Nyasar di jalan emang udah biasa, tapi kalo nyasar ke raga orang pernah nggak?
[BUKAN CERITA GAY!]
Aleagra Renathan, pemuda tampan yang memiliki sifat bad boy, dingin, dan ketus. Pemuda tersebut selalu mengharapkan kasih sayang orang tuanya tiba-tib...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ken," Panggil Rachel.
Nikent pun menoleh, "ya?"
"Sini ikut gue!" Ajak Rachel sembari menarik tangan Nikent.
Mereka bertiga tengah mencari tempat sepi, tanpa disadari Aleagra mengikuti ketiganya karena Aleagra merasa curiga dengan Rachel apalagi dengan ekspresinya yang memiliki sirat entah itu marah ataupun kekecewaan dibaliknya.
Mereka pun memilih pergi ke rooftop karena di jam pulang sekolah biasanya rooftop akan sepi.
_♡~♡_
"Ken, tolong jawab jujur pertanyaan gue!" Pinta Rachel.
"Apa bener lo hamil anaknya Vincent?!" Tanyanya.
Nikent menatap Rachel dan Nabila secara bergantian, "ya, gue hamil anak Vincent tapi Vincent nggak mau ngakuin anak ini sebagai anaknya sendiri ataupun tanggungjawab atas perbuatan dia sendiri."
Rachel terkekeh, "kenapa lo baru ngomong sekarang sih, Ken?!"
"Karna gue yakin kalo lo berdua pasti bakal kecewa dan lagi, gue baru cek semalem dan baru tau kalo gue lagi hamil."
"Ya tebakkan lo bener. Kita berdua kecewa sama lo apalagi ditambah lo nutup-nutupin kandungan lo itu dari kita, makin kecewa jadinya!" Kata Rachel.
"Tanpa basa-basi lagi, mulai sekarang lo bukan temen kita!" Lanjutnya.
Nikent terkejut mendengarnya, "l-lo ngomong apa sih, Hel? Lo bercanda kan?"
"Kenapa harus semuanya dianggap bercanda? Gue serius, Ken. Gue nggak mau temanan sama orang yang udah nggak suci lagi karna nanti kita juga bakal terkena dampak buruknya termasuk nama kita berdua ikut kotor karna mau berteman sama lo!"
"Kenapa lo ngomong kaya gitu? Kita temenan udah lama lho, Hel, Bil. Dan dengan gampangnya kalian mau mutusin buat nggak temenan lagi sama gue?" Tanya Nikent tak percaya.
"Ya, itu demi kebaikan kita berdua. Mulai sekarang nggak usah deket-deket kita lagi!"
Tatapan Nikent beralih pada Nabila yang sedaritadi diam, "Bil, lo masih mau temenan kan sama gue?"
Jujur Nabila bingung menjawabnya, antara memilih berteman dengan Nikent atau Rachel karena keduanya memang teman baik Nabila, dan pertanyaan ini adalah pertanyaan yang tidak pernah diharapkan oleh Nabila di hubungan pertemanannya.
"Jawab, Bil!"
"Seb-" Ucapan Nabila terpotong oleh Rachel.
"Udah gue bilang kita nggak mau temenan sama lo. Mending sekarang kita pulang, Bil!" Ajak Rachel lalu menarik tangan Nabila.
Nabila menoleh kearah belakang, "sorry, Ken." Ucapnya lalu menyusul Rachel.
'Gue sendiri bingung harus jawab gimana, mau pilih salah satu tapi lo berdua temen baik gue. Gue harap kita bisa balik jadi temen baik lagi!' Batin Nabila.