[37] : AZKA MARAH

11.6K 1.6K 319
                                    

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"... MINTA TANGGUNGJAWAB!" Tegas Salman.

"Dia nggak mau, pah!" Jawab Nikent sembari menangis.

"BAGAIMANA PUN CARANYA, PAPA NGGAK MAU TAU. BISA RUSAK HARGA DIRI PAPA KALO SEPERTI INI, KEN!!!" Bentak Salman.

"BENAR-BENAR MEMALUKAN. SUDAH MELAKUKAN KESALAHAN DILUAR NALAR, MENCEMARKAN NAMA BAIK, MEMFITNAH ORANG, LALU APALAGI YANG MAU KAMU LAKUKAN?"

"Tanpa sadar, kamu mau melenyapkan papa secara perlahan!" Ucapnya sembari mengepalkan tangannya.

Flashback on

"Sekarang udah kebongkar, Vin, dan kamu denger sendiri kan tadi? Papa minta tanggungjawab ke kamu buat nikahin aku," Ucap Nikent.

"Ngebet banget sih buat nikah. Kita masih sekolah, Ken!" Jawab Vincent.

"Tapi mau gimanapun juga kamu harus tetep tanggungjawab. Waktu itu aja kamu nggak mikir kalo kita masih sekolah, kamu lebih mentingin kepuasan kamu sendiri!"

Vincent menggaruk kepalanya frustasi, "iya, gue kebawa nafsu!"

"Tapi nggak segitunya juga kali, Vin. Apapun alasan kamu, kamu harus tetep tanggungjawab. Kamu nggak mau kan kalo papa bisa bertindak lebih sama kamu?" Tanya Nikent.

"Saran gue mending gugurin aja."

Nikent tak percaya dengan apa yang didengarnya tadi, "apa tadi, Vin? Gugurin?" Vincent mengangguk.

"K-kok digugurin? Bukannya kamu bilang bakal hidup bahagia sama anak kita?" Tanya Nikent.

Vincent menggaruk tengkuknya, "y-ya tapi nggak sekarang."

"Maksud kamu kalo anak kita lahir?" Tanya Nikent.

Vincent menggelengkan kepalanya, "gimana gue ngomongnya ya?"

"Anu, jadi gini ... Gue mau jujur sama lo tentang perasaan gue ke lo selama ini."

"Kenapa?"

"Eum ... Waktu itu gue ngadain balapan dan taruhannya yang kalah harus nembak orang yang dibenci buat jadi pacarnya. Dan saat itu juga gue lagi nggak beruntung, gue kalah."

"Terus?"

"Terus ... Gue harus ngejalanin apa yang udah jadi taruhan gue sebelumnya. Kan gue kalah makanya gue nembak lo, karna peraturannya yang kalah harus nembak orang yang dibenci itu tanda lo yang harus gue tembak. Asal lo tau, Ken, lo satu-satunya cewek yang gue benci, selama ini gue pacaran sama lo tuh nggak ada perasaan apa-apa!"

"Dan apa lo tau ... Pacar gue yang sebenernya itu Rachel," Lanjutnya.

Nikent mengaga tak percaya, "j-jadi selama ini, lo ..." Ucapan Nikent menggantung lalu diangguki Vincent.

ALEAGRA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang