[47] : DIUSIR

10.3K 1.5K 209
                                    

"RA!!" Panggil Azka sembari mencari-cari Alira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"RA!!" Panggil Azka sembari mencari-cari Alira.

Alira yang mendengar suara Azka pun langsung bangkit, "KAK AZKA!!!"

Azka langsung menoleh pada semak-semak yang ia belakangi dan melihat Alira.

"Ra, kamu nggak papa kan?" Tanyanya sembari mengecek tubuh Alira dari atas, bawah, depan, belakang, dan lainnya.

Alira menggelengkan kepalanya, "Lira nggak papa kok, kak."

Alira menatap ke arah belakang Azka, "kak Agra mana?" Tanyanya.

"Eum ... Kita keluar dulu dari sini yah!" Pintanya dan diangguki Alira.

Azka pun menggendong Alira karena kaki Alira yang berjalan pincang sebab tertusuk kawat tadi saat berlari.

_♡~♡_

"... Terimakasih atas bantuannya. Mohon kerjasamanya ya, pak!" Pinta Ferdian.

Polisi itu mengangguk, "sama-sama. Kalau begitu saya permisi untuk mengurus bu Desta dan juga saudara Vincent."

Ferdian mengangguk, lalu polisi itu pergi bersamaan dengan datangnya Azka dan juga Alira.

"Gimana, om? Apa hasilnya udah keluar?" Tanya Azka. Ferdian melirik ruang UGD yang masih tertutup rapat lalu menghela nafasnya.

"Pah, kak Agra baik-baik aja kan?" Tanyanya.

"Kita berdoa semoga kak Agra baik-baik aja, yah." Alira mengangguk mendengar penuturan Ferdian.

"Untuk sekarang, Lira pulang sama kak Nikent karna udah malem. Besok bisa kesini lagi," Pinta Ferdian.

"Lira nggak mau, pah. Lira mau disini aja nungguin kak Agra."

"Tapi ini udah malem, besok kamu juga kan sekolah."

"Lira pokoknya mau disini aja!" Tolaknya.

"Nikent, kamu juga pulang, yah. Orang tua kamu pasti khawatir di rumah karna kamu belum pulang juga padahal udah larut malam."

"Nggak papa kok, om. Nikent tadi sempet ngasih tau papa walaupun nggak diizinin," Ungkapnya.

"Kalo gitu lebih baik kamu pulang saja. Kasian papa kamu, nanti nggak bisa tidur nungguin kamu pulang," Bujuknya.

Nikent nampak berpikir sejenak. Ia menatap kearah handphone yang penuh dengan spam-an pesan serta beberapa panggilan yang sengaja tidak dijawab dari Salman.

"Mulai sekarang, mending lo jauhin Agra!" Kata Azka.

Nikent melirik kearah Azka, "kenapa?" Tanyanya.

ALEAGRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang