhir dan ia bisa memejamkan mata dan tidur dengan benar. Ia tidak berpikir ia telah tidur lama di Grimmauld Place, satu atau dua jam yang berhasil ia rebut ternyata hanya membuatnya merasa lebih buruk. Ia merasakan kehangatan tubuh menekan dirinya dan tangan melingkari lengan atasnya. Ia tahu itu Draco bahkan sebelum pemuda itu berbicara, bibir pemuda itu menempel di telinganya, membuatnya berdesir.
"Ada apa, Luna? Apa ada yang bisa kulakukan?"
Luna menghela napas dan bersandar di bahu Draco dengan tangan menutupi wajahnya. "Aku hanya lelah, Draco."
"Tentu saja kau lelah." Narcissa menatap Luna. "Kau baru saja melahirkan, kau harus istirahat di tempat tidur."
Harry berjongkok di kaki Luna, tangannya bertumpu pada lutut gadis itu. "Mrs Malfoy ada benarnya, Luna. Kau sudah melakukan apa yang harus kau lakukan. Seharusnya kau pulang ke rumah. Kreacher bisa mengantarmu."
Luna menutupi mulutnya saat menguap. "Mungkin sebaiknya kami pulang."
"Sebelum kau pergi, aku ingin meminta bantuan," kata Harry perlahan.
"Tentu saja, Harry. Ada apa?"
"Well, aku tidak pernah benar-benar merasa nyaman memiliki peri rumah, dan Kreacher tidak terlalu suka jika harus mematuhiku. Kami sekarang saling memahami lebih baik daripada di awal bertemu, tapi jika dia punya pilihan, Kreacher tidak akan memilih untuk bersamaku." Harry berhenti dan memandang Kreacher yang berada di samping Hermione. Harry curiga peri itu sedang mengawasi bayi Malfoy. Tapi Kreacher sekarang beralih menatapnya dengan curiga. "Aku tidak akan pernah tinggal di rumah Black. Aku tidak bisa. Sirius membenci tempat itu dan ada terlalu banyak kenangan di sana untukku tentang semua orang yang telah pergi dari kita. Tidak tepat bagi Kreacher untuk kembali ke sana sendiri. Dia ditinggalkan sendirian di sana selama bertahun-tahun setelah Mrs Black meninggal dan itu tidak benar."
Luna mengangguk. "Aku mengerti, Harry. Tapi apa yang bisa kubantu?"
"Aku ingin mengalihkan kepemilikanku atas Kreacher padamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gevallen Engel | Druna | END✔
Fanfic[LENGKAP] Perjanjian telah dibuat, pernikahan harus terjadi, Luna Lovegood dan Draco Malfoy terikat bersama karena secarik perkamen. Tak satu pun dari mereka pernah mengira bahwa pernikahan mereka akan membongkar tumpukan kebohongan dari masa lalu o...