Nyasar di jalan emang udah biasa, tapi kalo nyasar ke raga orang pernah nggak?
[BUKAN CERITA GAY!]
Aleagra Renathan, pemuda tampan yang memiliki sifat bad boy, dingin, dan ketus. Pemuda tersebut selalu mengharapkan kasih sayang orang tuanya tiba-tib...
Disini AleaGRA dan AlearGA disebut semua ya, jangan sampai keliru☺️✌️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Azka keluar dari bandara dan menatap handponenya untuk mencari tau alamat yang akan ia datangi.
Ia pun pergi menggunakan bus umum untuk pergi ke tempat tersebut. Beberapa menit kemudian, Azka sampai dan turun.
Ia menatap bagian luar bangunan tersebut lalu menelepon seseorang.
(Anggap aja mereka lagi berbicara menggunakan bahasa Jepang. Aku terlalu males buat ngetranslate-in bahasa Jepang ke bahasa Indonesia-nya).
"Saya sudah sampai di depan, sekarang tunjukkan keberadaanmu!" Ucap Azka.
"Baiklah, tunggu sebentar, biarkan saya yang menjemputmu," Jawab seseorang di seberang sana.
"Baiklah."
Tut.
Telepon pun terputus. Azka menunggu seseorang tersebut untuk menjemputnya.
Beberapa menit kemudian, orang yang ditunggu Azka akhirnya muncul juga.
"Maaf sudah membuatmu menunggu," Ucap pria itu.
"Sekarang, ayo ikutlah denganku!" Ajaknya dan diangguki Azka.
Azka dan pria bertopi itu pergi masuk ke dalam. Azka menatap sekelilingnya untuk mengetahui apa saja isi dan perlengkapan di tempat ini.
Sampai pada akhirnya sampai di suatu ruangan. Azka dan pria itu saling memandang, pria tersebut mengangguk guna meyakinkan Azka.
Azka mulai membuka pintu ruangan tersebut dan masuk. Ia menatap sekeliling dan berjalan mendekat kearah dua brankar yang beriringan di satu ruangan VIP ini.
Aleagra dan Rafqi masih setia menutup matanya sejak kemarin dan belum sadar juga.
Tunggu, siapa tadi? Aleagra? Rafqi? Benarkah?
Ya, mereka masih hidup dan masih bisa diselamatkan.
Bagaimana bisa?
Flashback on
Malam setelah kejadian Rafqi dan Aleagra ditembak, keduanya dimasukkan ke ruang UGD untuk ditangani.
Diwaktu itu juga, Azka marah pada Nikent sampai mengusirnya. Namun siapa sangka kalau Nikent masih berada di rumah sakit meskipun sudah diusir oleh Azka.
Karena Azka sangat marah dan mulai muak akan kelakuan Nikent beserta orang terdekatnya, Azka pun mengirimkan pesan kepada salah satu suster yang selalu ikut serta menyelamatkan pasien yang dimasukkan ke dalam ruang UGD termasuk Aleagra dan Rafqi.
Darimana Azka dapat nomor salah satu suster tersebut? Azka meminta nomor pada suster lain di rumah sakit yang sama.
Azka memintanya ketika Ferdian sudah pergi. Ia meminta dengan nada yang sengaja dikecilkan agar Nikent tak mendengar percakapan diantara keduanya.