--Happy reading--
🌸🌸🌸
Mengigit bibir bawahnya, Luna berusaha memproses apa yang baru saja dikatakan Draco. Tidak mungkin pemuda itu mengatakan padanya bahwa tidak akan pernah ada cinta di antara mereka. Luna mengabaikan sebagian kecil dari perkataan Draco, pemuda itu tidak tahu apa yang dia katakan, tidak mungkin bagi pemuda itu untuk mengetahui apa yang akan terjadi pada mereka dalam beberapa tahun. Draco mungkin tidak mencintainya sekarang, memang pemuda itu tidak mencintainya, tapi Luna yakin mereka akan belajar untuk saling mencintai pada waktunya nanti.
Menyeka matanya, kepalanya tersentak ketika pintu terbuka, Luna berharap Draco kembali untuk meminta maaf, dan ia bersedia menyambut pemuda itu dengan tangan terbuka dan hati terbuka.
Tapi bukan Draco yang berdiri di ambang pintu. Udara seakan meninggalkan paru-parunya dalam sekejap dan keringat dingin keluar dari punggungnya saat ia menatap sosok Bellatrix Lestrange.
"Miss Lovegood, kutebak? Calon istri keponakanku?" Bellatrix memasuki ruangan dengan gerakan lambat dan anggun.
Luna bisa melihat perbedaan garis keturunan hanya dengan melihat Bellatrix. Meskipun bertahun-tahun di Azkaban telah mengeraskan wajah wanita itu, aura superioritas masih melekat pada Bellatrix, wanita itu beraura keturunan yang hebat, berkelas dan penuh kekayaan. Luna membayangkan ketika Bellatrix masih muda mungkin akan menjadi wanita yang memiliki seluruh dunia di kakinya, cantik, percaya diri dan kaya. Wanita itu memiliki semuanya tapi telah membuangnya untuk Pangeran Kegelapan.
"Aku Bellatrix Lestrange, aku kakak Narcissa dan bibi Draco." Bellatrix mendudukkan dirinya ke kursi di seberang Luna.
Luna menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri. "Aku tahu siapa kau."
"Tentu saja. Semua orang pasti tahu." Bellatrix memperhatikan Luna dengan seksama. "Kau berada di Kementerian bersama Potter dua tahun lalu, kan?"
"Ya."
Bellatrix mendecakkan lidahnya tidak setuju. "Aku ingin tahu apa yang akan dipikirkan baby Potter ketika dia mengetahui teman kecilnya telah menikah dengan seorang Malfoy? Kemungkinan besar dia akan merasa terkhianati."
Luna menelan ludah, ia tidak memikirkan reaksi Harry terhadap pernikahannya dengan Draco.
"Oh, dan bayangkan kengeriannya ketika dia tahu teman kecilnya telah dinodai oleh musuh bebuyutannya dan kau mengandung putra Draco."
Wajah Luna memerah semerah jambu pada sindiran Bellatrix dan ia mengalihkan pandangannya dari wanita yang lebih tua itu.
"Hm," gumam Bellatrix saat memperhatikan ekspresi Luna. "Bukan hal yang baik jika seseorang telah mendahului sebelum suamimu, itu bukan sesuatu yang dilakukan dalam keluarga pureblood."
Tidak yakin harus berkata apa, Luna tetap diam. Ia tidak tahu mengapa dari semua orang, wanita ini yang menanyainya tentang keperawanannya. Ia menelan ludah dengan gugup, sekarang Bellatrix membahasnya, itu adalah hal paling terakhir dalam pikirannya. Ia tidak memikirkan tentang malam pernikahannya dan apa yang Draco harapkan darinya. Napas kecil ngeri keluar dari bibirnya bahkan sebelum ia menyadarinya.
"Narcissa juga gugup di malam pernikahannya. Tidak ada siapa-siapa untuk Cissy kecuali Lucius." Bellatrix mendengus. "Adikku sopan dan polos. Kau mengingatkanku padanya sedikit, kaku dan tidak nyaman, tapi di balik itu semua ada sifat Pandora."
Luna menganga. "Kau... kau mengenal ibuku?"
"Ya. Semua orang mengenalnya, semua orang tahu keluarga Black, Malfoy, Weasley, dan Potter," Bellatrix menyebut nama-nama itu dengan nada menghina. "Semua orang juga mengenal Pandora."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gevallen Engel | Druna | END✔
Hayran Kurgu[LENGKAP] Perjanjian telah dibuat, pernikahan harus terjadi, Luna Lovegood dan Draco Malfoy terikat bersama karena secarik perkamen. Tak satu pun dari mereka pernah mengira bahwa pernikahan mereka akan membongkar tumpukan kebohongan dari masa lalu o...