Nyasar di jalan emang udah biasa, tapi kalo nyasar ke raga orang pernah nggak?
[BUKAN CERITA GAY!]
Aleagra Renathan, pemuda tampan yang memiliki sifat bad boy, dingin, dan ketus. Pemuda tersebut selalu mengharapkan kasih sayang orang tuanya tiba-tib...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Agra, mau kemana?" Tanya Nikent.
"Penting buat lo tau?" Tanyanya.
Nikent hanya menggelengkan kepalanya. Aleagra pun pergi, namun diikuti oleh Nikent. Kenapa? Karena Nikent kesepian, sedangkan hari ini Nabila tidak berangkat sebab sakit.
Ternyata Aleagra pergi ke kantin lalu memesannya dan duduk di salah satu meja.
Nikent pun hendak mengikuti Aleagra. Tanpa sengaja, dirinya dan juga Vincent saling berpapasan di kantin. Mereka saling menatap sebentar lalu Nikent memutuskan eye contact-nya lalu duduk bersama Aleagra.
"Ngapain lo ngikutin gue?" Tanya Aleagra.
"Nggak ada temen."
"Terus?"
"Ya gue ngikutin lo biar gue ada temen."
"Emang kita temenan? Lo aja kali, gue sih ogah," Ujar Aleagra.
"JERUKNYA ASEM, ANJING! LO KALO MINTA TAU DIRI DIKITLAH!!" Ketus Rafqi.
"GUE NGGAK CUKUP KALO MAKAN SATU!" Jawabnya sembari melompati meja-meja.
"Liat noh, bocah kelaperan!" Tunjuk Rangga sembari mencomot manggis suapan terakhir milik Azka.
"Lah ... Lah ... Itu punya gue, anjing!" Ketusnya.
"Sebiji!" Jawab Rangga.
"Tapi itu suapan terakhir gue!"
"Ikhlasin aja kenapa sih?!"
"Kaga nikmat!"
"Yaelah ... Pelit amat. Btw bagi jeruknya sekalian ya!" Pintanya sembari memasukan semua buah jeruk milik Azka dan Rafqi ke dalam seragamnya sampai perut Rangga terlihat besar seperti sedang hamil lalu dibawa lari.
"WOY ANJING, BALIKIN JERUK GUE!!!" Teriak Azka. Rafqi pun menoleh kearah Azka yang berteriak tiba-tiba.
Saat Rafqi lengah, barulah Zein ikut berlari keluar kelas mengikuti Rangga.