--Happy reading--
🌸🌸🌸
Luna menguap pelan, hari ini adalah hari yang sangat sulit. Ia merasa terkuras secara emosional dan sangat ingin berendam lama di bathub yang telah disiapkan peri rumah untuknya. Menjatuhkan handuknya ke lantai, Luna dengan penuh syukur meluncur masuk ke bathub yang beraroma menenangkan, menikmati air hangat yang membasahi kulitnya.
Luna bersyukur bisa lolos dari meja makan, suasananya sangat masam. Ketegangan telah membuatnya tertekan saat ia duduk berseberangan dengan wajah datar Narcissa Malfoy yang bahkan menolak untuk melihat ke arahnya, apalagi berbicara dengannya.
Lucius dan Bellatrix mendominasi percakapan, mendiskusikan hal-hal yang tidak penting bagi Luna, hal-hal yang tidak ia mengerti dan ia tidak terlalu peduli untuk mengerti.
Luna menyadari, duduk dengan Malfoy malam ini telah menyadarkannya bahwa selain mereka, ia tidak punya siapa-siapa. Teman-temannya berada di sisi yang berlawanan dan ayahnya sedang dirawat. Meskipun Luna membencinya, ia tahu itu hal yang perlu dilakukan, ayahnya perlu mendapatkan bantuan khusus yang ayahnya itu butuhkan. Luna tahu ini egois, tapi mau tak mau ia berharap ayahnya ada bersamanya.
Draco adalah keluarganya sekarang dan Luna harusnya bersyukur dengan nasib yang menimpanya ini; tapi ia merasa sedikit kesepian dikelilingi oleh kemegahan Malfoy Manor. Ia tidak terbiasa dengan kehidupan seperti ini, Luna adalah orang yang sederhana dengan kebutuhan sederhana, yang ia inginkan hanyalah seseorang untuk berbagi hidupnya, seseorang yang mencintainya. Draco akan menjadi seseorang itu, Luna yakin akan hal itu, bahkan jika Draco membutuhkan waktu untuk menyadari bahwa pemuda itu peduli padanya. Luna tidak terlalu khawatir tentang ketidakmampuan Draco untuk terbuka padanya, pemuda itu memang orang seperti itu, Draco tidak suka mengakui perasaan yang membuatnya terlihat rentan di depan orang lain. Tapi suatu hari Draco akan menyadari bahwa pemuda itu bisa mempercayainya dengan bagian terdalam dari dirinya dan hubungan mereka akan sempurna.
Menyandarkan kepalanya di sisi bathub, Luna memejamkan mata dan membiarkan pikirannya melayang. Keluarga ini tidak terlalu buruk, Lucius sangat baik padanya dan Bellatrix juga lumayan baik, asalkan kau memahaminya dengan tepat. Hal favorit Luna tentang Bellatrix adalah ketika wanita itu secara spontan bercerita tentang ibunya. Tidak hanya sekali Luna berpura-pura bahwa Bellatrix Lestrange adalah orang lain dan bukan seorang wanita dingin yang hidup sepenuhnya untuk melayani Pangeran Kegelapan dan menciptakan rasa sakit dan kesengsaraan bagi mereka yang menentangnya. Luna telah melihat Bellatrix dalam kondisi terburuknya dan wanita itu juga membuatnya takut, tapi Luna tahu bahwa berpura-pura menganggap Bellatrix sebagai orang lain merupakan pilihan terbaiknya untuk mencoba tetap berhubungan dengan bibi Draco itu, jadi ia selalu berusaha untuk menerimanya. Bagaimanapun juga Bellatrix Lestrange adalah keluarga, dan Luna memiliki pandangan sendiri tentang sebuah keluarga.
Terlepas dari masalah ayahnya, Luna berpikir hidup akan cukup menyenangkan saat ini jika saja Narcissa setidaknya berpura-pura menyukainya, dengan senyum palsu sesekali untuk menghilangkan ketegangan mengerikan di udara setiap kali mereka berada di ruangan yang sama. Luna tidak ingin mencuri Draco dari ibunya, ia yakin mereka bisa berbagi dengan cukup baik jika saja Narcissa mau menemuinya dan berhenti bersikap begitu menghalangi.
Jika Narcissa seperti ini terhadapnya sekarang, Luna tidak bisa untuk tidak khawatir bagaimana jadinya ketika saatnya tiba bagi Luna dan Draco untuk memiliki keluarga sendiri? Luna bergidik membayangkan Narcissca berwajah marah, sorot mata birunya bisa berubah sangat dingin hingga membuat Luna merinding.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gevallen Engel | Druna | END✔
Fanfiction[LENGKAP] Perjanjian telah dibuat, pernikahan harus terjadi, Luna Lovegood dan Draco Malfoy terikat bersama karena secarik perkamen. Tak satu pun dari mereka pernah mengira bahwa pernikahan mereka akan membongkar tumpukan kebohongan dari masa lalu o...