[17] : PEMBALASAN

21.1K 2.6K 25
                                    

Aleagra sampai di mansion langsung menanyakan tentang Ferdian kepada Anisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aleagra sampai di mansion langsung menanyakan tentang Ferdian kepada Anisa.

"Tadi pagi papa berangkat naik apa, mah?" Tanya Aleagra.

"Berangkat sama temennya pake mobil. Kan mobil papa, kamu yang bawa."

Aleagra menggaruk kepalanya merasa tak enak, "maaf mah, semalem aku nggak pulang."

Anisa mengangguk, "kamu pasti ketiduran karna capek ngerjain tugas, jadi kamu nggak sempet ngabarin."

Aleagra mengangguk membenarkan meskipun kenyataannya tidaklah begitu. Setelah itu, Aleagra memutuskan untuk mandi dan bersiap pergi ke sekolah.

Untuk apa? Sekolah jam sepuluh apa diperbolehkan? Tentu tidak.

Aleagra ke sekolah bukan untuk bersekolah, ia ingin mempelampiaskan dendamnya ke Vincent dkk. Untuk hari ini tidak apa jika diabsen alpa.

"Aku masuk kamar dulu," Pamitnya.

"Tunggu sebentar!" Cegah Anisa.

Aleagra mengangkat satu alisnya tak mengerti, Anisa mengambil sesuatu dari sakunya dan ternyata itu adalah sebuah kunci.

"Ini titipan dari papa, katanya ini kunci motor kamu. Motornya ada di garasi," Ucap Anisa.

Aleagra mengangguk sembari tersenyum dan menerima kuncinya, "makasih, mah."

"Oh ya, ini kunci mobil papa. Barangkali lupa kalo aku yang nyimpen," Ucapnya sembari memberikan kunci mobil milik Ferdian dan diterima oleh Anisa.

Setelah itu, Aleagra pun pergi ke kamar untuk mandi dan bersiap-siap. Beberapa menit kemudian pemuda itu keluar dan bergegas pergi. Sebelum itu, Aleagra menyempatkan diri untuk berpamitan kepada Anisa dengan alasan ada urusan penting yang mendadak.

>>Skip, SMA SAMUDERA<<

Aleagra berhenti tepat di dekat jendela kelas Vincent. Aleagra turun dan menuliskan sesuatu di kertas lalu diisi sebuah batu dalam agar mudah untuk sampai ke kelas Vincent di lantai atas sana.

Aleagra melempar kertas yang bentuknya sudah berubah menjadi sebuah buntelan kearah jendela kelas Vincent sampai tembus dan membuat kaca itu pecah.

PYAR!!!

Runtuhan kaca berjatuhan. Vincent dan teman-teman kelasnya yang mendengar itu tentu kaget dan melihat sebuah kertas berbunyi nyaring yang mendarat di lantai. Untung saja jatuhnya ke lantai, jika saja terkena kepala, bisa-bisa pecah sudah.

Vincent dkk yang melihat itu langsung mengambil kertas tersebut karena penasaran, bagaimana bisa sebuah kertas mampu memecahkan sebuah kaca? Padahal benda itu ringan.

Setelah dibuka, Vincent baru menyadari kalau di dalam buntelan kertas itu terdapat sebuah batu besar yang menjadi penyebab pecahnya kaca kelas Vincent dkk.

ALEAGRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang