"... Makasih karna lo pada udah mau ngebebasin gue, dan ... Ngasih gue waktu buat sedikit bertahan. Makasih juga buat tumpangannya," Ucap Vincent setelah diantar pulang oleh Aleagra dkk.
"Gue cabut duluan ya!" Pamit Vincent.
'Kalo gue nggak muncul lagi, itu artinya gue udah mati.' Lanjut Vincent dalam hati.
"Yoi. Ti-ati ya, soalnya gue denger-denger kalo ada orang kepleset jatohnya kebawah!" Kata Rafqi. Vincent hanya tersenyum dan mengangguk.
Mobil Aleagra pun melesat pergi, begitu pula dengan Vincent yang sudah mulai berjalan menuju halaman rumahnya.
Kriet ...
Saat pintu dibuka, hal pertama yang dilihat oleh Vincent adalah rumahnya yang sangat berantakan dan sepi.
Vincent menghela nafasnya lalu masuk, ia pun langsung melipat semua baju-baju milik almarhumah Zara sang mama dari Vincent yang sudah pasti Rahardian yang mengeluarkannya untuk ditangisi, selain itu Vincent merapikan kembali posisi sofa dan bantalnya sesuai dengan posisi sebelumnya, bahkan ia juga menyapu dan membersihkan debu diatas meja serta lemari kaca yang ada di ruang tamu.
Perlu memakan banyak waktu untuk mengembalikan semuanya seperti semula. Vincent sudah cukup ngos-ngosan mengerjakan semua itu sendirian, apa lagi dia baru saja pulang.
Vincent pun duduk dan mengipasi wajahnya, sebenarnya ia ingin mandi tetapi lebih memilih untuk mengistirahatkan diri terlebih dahulu.
Cklek!
Seorang pria pun keluar dari kamarnya sembari menatap tajam kearah Vincent.
"Oh, sudah bebas?!" Tanya Rahardian. Vincent pun menoleh lalu langsung berdiri.
"Sekarang kasih tau papa, bagaimana dengan Aleagra?!" Tanyanya.
"Apa papa lupa kalo dia sudah mati sejak lama?" Tanya Vincent.
"Lupa? Oh tentu tidak, hanya saja jiwanya masih ada, kan? Sesuai dengan apa yang kamu katakan!" Ucap Rahardian.
Vincent menghela nafasnya lelah, tiada hari tanpa membahas tentang Aleagra. Tidak bisakah pria tua itu diam dan membiarkan Vincent istirahat sejenak? Tidak tahukah dia betapa lelahnya Vincent hari ini?
"Ya, tapi raga yang ditempati Agra juga kabarnya udah mati karna aku sendiri. Itu yang papa mau, kan? Bahkan aku juga kerjasama sama mantan istri papa sampe masuk penjara!" Ujar Vincent.
"Kalo aja papa nggak minta macem-macem, udah pasti aku nggak akan sengsara. Lagi pula yang bikin aku heran tuh hati papa terbuat dari apa? Kok tega-teganya ngelakuin hal yang sekeji itu tapi nggak berani turun tangan sendiri. Apapun yang papa mau, selalu aku yang nanggung resikonya, bahkan sama istri sendiripun papa tega!!!"
"Gara-gara papa, aku udah nggak punya mama, bahkan Agra juga udah nggak ada. Papa udah ngambil semua yang aku punya!!!" Lanjutnya.
Vincent memejamkan matanya sejenak sembari menarik nafasnya, lalu membuka matanya lagi menatap Rahardian dengan tatapan mengintimidasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEAGRA [END]
Fiksi RemajaNyasar di jalan emang udah biasa, tapi kalo nyasar ke raga orang pernah nggak? [BUKAN CERITA GAY!] Aleagra Renathan, pemuda tampan yang memiliki sifat bad boy, dingin, dan ketus. Pemuda tersebut selalu mengharapkan kasih sayang orang tuanya tiba-tib...