[48] : 04032022

10.4K 1.6K 348
                                    

"Pah, dimana Agra?" Tanya Anisa saat melihat Ferdian sudah pulang bersama dengan Alira yang tertidur di gendongannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pah, dimana Agra?" Tanya Anisa saat melihat Ferdian sudah pulang bersama dengan Alira yang tertidur di gendongannya.

Ferdian menghela nafasnya, "Agra lagi di rumah sakit." Jawabnya sembari menaruh Alira di sofa.

"Rumah sakit? Siapa yang sakit? Kenapa nggak ngabarin dulu?" Tanyanya.

Ferdian meraup wajahnya karena bingung harus menjawab apa, sedangkan Anisa orang yang mudah panik. Semakin bingung jika harus mengatakan yang sebenarnya.

"Kita duduk dulu," Pintanya.

Anisa dan Ferdian pun duduk, barulah mereka mulai pembicaraan tentang Agra.

"Mama janji nggak bakal khawatir terlalu berlebihan?" Tanyanya.

"Khawatir? Emangnya ada apa?!" Tanyanya. Ferdian sudah menduganya, belum apa-apa saja Anisa sudah terlihat risau.

"Mama tenang dulu. Kita bicarakan ini baik-baik," Pinta Ferdian dan diangguki Anisa.

"Agra masuk rumah sakit sama Rafqi, karna ..." Ucapan Ferdian menggantung.

"Karna apa?!" Tanya Anisa tak sabaran.

"Karna Agra dan Rafqi tertembak di kawasan perumahan yang sangat sepi. Mereka berdua dikeroyok sama anak buah dari orang tua kandung Agra. Mereka punya lima belas anak buah, di tambah lagi Vincent yang kemarin-kemarin pernah kesini, dan orang tua Agra sendiri."

"D-ditembak?!!" Anisa terkejut mendengarnya.

"Ya. Papa tau dari Nikent yang sengaja kesini buat nyuruh Agra nggak keluar malem ini, karna dia udah tau rencana orang tuanya sama Vincent buat mencelakai Agra. Kebetulan Agra pergi sama Lira jalan-jalan, dan pulangnya sama Rafqi. Mereka dicegat ditempat sepi itu, Agra sama Rafqi nggak mampu lagi buat ngelawan lima belas orang sampe akhirnya mereka berdua disandera."

"Kalo Lira, dia udah lari karna disuruh Rafqi sama Agra buat nyelamatin diri. Waktu mereka berdua ditolong sama Azka, Agra punya niatan buat nyari Lira. Tapi lima belas orang itu udah angkat senjata buat diarahin ke Agra." Jelasnya.

"Papa berusaha ngerebut pistolnya dibantu sama Nikent. Tapi nggak cuma sampe situ aja, orang tua Agra sama Vincent juga ternyata bawa senjata masing-masing. Mereka berdua nembak Agra tapi Rafqi juga ikutan kena, makanya sekarang mereka lagi ada di rumah sakit ditungguin sama Azka. Dan untuk masalah orang tua Agra, Vincent, dan juga anak buahnya udah diurus sama polisi." Lanjutnya.

"Terus gimana keadaan Agra sama Rafqi?!"

Ferdian diam sejenak lalu tak lama pun akhirnya menjawab, "papa sendiri belum tau karna dokter belum juga selesai menangani Agra sama Rafqi."

"Kita bantu doa aja semoga mereka berdua baik-baik aja. Untuk sekarang, mama jagain Lira di rumah karna papa mau nemenin Azka di rumah sakit. Biar nanti papa pindahin Lira dulu ke kamar," Pintanya dan diangguki Anisa.

ALEAGRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang